Memahami Ketidaksempurnaan Melalui Gaya Desain Wabi-Sabi

Wabi-sabi adalah pandangan yang terpusat pada penerimaan terhadap ketidaksempurnaan dalam konsep hidup yang diejawantahkan kedalam estetika interior.

Inspirasi gaya interior Wabi-Sabi yang diterapkan pada ruang tamu. (Foto: home-designing.com)
Inspirasi gaya interior Wabi-Sabi yang diterapkan pada ruang tamu. (Foto: home-designing.com)

RealEstat.id (Jakarta) - Ada kalanya ketidaksempurna selalu dipandang negatif dan sebelah mata. Namun, melalui konsep gaya interior wabi-sabi pada desain rumah, kita dapat menemukan makna keindahan dari ketidaksempurnaan tersebut.

Banyak masyarakat Jepang menganut filosofi wabi-sabi dalam memandang hidup mereka, termasuk ketika merancang desain hunian impiannya.

Wabi-sabi adalah pandangan yang terpusat pada penerimaan terhadap kefanaan dan ketidaksempurnaan. Konsep gaya hidup tersebut mengajarkan tiga realitas sederhana.

Baca Juga: 5 Kelebihan Bila Anda Menerapkan Desain Rumah Bergaya Minimalis

Melansir mindful-company.com, yang dikutip dari Nationalgeographic.com, Richard Powell, pengarang buku Wabi Sabi Simple, memaparkan bahwa konsep tersebut mengajarkan paham nilai hidup bahwa ada hal-hal yang tidak dapat bertahan; tidak selesai; dan tidak ada yang sempurna.

Wabi bermakna kesadaran dalam menemukan suatu kepuasan dalam kekurangan. Sedangkan sabi memiliki arti sebuah kepuasan yang dialami seiring berjalannya waktu, seperti, pudar, retak, karatan dan sebagainya.

Dalam sudut pandang estetika dan desain, wabi bermakna kesadaran dalam menemukan suatu kepuasan dalam kekurangan.

Baca Juga: Tren Desain Interior 2021 Akan Diwarnai 5 Hal Menarik Ini

Sedangkan sabi memiliki arti sebuah kepuasan yang dialami seiring berjalannya waktu, seperti, pudar, retak, karatan dan sebagainya.

Wabi-Sabi dalam Interior
Jika dilihat sekilas, konsep wabi-sabi dalam interior hunian mirip dengan penerapan gaya minimalis.

Kekuatan konsep wabi-sabi pada interior hunian terletak pada penggunaan perabotan furnitur yang minimalis, sehingga mampu menciptakan suasana yang lapang dan nyaman.

Baca Juga: 3 Desain Rumah di Dunia Ini Mampu Beradaptasi Hadapi Banjir

Hanya saja, penerapan desain wabi-sabi pada ruangan menitik-beratkan pada penggunaan material dari alam yang berkualitas tinggi, Contohnya, kursi yang terbuat dari kayu jati ataupun material rotan.

Selain itu, konsep wabi-sabi house juga bisa dihadirkan melalui penggunaan serat alami, seperti tikar dari anyaman rotan, sulaman serat tumbuhan dan sebagainya.

Pemilik rumah juga bisa bisa menambahkan ornamen dekorasi yang memiliki desain artistik, namun tetap menjaga nuansa kesederhanaannya.

Sirkulasi Udara untuk Kenyaman
Secara benang merah, konsep wabi-sabi di rumah bertujuan untuk menciptakan suasana hunian yang penuh ketenangan dan kenyamanan.

Baca Juga: Adaptasi Arsitektur Hijau Pada Bangunan dan Lingkungan Perkotaan

Nah, agar mendapatkan hunian nyaman tersebut jangan lupakan untuk menghadirkan sirkulasi udara maupun jalur bukaan yang membuat pencahayaan alami bisa masuk dengan baik.

Selain bagus untuk kesehatan para penghuni, dengan menerapkan sirkulasi udara dan jalur bukaan yang baik, akan membuat hunian terlihat lebih segar dan cerah.

Berita Terkait

Ilustraso alasan kenapa bangunan Belanda kuat dan kokoh. (Sumber: CNN Indonesia)
Ilustraso alasan kenapa bangunan Belanda kuat dan kokoh. (Sumber: CNN Indonesia)
Dari kiri ke kanan: Dian Asmahani (Chief of Corporate Sales & Marketing Group Sinar Mas Land) bersama dengan Monik William (Deputy Group CEO Township Development Sinar Mas Land), Jerry Thomas (Owner Cofilab) dan Felicia Chitra (Head of Program Rafa Dance) secara simbolis meresmikan Grand Opening The Hub di kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa, 12 November 2024.
Dari kiri ke kanan: Dian Asmahani (Chief of Corporate Sales & Marketing Group Sinar Mas Land) bersama dengan Monik William (Deputy Group CEO Township Development Sinar Mas Land), Jerry Thomas (Owner Cofilab) dan Felicia Chitra (Head of Program Rafa Dance) secara simbolis meresmikan Grand Opening The Hub di kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa, 12 November 2024.
Talkshow bertajuk "Audio-Visual and Design Integration" yang digelar BenQ Indonesia dan Focal Powered by Naim di IDD, PIK2, Sabtu, 19 Oktober 2024. (Foto: Dok. Realestat.id)
Talkshow bertajuk "Audio-Visual and Design Integration" yang digelar BenQ Indonesia dan Focal Powered by Naim di IDD, PIK2, Sabtu, 19 Oktober 2024. (Foto: Dok. Realestat.id)
Ilustrasi desain rumah pasif. (Sumber: Raywhite)
Ilustrasi desain rumah pasif. (Sumber: Raywhite)