RealEstat.id (Bekasi) - PT Metropolitan Land, Tbk (Metland/MTLA) mencatatkan laba bersih tahun buku 2020 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp272,2 miliar. Angka ini mengalami koreksi sebesar 44,15% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp487 miliar.
“Di tengah berbagai tantangan tahun 2020, Metland dapat membukukan kinerja yang positif kendati secara umum mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019,” jelas Olivia Surodjo, Direktur PT Metropolitan Land Tbk, usai pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) melaporkan tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020.
Baca Juga: Metropolitan Land Dapuk Anhar Sudradjat Sebagai Presiden Direktur
Metland membagikan 20% dari laba bersih tahun buku 2020 yaitu Rp54,43 miliar yang akan dibagikan kepada pemegang saham sebanyak 7.655.126.330 lembar saham atau sebesar Rp7,11 per lembar saham. Rapat juga memutuskan laba yang akan dialokasikan sebagai cadangan sebesar Rp2 miliar. Sedangkan sisanya dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja Perseroan.
Kinerja Usaha Metland di 2020
Olivia Surodjo menjelaskan, nilai ekuitas Perseroan naik sebesar 5,90% menjadi Rp4,1 triliun dan aset Perseroan pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 2,87%, menjadi Rp5,9 triliun ditahun 2020.
Sepanjang tahun 2020, Metland membukukan pendapatan Rp1,1 triliun turun 20,87% dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya Rp1,4 triliun. Penurunan pendapatan tersebut disebabkan seluruh segmen usaha Metland mengalami penurunan di tahun 2020, dengan penurunan terbesar berasal dari segmen real estat yang turun Rp120 miliar.
Baca Juga: Bidik Milenial, Cluster Aimara Metland Cileungsi Hadirkan Rumah Sehat Bergaya Minimalis
Namun demikian semua proyek memberikan kontribusi, adapun pembukuan penjualan terbesar berasal dari proyek Metland Puri dan Riviera at Puri, Metland Menteng dan Metland Cibitung. Sedangkan dari sisi presentase penurunan terbesar berasal dari segmen hotel yang mengalami penurunan hingga 47,61% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pandemi Covid-19 cukup berdampak pada lemahnya daya beli masyarakat yang mengakibatkan kebutuhan akan produk properti tidak menjadi prioritas utama di masa krisis,” lanjut Olivia.
Selain itu, Metland melakukan penyesuaian strategi dengan mengikuti kondisi pasar. Tahun 2020, demand terhadap produk properti sebagian besar berasal di segmen harga dibawah Rp1 miliar. Karena itu Metland fokus pemasaran yang dilakukan Metland adalah pada produk-produk yang berada di kisaran harga tersebut. Untuk menunjang penjualan disegmen tersebut, Metland juga memberikan penawaran tenor cicilan uang muka (down payment) yang lebih panjang, sehingga lebih terjangkau bagi konsumen yang berasal dari generasi milenial.
Baca Juga: Rilis The Northbend, Metland Cyber City Hadirkan Hunian Modern Tropis di Tepi Sungai
Tahun 2020 Metland juga menjalin kerjasama dengan mitra strategis PT KA Properti Management (KAPM) untuk pengembangan KAI Living - Cluster Batavia di Metland Cibitung. Kerjasama ini diharapkan dapat mendorong portofolio Metland, khususnya dalam menciptakan potensi bisnis baru yang dapat menopang pertumbuhan ke depan.
Walaupun kinerja perusahaan lebih rendah dari tahun sebelumnya, Metland dapat menjaga kinerja kerja positif dengan baik yang diakui oleh pihak independen. Hal ini dapat dilihat dari diraihnya beberapa penghargaan bergengsi, antara lain 2020 Asia’s 200 Best Companies Under USD1 Billion dari Majalah Forbes Asia, Best of The Best Awards - The Top 50 Companies for 2020 versi Majalah Forbes Indonesia (penghargaan ini merupakan kali ke lima yang Metland terima setelah sebelumya tahun 2013, 2015, 2016 dan 2018) dan berbagai penghargaan lainnya.