RealEstat.id (Eindhoven) – Pandemi yang berdampak negatif terhadap perekonomian, membuat Uni Eropa mengusulkan rencana pemulihan besar di Benua Biru tersebut dengan fokus utama adaptasi terhadap era digital dan berinvestasi pada teknologi yang lebih bersih dan lebih tangguh untuk masa depan.
Menanggapi hal tersebut, Signify, perusahaan pencahayaan dunia, berpendapat bahwa Eropa dapat melompat langsung ke solusi seperti tenaga surya sebagai bagian dari Kesepakatan Hijaunya, yang dijuluki sebagai momen "Europe’s Man on The Moon" oleh presiden Komisi Eropa, Ursula van der Leyen.
Menurut Allied Market Research, tenaga surya di pasar global adalah USD52,5 miliar pada 2018 dan akan tumbuh menjadi USD223,3 miliar pada tahun 2026, sangat mempercepat skala energi terbarukan. Salah satu segmen teknologi solar yang tumbuh paling cepat adalah penerangan jalan.
Baca Juga: Lampu UV-C Mampu Kurangi Risiko Transmisi Virus Covid-19 di Udara
Harry Verhaar, Global Head of Government and Public Affairs Signify mengatakan, teknologi pencahayaan jalan tenaga surya telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan sepenuhnya sejalan dengan inisiatif teknologi bersih dari Komisi Eropa. Hanya 15 lampu jalan saja dapat menghemat listrik yang cukup untuk menyalakan sebuah rumah selama setahun.
“Dengan menggunakan teknologi digital, penerangan jalan dapat dihubungkan ke sensor dan dikendalikan dari jarak jauh, memungkinkan kota yang berpikiran maju untuk melompat ke tenaga surya dan menuai manfaat dari era digital,” kata Harry Verhaar.
Signify secara khusus menganjurkan penggunaan penerangan jalan tenaga surya dan hibrida tenaga surya di seluruh negara anggota Uni Eropa, menurut perusahaan, akan "membuka jalan untuk menurunkan emisi dan mengurangi kebutuhan pembangkit listrik tambahan," terutama di daerah yang lebih terpencil di mana infrastruktur yang ada sangat minim.
Baca Juga: Signify Imbau Uni Eropa Beralih Gunakan Lampu LED
Baru-baru ini, Signify memasang lampu jalan tenaga surya di pulau Leipsoi, Yunani di daerah-daerah yang tidak memiliki jangkauan listrik penuh termasuk taman bermain, yang memungkinkan masyarakat setempat merasa lebih aman.
Sebanyak 28 luminer Philips SunStay otonom yang digunakan menggabungkan panel surya, lampu LED, pengontrol pengisian daya, dan baterai dalam satu unit rumah lampu. Ada juga sensor gerak inframerah yang mendeteksi gerakan dan mengubah terang yang sesuai, meningkatkan efisiensi energi dan meminimalkan polusi cahaya.
“Karena kami memiliki banyak sinar matahari sepanjang tahun, ini adalah solusi yang sangat efektif dan fungsional untuk area di pulau kami yang tidak terhubung ke jaringan listrik,” kata Fotis Mangos, Walikota Leipsoi, “lampu ini memiliki desain estetis yang berpadu sempurna dengan lanskap alam pulau kami.”
Baca Juga: Gunakan Lampu UV-C Philips, Sejumlah Teater di Belanda Kembali Dibuka
Jaringan listrik tidak selalu mengikuti tata letak jalan di pulau ini dan pemasangan Philips SunStay memungkinkan cara yang tak mahal untuk menerangi jalan dan jalur kecil dengan cara yang tidak mencolok dan ramah lingkungan, tanpa perlu menggali parit listrik.
Country Leader Signify Yunani, Polydefkis Loukopoulos mengatakan, pencahayaan tenaga surya adalah bagian penting dari komitmen Signify terhadap keberlanjutan dan aksi iklim, karena perusahaan memiliki tujuan untuk membantu masyarakat beralih ke teknologi yang lebih bersih.
“Perluasan pencahayaan tenaga surya di wilayah baru Yunani, memperkuat visi kami untuk menyediakan keamanan bagi masyarakat lokal yang dihasilkan dari pencahayaan tenaga surya berkualitas tinggi,” tambahnya.
Teknologi hibrida kini menjadi solusi yang dapat dipertimbangkan dan memungkinkan untuk daerah dengan hanya sinar matahari musiman, memberikan lebih banyak keleluasaan untuk mengakses manfaatnya. Teknologi ini memperluas pasar tenaga surya. Alih-alih tenaga surya hanya relevan untuk negara-negara berlimpah sinar matahari, hibrida tenaga surya memperluas jangkauan teknologi ini ke sekitar 6,5 miliar masyarakat di dunia.
Baca Juga: Signify Foundation Terangi Desa-desa di Pedalaman NTT
“Penerangan jalan bertenaga surya hibrida memanfaatkan kedua dunia. Penerangan menggunakan sinar matahari untuk mengisi baterainya dan pada cuaca berawan dengan mulus beralih ke listrik dari jaringan. Teknologi ini memberikan cara yang sangat hemat energi untuk penerangan jalan, jalan raya dan taman serta meningkatkan persentase penggunaan energi terbarukan. Teknologi hibrida ini juga berkontribusi untuk menyeimbangkan beban listrik. Misalnya, daya baterai dapat digunakan pada jam sibuk, sehingga pembangkit listrik yang dibutuhkan lebih sedikit,” kata Antonio Espada, Head of Public Segment Signify Eropa.
“Lampu jalan tenaga surya dan tenaga surya hibrida sangat cocok terutama untuk negara-negara di mana pemadaman listrik biasa terjadi. Ini dapat membantu mencegah kejahatan dan berkontribusi terhadap masyarakat yang lebih aman dan lebih tangguh,” tambah Verhaar.
Teknologi tenaga surya hibrida memungkinkan lampu jalan menggunakan listrik bertenaga surya yang bersih saat ada sinar matahari dan menggunakan jaringan listrik di waktu lain. Penggunaan penerangan jalan tenaga surya mengurangi beban pada jaringan listrik, memungkinkan daya listrik yang tersedia untuk dimanfaatkan pada hal lain, seperti mengisi daya mobil listrik.