Melesat, Kenaikan Harga Rumah di Medan Salip Jakarta dan Surabaya

Dengan pertumbuhan harga sebesar 11,2% secara tahunan, menempatkan Medan sebagai kota dengan kenaikan harga rumah tercepat.

Kota Medan. (Foto: istimewa)
Kota Medan. (Foto: istimewa)

RealEstat.id (Jakarta) – Pada Juli 2022, Flash Report yang dirilis Rumah123.com mencatat kenaikan harga rumah seken tahunan tertinggi bukan dari area Jabodetabek atau area lainnya di Pulau Jawa, melainkan di Medan, Sumatera Utara. Dengan pertumbuhan harga sebesar 11,2% secara tahunan, menempatkan Medan sebagai kota dengan kenaikan harga rumah tercepat.

Untuk komparasi tren harga rumah seken yang dilihat antarbulan, Surakarta menempati posisi pertama secara nasional dengan kenaikan sebesar 2,1%. Tren positif juga terlihat di area Jabodetabek, dengan Jakarta, Tangerang, Depok, Bogor, dan Bekasi yang mengalami kenaikan harga sebesar 0,1%, 0,5%, 1,3%, 1,7%, dan 1,0% secara berturutan pada bulan ini.

Baca Juga: Podomoro City Deli Medan Luncurkan Apartemen Victory Tower

Untuk kota besar lainnya di Pulau Jawa, secara bulanan (month-on-month/MoM), harga rumah di Bandung, Surabaya, dan Semarang, tumbuh 0,8%, 0,2%, dan 0,4% berturutan, sementara harga rumah di Yogyakarta turun sebesar 1,3%.

Beralih ke kota besar di luar Pulau Jawa, yakni Denpasar, dan Makassar mengalami penurunan harga sebesar 5,1%, dan 1,8% di bulan Juni 2022 dibandingkan bulan Mei 2022.

Memasuki awal semester kedua 2022 ini, tercatat dalam indeks properti seken residensial yang dikeluarkan Rumah123.com, harga rumah seken di Indonesia naik tipis sebesar 0,6% dibanding bulan sebelumnya. Dari sisi suplai sendiri, tampak terjadi pertumbuhan 2,4% secara bulan ke bulan. Namun jika tren suplai rumah tahunan dilihat dalam perbandingan tahun, Flash Report menunjukkan lonjakan cukup signifikan hingga 22,3%.

Baca Juga: Naik 250%, Pencari Properti Berusia Mapan Beralih ke Online

Menurut CEO 99 Group Indonesia, Wasudewan, pertumbuhan suplai hunian yang terus meroket terjadi untuk berbagai tipe properti, termasuk secondary house. Bersamaan dengan pulihnya permintaan pasar properti di Tanah Air, tentunya kita perlu juga menjaga suplai bisa tumbuh di angka yang sama, supaya kebutuhan konsumen dapat terpenuhi.

"Inilah yang kemudian jadi alasan kami, untuk terus memantau pergerakan pasar properti di berbagai daerah di Indonesia, menggunakan database dan kekuatan riset mendalam dari tim kami,” jelas Wasudewan.

Perubahan harga rumah seken banyak dipengaruhi oleh jumlah permintaan serta suplai properti yang tersedia di pasar. Setiap bulannya, Rumah123.com melakukan observasi pergerakan harga properti, khususnya untuk tipe rumah seken yang kemudian dimuat dalam laporan bertajuk Flash Report.   

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Johannes Weissenbaeck, Founder & CEO OXO Group Indonesia
Johannes Weissenbaeck, Founder & CEO OXO Group Indonesia
Praktisi Perkotaan dan Properti, Soelaeman Soemawinata (kanan) dan Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna dalam Diskusi Forwapera bertajuk "Tantangan Perkotaan dan Permukiman Menuju Indonesia Emas 2045" (Foto: realestat.id)
Praktisi Perkotaan dan Properti, Soelaeman Soemawinata (kanan) dan Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna dalam Diskusi Forwapera bertajuk "Tantangan Perkotaan dan Permukiman Menuju Indonesia Emas 2045" (Foto: realestat.id)