Naik 250%, Pencari Properti Berusia Mapan Beralih ke Online

PropTech makin berpotensi menggaet pencari properti lintas generasi yang mendambakan kemudahan dalam pencarian properti.

Diolah dari: texthelp.com
Diolah dari: texthelp.com

RealEstat.id (Jakarta) - Minat pencarian properti online, kini bukan hanya menjadi preferensi demografi milenial dan generasi Z saja, namun generasi yang lebih mapan kini beralih menjadi pencari properti online

Data yang dirilis Lamudi menunjukkan, pencarian properti dari segmen milenial dan generasi Z dalam klasifikasi umur 25 hingga 34  mengalami pertumbuhan hingga 100 kali lipat sejak 2014 hingga 2021. Namun sejak 2018, pengguna berusia 45 - 54 mengalami kenaikan hingga 250%.

Baca Juga: Survei Knight Frank: Properti Jakarta Tetap Tumbuh Meski Ibu Kota Pindah

"Hal ini menunjukkan bahwa PropTech kini semakin memiliki potensi menggaet pencari properti lintas generasi yang mendambakan kemudahan dalam pencarian properti," ungkap Mart Polman, CEO Lamudi.co.id.

Setelah mengakuisisi OLX Properti pada Januari 2022, imbuh Mart Polman, Lamudi kini menghadirkan opsi properti terlengkap di Indonesia dengan lebih dari satu juta properti tiap bulannya, dan dengan 400 lebih mitra developer ternama.

Sementara itu, Mario Susanto, VP Sales & Marketing Paramount Petals mengatakan, pihak developer kini telah menyadari potensi utilisasi teknologi untuk menjangkau masyarakat luas yang mendambakan kemudahan dalam pencarian properti.

Baca Juga: Apa Dampak PPN 11% dan Rencana Kenaikan Suku Bunga Pada Pasar Properti Indonesia?

"Berdasarkan pengalaman saya, dua cluster awal Paramount Petals yang kami tracking, hampir 65% sumbernya berasal dari pencarian online, atau cukup besar secara angka," ungkap Mario Susanto.

Tentunya pemasaran properti tidak luput dari bagaimana upaya dari pemangku kepentingan sektor properti dalam memastikan pengalaman yang seimbang baik online maupun offline.

"Sesuai dengan tren pencarian saat ini, source-nya online namun (saat melakukan) transaksi tetap harus datang ke site, melihat, diyakinkan, hingga akhirnya deal," lanjut Mario.

Baca Juga: Catat! Kuartal IV 2022, Titik Balik Pulihnya Properti di Indonesia

Pada kesempatan yang sama, Michael Ignetius KauwVP Corporate Sales Lamudi menuturkan, selain pengalaman pencarian yang imbang, Lamudi juga melihat aspek penting dalam pembelian properti lainnya yaitu meningkatkan literasi finansial pencari properti untuk memastikan keberhasilan dalam pengajuan KPR sebagai metode pembayaran properti yang populer.

"Literasi finansial perlu diperhatikan dalam strategi pemasaran properti untuk memastikan keberhasilan pengajuan KPR bagi masyarakat luas. Kami mengapresiasi Lamudi dalam upaya mereka mengintegrasikan kemampuan konsultasi mengenai literasi finansial dengan upaya pemasaran demi meningkatkan angka penjualan properti," ungkap Michael.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Dalam laporan bertajuk Global Investor Outlook memprediksi pasar properti Asia Pasifik  berkembang dengan pesat. (Sumber: Colliers)
Dalam laporan bertajuk Global Investor Outlook memprediksi pasar properti Asia Pasifik berkembang dengan pesat. (Sumber: Colliers)
Ilustrasi masa depan real estat di Asia Pasifik. (Sumber: Asia Today)
Ilustrasi masa depan real estat di Asia Pasifik. (Sumber: Asia Today)
Alvin Andronicus, CMO Elevee Condominium (paling kiri) mengatakan, developer masih tetap harus bekerja keras untuk memasarkan proyeknya di 2025. (Foto: Istimewa)
Alvin Andronicus, CMO Elevee Condominium (paling kiri) mengatakan, developer masih tetap harus bekerja keras untuk memasarkan proyeknya di 2025. (Foto: Istimewa)
Kawasan perkantoran di CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)
Kawasan perkantoran di CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)