RealEstat.id (Tangerang) – PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI), anak usaha PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan anggota kelompok pengembang Sinar Mas Land yakin kinerja bisnis di 2023 akan tetap positif.
Hal ini tercermin dari solidnya kinerja PT Duta Pertiwi Tbk pada Kuartal I 2023 lalu, di mana laba bersih Perseroan tumbuh signifikan 248,70% secara tahunan (YoY).
Pada tiga bulan pertama 2023, DUTI mencatatkan Laba Bersih Rp348,16 miliar, sedangkan di periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp99,84 miliar.
Lonjakan Laba Bersih tersebut tidak lepas dari pertumbuhan Pendapatan Usaha yang meningkat 73,85% menjadi Rp1,05 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp605,42 miliar.
Baca Juga: Diperluas, DP Mall Semarang Akan Jadi Eco-Building Pertama di Kota Atlas
Segmen penjualan tanah, rumah tinggal, ruko dan strata title menjadi kontributor terbesar, yakni 81,65% atau Rp859,40 miliar terhadap Pendapatan Usaha secara konsolidasi.
Selain menjadi kontributor pendapatan terbesar, segmen pendapatan ini juga tercatat tumbuh 87,22% dibandingkan tahun lalu yang "hanya" mencapai Rp459,04 miliar.
Segmen lainnya, yakni segmen Sewa tercatat membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp148,54 miliar tumbuh 36,28% dibandingkan tahun lalu dan berkontribusi sebesar 14,11% terhadap Pendapatan Usaha secara konsolidasi.
Segmen pendapatan dari hotel pun mencatatkan kontribusi positif. Segmen ini sempat tertekan selama pandemi lalu. Sekarang, pada tiga bulan pertama 2023 berhasil tumbuh 52,65% menjadi Rp5,27 miliar.
Baca Juga: Gelar Topping Off, Living World Grand Wisata Mulai Dibuka Awal 2024
Sementara itu, Segmen lain-lain tercatat sebesar Rp39,31 miliar dan berkontribusi sebesar 3,37%.
Teky Mailoa, Direktur Utama PT Duta Pertiwi Tbk mengatakan, pencapaian Perseroan tersebut sejalan dengan analisa konsultan properti, Colliers yang mengapresiasi bahwa situasi Indonesia lebih baik daripada negara lain.
"Indonesia memiliki inflasi yang lebih rendah, kenaikan suku bunga yang lebih rendah dan devaluasi mata uang yang lebih sedikit dibandingkan dengan beberapa pasar lain,” kata Teky Mailoa.
Banyak pengembang dan investor juga telah melakukan ekspansi ke aset baru seperti logistik, multi family build-to-rent dan proyek horisontal lain. Sektor-sektor properti inilah yang menurutnya dapat menjadi sumber pertumbuhan ke depan.
Baca Juga: Gerbang Tol Nagrak Dibuka, Kota Wisata Cibubur Makin Ekspansif
"Meski demikian, kami memandang tahun 2023 merupakan tahun yang harus dijalani dengan kehati-hatian. Kenaikan suku bunga, inflasi biaya konstruksi dan ancaman resesi dari luar merupakan risiko yang dapat menggerus industri properti. Atas pertimbangan tersebut, dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian," tutur Teky.
Lebih lanjut dia mengatakan, DUTI menetapkan target prapenjualan yang konservatif, yaitu Rp1,71 triliun di 2023. Untuk mencapai target tersebut, DUTI telah menetapkan beberapa strategi, yaitu:
(1) secara konsisten mengantarkan produk-produk berkualitas unggul, inovatif dan hijau;
(2) terus mencari peluang-peluang baru, termasuk pada segmen properti alternatif;
(3) mendorong pendalaman pasar dengan promosi dan pemasaran yang makin inovatif, berbasis digital, dan dinamis.
Manajemen DUTI optimistis target tersebut akan tercapai dan kinerja Kuartal I 2023 membuktikan strategi tersebut sudah inline. Keyakinan ini juga didukung oleh landbank milik DUTI seluas 1.274 hektar yang tersebar di lokasi-lokasi strategis.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News