Menginap di Gili Trawangan Mulai Rp300 Ribu, Homestay di Sarhunta Saja!

Meski satu rumah dengan pemilik, namun penghuni homestay memiliki akses tersendiri, sehingga privasi tetap terjaga. Selain itu, fasilitas penginapan pun terbilang lengkap.

Kawasan Wisata Gili Trawangan, NTB. (Foto: dok. Kementerian PUPR)
Kawasan Wisata Gili Trawangan, NTB. (Foto: dok. Kementerian PUPR)

RealEstat.id (Lombok Utara) – Untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi di Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) membangun sejumlah sarana hunian pariwisata (Sarhunta) untuk masyarakat lokal.

Dengan berbagai fasilitas pendukung yang tersedia, Sarhunta juga dapat disewakan sebagai 'homestay' bagi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, yang berlibur di kawasan pesisir Gili Trawangan.

Salah seorang warga lokal, Fitriatin Nissa (25 tahun) menyatakan, dirinya mendapatkan bantuan Sarhunta, karena kerusakan akibat gempa bumi beberapa waktu lalu.

Setelah mendapatkan sosialisasi dan pendampingan dari Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Nusa Tenggara I Ditjen Perumahan, dirinya bersama sejumlah tetangga lainnya ditingkatkan kualitas rumahnya dan di bedah menjadi hunian plus homestay.

Baca Juga: Program Sarhunta: 500 Rumah di NTB Direnovasi Jadi Homestay untuk Turis

"Bantuan Sarhunta ini sangat membantu kami sebagai warga lokal di Gili Trawangan. Selain rumahnya menjadi lebih bagus dan kokoh, kami juga bisa membuka usaha sebagai pemilik homestay," ungkapnya, saat ditemui Ahad (9/7/2023).

Saat ini, Fitriatin yang tinggal bersama suami dan anaknya mengaku sangat nyaman, lantaran rumahnya saat ini sangat berbeda dibandingkan kondisi sebelumnya. Selain itu, atap, lantai, dan dinding rumah pun menjadi lebih baik dan berkualitas sehingga lebih layak huni.

"Untuk homestay yang ada, lokasinya menjadi satu dengan rumah kami cuma posisinya ada di samping, sehingga wisatawan yang datang punya privasi. Fasilitasnya juga sudah lengkap ada kasur, lemari kecil, kamar mandi dan peralatan mandi, namun belum ada pendingin ruangan," katanya.

Baca Juga: Program Sarhunta di 5 Daerah Wisata Serap Anggaran Rp374 Miliar

Warga Gili Trawangan lainnya, M Rajab (51 tahun) menyatakan, program Sarhunta ini sangat membantu masyarakat lokal untuk meningkatkan perekonomiannya melalui usaha homestay.

Dia bersama penerima Sarhunta lainnya berharap program tersebut dilanjutkan dan bisa didukung Kementerian Pariwisata karena sektor wisata di Gili Trawangan terus menggeliat dan berangsur-angsur pulih.

"Saat ini banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang mulai menginap di Gili Trawangan ini. Selain bangunan rumah dari Kementerian PUPR, kami berharap Kementerian Pariwisata juga bisa mengkoordinir pemilik Sarhunta agar bisa mendapat akses promosi ke wisatawan sehingga mereka bisa menginap di homestay kami karena biaya menginapnya pun terjangkau mulai Rp300 ribu hingga Rp500 ribu," terangnya.

Baca Juga: 427 Homestay Dibangun di Bromo Tengger Semeru (BTS), Tarifnya Cuma Rp200 Ribu

Homestay Sarhunta Gili Trawangan NTB Kementerian PUPR realestat.id dok
Salah satu Sarhunta di kawasan wisata Gili Trawangan, NTB. (Foto: Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR Bangun 19 Sarhunta di Gili Trawangan

Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, M Hidayat didampingi Kepala Balai P2P Nusa Tenggara I, I Wayan Suardana menjelaskan, bantuan Sarhunta ini disalurkan Kementerian PUPR di sejumlah kawasan wisata guna membantu masyarakat untuk memiliki hunian layak sekaligus membuka usaha homestay.

Desain rumah masyarakat yang direnovasi juga menggunakan arsitek yang menunjukkan kearifan lokal sehingga menarik wisatawan yang datang.

Dari data yang dihimpun dari Balai P2P Nusa Tenggara I Direktorat Jenderal Perumahan, sebanyak 98 Sarhunta dibangun di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB.

Baca Juga: Tarif Murah, Homestay Sarhunta Jadi Pilihan Akomodasi Penonton MotoGP Mandalika

Desa tersebut memiliki keunikan karena terdiri dari tiga pulau kecil yang terbagi dalam tiga dusun yakni Dusun Gili Trawangan, Dusun Gili Meno dan Dusun Gili Air.

Gili Trawangan merupakan pulau yang terbesar di Desa Gili Indah dan menjadi salah satu kawasan strategis provinsi dan memiliki populasi 2.089 jiwa dan menjadi destinasi wisata yang cukup menarik wisatawan.

Kementerian PUPR menyalurkan sebanyak 19 Sarhunta di Gili Trawangan kepada masyarakat lokal yang terdiri dari 18 bangunan baru dan satu unit peningkatan kualitas rumah.

"Bantuan Sarhunta ini merupakan stimulan karena warga juga harus ikut berswadaya dalam proses pembangunannya. Kami harap Sarhunta ini bisa lebih mensejahterakan masyarakat dan mendorong sektor wisata di Indonesia," harapnya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Rusun Santri Ponpes Nurussunnah Al-Hasaniyyah Kubu Raya (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Rusun Santri Ponpes Nurussunnah Al-Hasaniyyah Kubu Raya (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Program BSPS (Bedah Rumah) di Bengkulu. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Program BSPS (Bedah Rumah) di Bengkulu. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Rusun ASN dan TNI/Polri di IKN Nusantara (Foto: Kementerian PUPR)
Rusun ASN dan TNI/Polri di IKN Nusantara (Foto: Kementerian PUPR)
Rusun ASN di IKN Nusantara (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Rusun ASN di IKN Nusantara (Foto: Dok. Kementerian PUPR)