RealEstat.id (Jakarta) – CEO PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), John Riady mengungkapkan, Perseroan telah berinisiatif menerapkan prinsip ESG (Environment Social Governance), dalam operasional bisnisnya. ESG adalah tata kelola lingkungan, sosial, dan perusahaan yang berorientasi kepada Principle of Governance, Planet, People dan Prosperity.
Didorong oleh visi perusahaan untuk bertumbuh dalam pelayanan dan mengubah kualitas hidup masyarakat, PT Lippo Karawaci Tbk bergerak untuk menjadi perusahaan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial, yang berperan aktif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh aspek kehidupan.
Baca Juga: Lippo Karawaci Dukung Inisiatif 'Stakeholder Capitalism' Forum Ekonomi Dunia
John Riady—yang belum lama ini ditunjuk sebagai World Economic Forum Young Global Leaders—menuturkan bahwa Lippo Group menjadi salah satu perusahaan pertama dari Asia Tenggara yang menandatangani World Economic Forum (WEF) inisiatif Stakeholder Capitalism Metrics (SCM) bersama dengan lebih dari 100 perusahaan internasional kelas dunia lain.
Menurut John, pentingnya keberlanjutan atau sustainability dalam menjalankan bisnis sudah harus diperhatikan oleh para pelaku bisnis global. Adanya 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang ditentukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi blueprint untuk mencapai masa depan lebih baik dan berkelanjutan pada tahun 2030.
Lebih lanjut, John Riady memaparkan, salah satu kontribusi utama PT Lippo Karawaci Tbk terhadap langkah pembangunan keberlanjutan dan ESG adalah melalui pembangunan township dengan tata kelola lingkungan yang baik bagi planet ini.
Baca Juga: Lippo Karawaci Tawarkan Produk Rumah Tapak Sebagai 'Tools of Investment'
Masterplan area residensial LPKR, imbuhnya, disusun untuk memudahkan penghuni dalam menjalankan aktivitasnya secara efektif, efisien dan hemat energi—terlebih dengan akses dan fasilitas perkotaan yang mudah dijangkau seperti area bisnis, sekolah, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan.
Selain itu, LPKR juga memerhatikan detail proyek residensial yang di bangun. Bekerja sama dengan arsitek kelas dunia seperti Alex Bayu dan Karl Princic, Lippo Karawaci mampu menawarkan rumah ramah lingkungan dan dengan harga terjangkau.
Rumah-rumah ini dilengkapi dengan sistem cross ventilation, guna menghasilkan ventilasi udara dan cahaya sehingga rumah hemat listrik. Sementara lewat open space living dari bentuk high ceiling, jendela-jendela besar, dan keberadaan tropical garden, LPKR telah menjawab kebutuhan hunian yang fungsional dan ramah lingkungan dengan model rumah simple yet modern.
Baca Juga: Rilis Cendana Cove Verdant, Lippo Karawaci Jawab Kebutuhan Konsumen Generasi Z
John melanjutkan bahwa PT Lippo Karawaci Tbk sebagai perusahaan properti terkemuka di Indonesia telah sejak awal menerapkan konsep ESG. Dalam setiap proyek, LPKR menerapkan tiga hal utama.
Pertama, operational excellence, yaitu bangunan rumah berkualitas dan serah terima tepat waktu. Kedua governance, yaitu tata kelola dengan melakukan check and balance pada proses pembangunan. Ketiga, sustainability yang mencakup desain modern dengan pemanfaatan ruangan yang fungsional serta harga terjangkau.
"Hal ini terbukti dengan tingginya minat konsumen terhadap sembilan proyek rumah tapak dua lantai “Cendana Homes Series” yang dirilis Lippo Karawaci, yang selalu habis terjual hanya dalam hitungan waktu tiga sampai empat jam," pungkas John Riady.
