RealEstat.id (Bali) – Menegaskan komitmen pemerintah untuk menarik investasi asing di sektor pariwisata, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Menparekraf), Sandiaga Uno, bertemu dengan Magnum Estate di sela Indonesia-Afrika Forum.
Pada kesempatan ini, Sandiaga Uno memaparkan beragam langkah yang telah diambil untuk mendukung dan memfasilitasi investasi asing, terutama dalam pengembangan pariwisata berkualitas tinggi dan berkelanjutan.
"Kami ingin menarik lebih banyak investasi, terutama di luar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)," kata Sandiaga di sela-sela acara "Nice to Meet You".
Dia menekankan, Pemerintah terus bekerja untuk menciptakan lingkungan investasi yang menguntungkan dan menarik bagi investor asing, dengan menawarkan berbagai insentif, terutama di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Baca Juga: Hadir di Peresmian KIT Batang, Magnum Estate Nyatakan Serius Investasi di Indonesia
"Di KEK, akan ada insentif pajak, manfaat perizinan, dan kesepakatan investasi yang lebih sederhana," tutur Sandi.
Selain itu, di luar Kawasan Ekonomi Khusus, pemerintah terus menawarkan berbagai insentif seperti pengurangan pajak dan peluang promosi bersama, yang diharapkan dapat meningkatkan daya tarik investasi di berbagai wilayah di Indonesia.
Upaya pemerintah untuk menarik investasi asing juga mendapat dukungan dari sektor swasta.
Di samping Menparekraf, selama forum tersebut, pimpinan Magnum Estate juga bertemu dengan beberapa pejabat pemangku kepentingan lain, seperti Ida Bagus Agung Partha Adnyana (Ketua Bali Tourism Boards), Trisno Nugroho (Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali), dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Mantan Wakil Gubernur Bali).
Dalam pertemuan tersebut, dibahas potensi kerja sama dalam menarik investasi baru, meningkatkan aliran wisatawan, dan mengembangkan lokasi baru di Pulau Bali dan wilayah lain di Indonesia.
Baca Juga: Hadir di International Tourism Investment Forum (ITIF) 2024, Magnum Estate Beberkan Rencana Besarnya
Andrejs Senkovs, perwakilan Magnum Estate mengungkapkan, tujuan utama Magnum Estate adalah mengembangkan real estat berkualitas tinggi di Indonesia, dan Bali merupakan langkah pertama dalam arah ini.
"Magnum Estate telah lama berinvestasi di Indonesia, terutama di Bali. Saat ini, Magnum Estate tengah menggarap 11 proyek di Bali," jelas Andrejs Senkovs.
Selain Bali, imbuhnya, Magnum Estate juga telah memulai proyek baru di Ibu Kota Negara (IKN) baru Indonesia.
"Kami baru saja membeli tanah dan menandatangani perjanjian dengan pemerintah untuk membangun hotel bintang lima di IKN," kata Senkovs.
Dia berharap, proyek anyar ini dapat meningkatkan daya tarik investasi di IKN, pusat administratif baru Indonesia.
Baca Juga: Pasokan Hotel Baru di Bali Didominasi Bintang 5, Ini Daftarnya
"Hotel berbintang yang kami bangun tidak hanya akan memberikan kenyamanan bagi penduduk, tetapi juga menjadi salah satu pendorong utama investasi di daerah tersebut," tambahnya.
Andrejs Senkovs menekankan pentingnya mematuhi peraturan yang ada saat melaksanakan proyek di Indonesia.
Menurutnya, kunci keberhasilan investasi di negara ini terletak pada pemahaman dan kepatuhan terhadap undang-undang serta peraturan yang berlaku.
"Jika Anda mematuhi aturan dan standar regulasi, akan jauh lebih mudah bagi Anda untuk maju," ujarnya.
Magnum Estate selalu berusaha untuk berkolaborasi dengan pemerintah dan memastikan setiap langkah yang diambil sejalan dengan kebutuhan pasar dan regulasi yang ada.
Baca Juga: Membaik Sejak Pandemi, Sektor Hospitality di Bali Bakal Didominasi Kelas Atas
Kendati demikian, Andrejs Senkovs juga menekankan pentingnya dukungan dari sektor swasta.
Selama dua tahun terakhir, Magnum Estate telah menarik lebih dari Rp2 triliun investasi ke Indonesia melalui jaringan investornya.
Andrejs Senkovs menekankan bahwa investasi perusahaan tidak hanya ditujukan untuk keuntungan jangka pendek, tetapi juga untuk pengembangan jangka panjang, yang akan memberikan manfaat signifikan bagi Indonesia.
Magnum Estate secara aktif berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam menarik wisatawan dan klien dari seluruh dunia.
"Sebagai anggota Asosiasi Pengembang Indonesia dan Asosiasi Hotel, kami tentu merasa terhormat dapat membantu Indonesia menjadi salah satu dari lima ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2045," pungkasnya.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News