RealEstat.id (Jawa Barat) - Komisi V DPR RI berharap Kementerian PUPR beserta pemerintah daerah terus memberikan edukasi terkait rumah tahan gempa kepada masyarakat.
Hal ini dilakukan guna meminimalisir kerusakan struktur hunian pasca bencana gempa.
Belum lama ini Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR, Ridwan Bae, meninjau infrastruktur pasca bencana di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Ridwan mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara yang berada di kawasan rawan bencana.
Baca Juga: Harga Rumah Tahan Gempa RISHA 'Cuma' Rp150 Juta, Ini Spesifikasinya
Oleh sebab itu, pemanfaatan teknologi rumah tahan gempa sangat diperlukan.
"Kami harap Kementerian PUPR bisa memberi perhatian khusus, agar masyarakat bisa mendapat edukasi," kata dia seperti dilansir dari siaran pers, Senin (20/03/2023).
Sebab, dia melanjutkan, masih banyak masyarakat yang hanya membangun rumah asal jadi dan tidak memperhatikan konstruksi bangunan.
Penanganan Pembangunan Pasca Bencana
Selain edukasi, Ridwan berujar bahwa penanganan pembangunan infrastruktur pasca bencana sangat diperlukan untuk membantu masyarakat yang terdampak.
Baca Juga: Bangun Rumah Tahan Gempa di Cianjur, 208 Insinyur Muda Dikerahkan
"Kami memberi perhatian serius rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur," tuturnya.
Komisi V DPR, imbuh Ridwan, juga meminta agar Kementerian PUPR dalam proses penanganan pasca bencana tidak hanya membangun kembali infrastruktur dan perumahan saja.
Selain itu tidak hanya mengembalikan fungsi bangunan seperti semula tapi juga perkuatan struktur bangunan tahan gempa.
Lokasi Pembangunan Hunian Tetap
Sementara itu, Direktur Rumah Khusus Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Yusniewati menjelaskan mengenai pembangunan hunian tetap (Huntap).
Lokasi pertama di Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku sebanyak 200 unit dan Desa Murnisari Kecamatan Mande sebanyak 151 unit.
Baca Juga: RISHA: Keunggulan Teknologi Kontruksi Rumah Tahan Gempa Karya Anak Bangsa
Pekerjaan pembangunan Huntap dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana PT Brantas Abiparaya dan Manajemen Kontruksi PT Indah Karya.
Kementerian PUPR juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Cianjur terkait dengan penetapan calon penerima bantuan Hunian Tetap atau Huntap.
Bantuan tersebut dibangun dengan teknologi rumah instan sederhana sehat (Risha), di atas lahan 2,5 hektar dan pembangunannya telah selesai 100%.
"Jumlah hunian yang dibangun sebanyak 200 unit tipe kopel 36 meter persegi, dengan luas kapling 75 meter persegi," terang Yusniewati.
Baca Juga: PUPR dan BNPB Lakukan Sosialisasi Rumah Tahan Gempa, Apa Saja Kelebihannya?
Sedangkan Huntap tahap kedua berada di Desa Murnisari dan masih dalam proses pembangunan.
Adapun prinsip pembangunan Huntap yang dilaksanakan Kementerian PUPR adalah dengan konsep Built Back Better.
"Rumah tahan gempa Risha Kementerian PUPR memiliki kelebihan dapat dibangun secara cepat, karena sudah ada panel," tandas Yusniewati.
Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News