Kreativitas Skema Pembiayaan dan Dukungan Stakeholder, Kunci Industri Perumahan ke Depan

Pasar yang dinamis dan terus bertumbuh, menjadi prospek investasi bagi dana yang digunakan pada pembiayaan perumahan di Tanah Air.

Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Adi Setianto saat membuka Economic Outlook dan Prospek Sektor Perumahan 2023, Senin, 19 Desember 2022.
Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Adi Setianto saat membuka Economic Outlook dan Prospek Sektor Perumahan 2023, Senin, 19 Desember 2022.

RealEstat.id (Jakarta) - Adanya kecenderungan investor asing masuk dalam sebulan terakhir memberikan ruang optimisme untuk meningkatkan penghimpunan sumber dana pembiayaan perumahan.

Menurut Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Adi Setianto, pasar yang dinamis dan terus bertumbuh menjadi prospek investasi bagi dana yang digunakan pada pembiayaan perumahan, sehingga informasi tersebut akan menjadi dasar penyusunan strategi dan rencana investasi finansial.

“Kami ingin mendapatkan gambaran prospektif  potensi  sumber dana untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan perumahan MBR sebagai bentuk mengembangkan sumber dana lain selain dana simpanan peserta maupun dana APBN yang selama ini menjadi sumber dana penyaluran pembiayaan rumah MBR,” tutur Adi Setianto, dalam acara Economic Outlook dan Prospek Sektor Perumahan 2023.

Baca Juga: 30 Pengembang Ramaikan Tapera Property Expo 2022 di Jember

Mengangkat tema “Blessing the positive growth, Facing the recession Ahead”, acara yang digelar di Hotel Borobudur, Senin (19/12/2022) bertujuan untuk memperoleh gambaran kondisi perekonomian dan pasar serta prospek perumahan tahun 2023, sebagai dasar penyusunan rencana dan strategi investasi serta penyaluran pembiayaan perumahan.

Menurut Adi Setianto, kegiatan ini diharapkan dapat memberi gambaran prospek perekonomian baik global maupun domestik dan implikasinya terhadap tingkat bunga serta  pertumbuhan sektor keuangan (pasar keuangan dan pasar modal) sehingga menjadi dasar prospek sektor industri perumahan khususnya  perumahan MBR tahun 2023.

Di samping juga untuk mendapatkan gambaran sumber dana pembiayaan jangka panjang berkelanjutan  yang tersedia di pasar modal maupun investor lainnya.

Baca Juga: BTN Syariah Jadi Bank Pertama Penyalur 'Tapera Syariah'

Lebih lanjut, dia menerangkan, meskipun tetap diperlukan kewaspadaan menjelang memasuki tahun 2023, namun optimisme tetap harus dibangun. Terdapat beberapa indikasi positif yang bisa memacu semangat, untuk terus mendorong industri perumahan  di tahun 2023.

Pertama, secara year to date terdapat 24 negara di dunia yang telah mengeluarkan data GDP Kuartal III 2022, terdapat 15 negara (62,5%) mengalami perlambatan ekonomi, dua negara (8,3%) stagnan, dan hanya tujuh negara (29,2%) yang mengalami pertumbuhan ekonomi, termasuk Indonesia.

Kedua, kenaikan suku tingkat bunga relatif moderat, yakni sebesar 175 bps dibandingkan negara lain. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan moneter yang dipadukan dengan kebijakan fiskal yang terukur, efektif untuk meredam peningkatan inflasi lebih lanjut.

Baca Juga: Kuartal III 2022, BP Tapera Telah Salurkan Dana FLPP Rp15,73 Triliun

Sementara itu, imbuhnya, Data BPS juga menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2022 mencapai 5,72% secara tahunan dan tumbuh 1,81% secara kuartalan.

“Ekonomi Indonesia relatif kuat dalam menahan tekanan inflasi mengingat secara fundamental Indonesia  mengalami surplus perdagangan 30 bulan berturut-turut  karena berkah komoditas yang diikuti dengan kombinasi bauran kebijakan moneter sehingga penyesuaian tingkat bunga tidak agresif dibandingkan dengan negara-negara lain,” ungkap Adi Setianto.

Berbagai bauran kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Indonesia bersama Pemerintah, mulai dari peningkatan Giro Wajib Minimum (GWM), peningkatan tingkat bunga terukur, serta kebijakan pendukung lainnya  cukup efektif menjaga tingkat inflasi pada tingkat yang accepable. Di sisi lain, IMF dalam rilis terakhir memperkirakan bahwa Indonesia tumbuh 5,3% tahun ini dan akan kembali tumbuh 5% pada tahun 2023.

Baca Juga: Kuartal III 2022 Lewati Target, BP Tapera Apresiasi Bank Penyalur FLPP

“Kami optimistis, bahwa industri perumahan, khususnya perumahan subsidi masih menjanjikan di tahun mendatang. Kreativitas skema pembiayaan serta dukungan stakeholder dari ekosistem perumahan  diyakini akan mampu  mewujudkannya,” ujar Adi Setianto optimis.

Tahun 2023, fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) ditargetkan mencapai 220.000 unit dengan nilai Rp25,18 triliun. Sedangkan untuk pembiayaan Tapera sebanyak 10.000 unit atau Rp1,05 triliun.

BP Tapera mencatat, realisasi penyaluran dana FLPP per 14 Desember 2022 sebesar 216.029 unit dengan nilai Rp24,03 triliun. Dengan demikian, penyaluran dana FLPP dari tahun 2010 – 2022 sebesar 1.159.608 unit senilai Rp99,21 triliun.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Fahri Hamzah, Wamen PKP (Foto: Dok. Kementerian PKP)
Fahri Hamzah, Wamen PKP (Foto: Dok. Kementerian PKP)
Ilustrasi mengurus HGB ke SHM, (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi mengurus HGB ke SHM, (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi-perhitungan-Pajak-Penjualan-Apartemen-Second-Bagi-Pembeli-dan-Penjual. (Sumber: Istock)
Ilustrasi-perhitungan-Pajak-Penjualan-Apartemen-Second-Bagi-Pembeli-dan-Penjual. (Sumber: Istock)