RealEstat.id (Jakarta) – Lahir di keluarga sederhana, membuat Muhammad Rafli Adiansyah hanya dapat bermimpi untuk bisa bekerja di sektor digital. Namun nasib berkata lain. Pertemuan tak terduga dengan BCA SYNRGY Academy membuat Rafli akhirnya meraih pekerjaan impiannya sebagai desainer UI/UX.
Meski merupakan lulusan Agribisnis di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten, sejatinya Rafli selalu bercita-cita bekerja di sektor digital. Biaya kuliah yang tak terjangkau di bidang itu menjadi penyebab utama Rafli harus berkompromi. Namun kabar baik mengenai BCA SYNRGY Academy sampai di telinga Rafli dengan cara yang tak biasa.
"Perjalanan saya menemukan BCA SYNRGY Academy cukup unik, karena awalnya saya mau kuliah jurusan IT namun enggak kesampaian karena memang biayanya yang mahal. Ayah saya seorang mitra ojek online. Suatu hari dia pulang membawa kabar tentang SYNRGY Academy. Begitu saya lihat, saya cukup kaget dan excited karena ini hal yang sudah saya impikan sejak dulu," kenang Rafli.
Baca Juga: Kuartal I 2023, KPR BCA Tumbuh 11,6% (YoY) Jadi Rp109,6 Triliun
Peserta BCA SYNRGY Academy memperoleh berbagai pembekalan untuk mengasah kemampuan mereka, baik secara hard skill maupun soft skill. Dengan demikian, mereka diharapkan menguasai keterampilan yang diperlukan untuk terjun ke dunia kerja khususnya di sektor digital. Selesai mengikuti program ini, Rafli pun berhasil memperoleh kesempatan bekerja di Narasi sebagai UI/UX Designer.
"Di SYNRGY Academy saya mendapat pembekalan sesuai dengan jurusan kelas yang saya pilih. Yang menarik juga, kami diminta berkolaborasi dalam tim untuk mengerjakan proyek akhir berupa pembuatan aplikasi sehingga kami tidak hanya belajar teori, tapi juga bisa mempraktikkan ilmu yang kami dapat. Mungkin tanpa ilmu dan bimbingan mentor yang saya dapat di SYNRGY Academy, saya tidak bisa berada di posisi saya sekarang," tukas Rafli.
BCA SYNRGY Academy merupakan program pelatihan di bidang teknologi digital. Program ini membuka sejumlah kelas seperti engineering, back-end engineering, front-end engineering, desain UI/UX, dan iOS engineering. Kelas-kelas tersebut menjadi pilihan seiring kebutuhan industri digital yang semakin berkembang saat ini.
Baca Juga: Pertama Kali! Portofolio KPR Bank BCA Tembus Rp108 Triliun
Adapun program yang diikuti oleh Rafli tersebut merupakan BCA SYNRGY Academy yang khusus diberikan kepada anak-anak dari mitra pengemudi ojek online yang ingin terjun ke bidang IT. Melalui program ini, Bank BCA tidak hanya menaruh perhatian terhadap pengembangan kualitas SDM di Indonesia, namun juga membuka kesempatan yang lebih luas ke berbagai kalangan.
Ekonomi digital merupakan sektor dengan kebutuhan SDM yang besar saat ini. BCA melihat hal itu sebagai peluang untuk berbagi dengan cara membekali generasi muda dengan perangkat keahlian yang relevan lewat metode dan mitra yang kompeten di sektor tersebut.
“Binar Academy percaya bahwa banyak talenta di Indonesia memiliki kemauan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh berbagai industri. Selain itu, kami pun percaya bahwa transformasi digital selalu dimulai dari manusia. Oleh karena itu, kami bersinergi dengan BCA untuk turut ambil bagian dalam memperkaya ilmu dan talenta masa depan di Indonesia,” kata Presiden Direktur Binar Academy Alamanda Shantika. Binar merupakan mitra kerja BCA dalam menjalankan SYNRGY Academy.
Baca Juga: Bank BTN Dapat Dukungan Pendanaan 1,4 Triliun dari JICA, Citibank, dan BCA
SYNRGY Accelerator terus berjalan
Masih di sektor digital, BCA juga menyelenggarakan SNYRGY Accelerator yang berfokus pada pembinaan start-up. Program yang sudah dilaksanakan sejak 2019 ini, merupakan program pendampingan start-up, mulai dari mentoring, lokakarya, community event, business matching, sesi berjejaring antar-startup hingga BCA sendiri.
Dari lima gelombang penyelenggaraan, SYNRGY Accelerator sudah meluluskan 72 startup dari 600 lebih start-up yang mendaftar. Jejak.in adalah salah satu start-up yang berhasil mengembangkan inovasinya melalui program ini.
"Awalnya kami berpikir dua kali karena berdasarkan pengalaman mengikuti bootcamp accelerator lainnya, programnya cukup memakan waktu. Sementara kami harus bekerja dengan jadwal yang padat. Namun kurikulum SYNRGY Accelerator disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing startup dengan waktu yang fleksibel. Kami difokuskan untuk networking dan business matching hingga akhirnya kami juga dapat berkolaborasi dengan ekosistem BCA," tukas COO Jejak.in Sudono Salim.
Baca Juga: Wisma BCA Foresta Raih Greenship Existing Building Kategori Platinum dari GBCI
Di samping pendampingan yang mumpuni, kesempatan berkolaborasi antar-startup dan ekosistem BCA merupakan kekuatan utama program SYNRGY Accelerator. BCA terus mendorong anak-anak muda dalam ekosistem startup untuk terus menciptakan inovasi berbasis teknologi dan membumikan solusinya ke masyarakat baik di lingkup nasional maupun internasional.
"SYNRGY Accelerator dan SYNRGY Academy adalah kegiatan corporate social responsbility (CSR) BCA dalam memajukan ekonomi digital Indonesia, baik dari aspek startup maupun talentanya. Melalui program ini kami berharap ada ekosistem digital yang terbentuk secara berkelanjutan dan memberi dampak signifikan terhadap transformasi ekonomi digital Indonesia," pungkas EVP Corporate Communication & Social Responsibility Bank BCA Hera F. Haryn.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News