RealEstat.id (Bekasi) – PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) telah mengumumkan hasil keuangan untuk semester pertama yang berakhir pada tanggal 30 September 2022. Lippo Cikarang mencatatkan total pendapatan sebesar Rp1,012 triliun selama sembilan bulan pertama tahun 2022, atau menurun 14% selama setahun terakhir.
Penurunan ini disebabkan oleh serah terima apartement Orange County pada tahun 2021. Bila tidak termasuk serah terima apartemen tersebut, total pendapatan LPCK meningkat sebesar 29% yang didorong oleh pendapatan dari segmen residensial dan industrial.
Dalam hal kontribusi pendapatan, penjualan dari rumah tapak masih menjadi kontributor utama dengan proporsi 40%; dimana pada tahun lalu pendapatan didominasi oleh apartemen dengan proporsi 39%.
Baca Juga: Lippo Cikarang (LPCK) Catat Pendapatan Rp1,844 Triliun di 2021
Walapun mengalami penurunan dari sisi pendapatan, laba kotor Lippo Cikarang meningkat sebesar 5% selama setahun terakhir menjadi Rp526 miliar. Hal ini disebabkan perubahan bauran pendapatan, yang didominasi oleh pendapatan dari rumah tapak. Dengan adanya perubahan komposisi penjualan tersebut, tingkat margin laba kotor perseroan dapat meningkat menjadi 52% dari 42% pada tahun lalu.
Lippo Cikarang juga sukses meningkatkan performa EBITDA yang menunjukkan kenaikan sebesar 7% secara tahunan (YoY) menjadi Rp341 miliar. Sejalan dengan kenaikan margin laba kotor, perseroan mencetak margin EBITDA pada level yang lebih tinggi di 34%.
Sementara itu, pencapaian pra-penjualan Lippo Cikarang tumbuh sebesar 33% dibandingkan kuartal sebelumnya. Marketing sales pada kuartal ketiga mencapai Rp385 miliar. Dengan demikian marketing sales telah mencapai Rp1,006 triliun selama sembilan bulan pertama tahun 2022 atau 69% dari target.
Baca Juga: Timur Jakarta: Teori Telur Ceplok dan Momentum Pengembangan Kota
Tingkat pra-penjualan ini didorong oleh penjualan pada cluster residensial Waterfront Uptown dan lahan industri Delta Silicon 3. Sepanjang sembilan bulan pertama, total 806 unit rumah tapak, apartemen, komersial, dan lahan industri telah berhasil terjual oleh perseroan.
Pencapaian pra penjualan dari rumah tapak juga didorong oleh peluncuran perdana seri rumah tapak Cendana Homes di Cikarang dengan branding Cendana Spark yang memiliki lokasi strategis di depan Central Park.
Peluncuran produk ini sebagai jawaban atas tingginya permintaan dari para pembeli milenial yang membutuhkan rumah pertama dengan desain modern namun tetap mewah. Peluncuran produk ini juga melanjutkan kesukseskan sebelumnya dari produk Waterfront Estates yang memiliki tingkat penjualan sangat baik.
Baca Juga: Lippo Sukses Pasarkan Cendana Icon, 85% Unit Terjual Dalam Sehari
Cendana Spark menawarkan 3 jenis ukuran, yaitu Tipe 1 (Spark Villa) dengan ukuran 60 m2 tanah/55 m2 bangunan; Tipe 2 (Spark Residence) dengan ukuran 82.5 m2 tanah/68 m2 bangunan; Tipe 3 (Spark Sanctuary) dengan ukuran 97.5 m2 tanah/88 m2 bangunan. Harga yang ditawarkan sangat menarik dimulai dari Rp780 juga, Rp1,01 miliar, dan Rp1,26 miliar. Serah terima dijadwalkan pada 18 – 24 bulan sejak peluncuran produk pada September 2022.
Rudy Halim, CEO dari PT Lippo Cikarang Tbk mengatakan, terlihat banyak peluang pertumbuhan di industri properti. Meskipun kondisi makro ekonomi masih cukup menantang akibat kenaikan harga bahan bakar dan inflasi yang meningkat, namun dengan bauran produk yang tepat, LPCK tetap dapat mempertahankan kinerja yang baik untuk mencapai target pra-penjualan 2022.
"Ke depannya, kami akan tetap mempertahankan momentum pertumbuhan ini dan terus melanjutkan pembangunan untuk dapat melakukan serah terima tepat waktu kepada para konsumen kami," kata Rudy Halim seperti dinukil dari laman Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia.