Kinerja Perkantoran Grade A di CBD Jakarta Makin Menjanjikan

Total pasokan yang akan masuk ke pasar perkantoran CBD Jakarta di 2023 sekitar 146.000 m2, semuanya merupakan perkantoran kelas atas alias Grade-A.

Perkantoran di CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id)
Perkantoran di CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id)

RealEstat.id (Jakarta) – Sepanjang Kuartal II 2023 lalu, tercatat tidak ada proyek perkantoran yang selesai dibangun di CBD Jakarta. Total stok ruang pekantoran di central business district (CBD) Jakarta tetap berada di angka 7,3 juta m2 pada akhir Juni 2023.

Konsultan properti Cushman & Wakefield Indonesia menyebut, total pasokan yang direncanakan untuk masuk ke pasar perkantoran CBD Jakarta pada tahun 2023 diproyeksikan sekitar 146.000 m2, semuanya merupakan perkantoran kelas atas alias Grade-A.

Tanda positif pemulihan permintaan terus berlanjut seperti yang ditunjukkan oleh penyerapan bersih ruang perkantoran sebesar 69.900 m2, yang tercatat selama kuartal kedua tahun 2023.

Baca Juga: Kinerja Gedung Perkantoran Kelas Atas di CBD Jakarta Mulai Pulih

"Angka pencapaian ini merupakan tingkat penyerapan tertinggi yang pernah tercatat sejak kuartal ketiga tahun 2019. Sebagian besar dari peningkatan penyerapan ini masih berasal dari okupansi oleh pemilik gedung kantor yang sudah ada," terang Arief RahardjoDirector Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia.

Dalam hal lini bisnis, perusahaan teknologi terlihat sangat aktif di pasar. Dalam hal segmen gedung, kantor Grade A dan Grade B terus mencatat penyerapan bersih positif.

Sementara kantor Grade C masih mengalami penurunan tingkat penyerapan selama kuartal kedua tahun 2023. Tingkat hunian rata-rata pasar perkantoran CBD Jakarta meningkat sebesar 1,2% menjadi 72,0% pada akhir Juni 2023.

Pada akhir Juni 2023, harga sewa dasar rata-rata dalam Rupiah tetap relatif stabil dan berada di Rp159.100 per meter persegi per bulan, atau mengalami perubahan hanya -0,3% secara kuartalan (QoQ).

Baca Juga: 2023, Penyewa Ruang Perkantoran CBD Jakarta Pasang 'Mode Waspada', Ada Apa?

Dalam mata uang Dolar AS, biaya sewa dasar mengalami penurunan sebesar 0,9% terutama karena pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS (sebesar 0,5% QoQ). Sementara itu, biaya layanan tetap stabil dan berada di Rp91.600per meter persegi per bulan.

Riset Cushman & Wakefield menyebut, tarif sewa diperkirakan akan tetap tertekan dan mungkin tidak pulih pada tahun 2023 karena tingkat hunian akan meningkat kembali dengan selesainya proyek perkantoran Luminary Tower di area Jakarta CBD.

Proyek perkantoran yang akan rampung di akhir tahun 2023 ini akan menambahkan pasokan baru sebesar 57.000 m2—yang mungkin tidak diikuti oleh tingkat permintaan yang sama.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Dalam laporan bertajuk Global Investor Outlook memprediksi pasar properti Asia Pasifik  berkembang dengan pesat. (Sumber: Colliers)
Dalam laporan bertajuk Global Investor Outlook memprediksi pasar properti Asia Pasifik berkembang dengan pesat. (Sumber: Colliers)
Ilustrasi masa depan real estat di Asia Pasifik. (Sumber: Asia Today)
Ilustrasi masa depan real estat di Asia Pasifik. (Sumber: Asia Today)
Alvin Andronicus, CMO Elevee Condominium (paling kiri) mengatakan, developer masih tetap harus bekerja keras untuk memasarkan proyeknya di 2025. (Foto: Istimewa)
Alvin Andronicus, CMO Elevee Condominium (paling kiri) mengatakan, developer masih tetap harus bekerja keras untuk memasarkan proyeknya di 2025. (Foto: Istimewa)
Kawasan perkantoran di CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)
Kawasan perkantoran di CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)