RealEstat.id (Jakarta) - Punya investasi properti yang dapat disewakan adalah sebuah ide yang bagus, berapa pun usia Anda. Akan tetapi, memiliki investasi properti di masa pensiun bisa sangat menguntungkan. Pasalnya, Anda dapat memiliki pendapatan pasif dan mendiversifikasi penghasilan.
Jika Anda mencari cara untuk memperluas penghasilan saat pensiun, ada beberapa alasan menarik mengapa memiliki investasi properti di masa pensiun bisa menjadi langkah yang baik.
1. Pendapatan Sewa (Rental Yield)
Pendapatan sewa alias rental yield adalah manfaat paling jelas dari memiliki properti. Sebagai pemilik properti, Anda bisa mendapatkan "gaji" setiap bulan dari menyewakan rumah.
Jika dibeli dengan bijak dan pertimbangan matang, properti sewa akan menghasilkan cukup uang dari sewa untuk menutupi biaya bulanan, seperti pemeliharaan, perbaikan, pajak, dan asuransi. Dengan demikian, Anda memiliki uang ekstra setiap bulan.
Baca Juga: 3 Tips Dapat Untung Besar dari Investasi Rumah
Pendapatan sewa yang dihasilkan secara pasif dari investasi properti ini, akan menambah pendapatan di masa pensiun Anda, di luar tabungan, pendapatan investasi, dan jaminan sosial.
Selain itu, hasil pendapatan sewa properti bisa jauh lebih tinggi dibandingkan saham dividen tradisional. Umumnya, penghasilan dari penyewaan properti berkisar 10% per tahun. Misalnya, properti dengan harga Rp1 miliar, maka income dari penyewaan berkisar Rp8 jutaan per bulan.
Bayangkan pula jika Anda membeli properti 15 - 20 tahun sebelum masa pensiun dengan menggunakan KPR (kredit pemilikan rumah). Hanya dengan uang muka 10% - 20% untuk membeli rumah sewaan, Anda dapat membayar cicilan KPR dengan uang sewa.
Baca Juga: 4 Keuntungan Memiliki Rumah Berkonsep Cluster
2. Apresiasi Harga (Capital Gain)
Meski tidak selalu tinggi, namun harga rumah dan properti bisa dipastikan naik setiap tahunnya. Selain lahan yang makin terbatas dan mengurangi pasokan, tingkat permintaan di pasar untuk fitur rumah/properti tertentu pada akhirnya akan menentukan besaran kenaikan harga.
Membeli properti sewaan di lokasi strategis dengan konsep dan desain menarik, serta fasilitas lengkap, dapat meningkatkan peluang Anda memperoleh keuntungan dari apresiasi harga (capital gain) dalam jangka panjang.
Jika berinvestasi dengan bijak, properti yang Anda sewakan bisa naik harganya 5% - 8% per tahun. Anda juga memiliki fleksibilitas untuk dapat menjual properti sewaan ketika Anda membutuhkan uang besar untuk masa pensiun Anda.
Baca Juga: 3 Tips Menyewakan Rumah Melalui Iklan Online
3. Bisa Aktif atau Pasif
Banyak orang menganggap, aktivitas sewa-menyewa properti harus dikerjakan oleh manajemen yang profesional. Hal tersebut tentu ada benarnya. Tapi kabar baiknya adalah: hal itu tidak harus dilakukan oleh Anda.
Jika Anda ingin bersantai dan tidak memiliki keinginan untuk berhubungan langsung dengan penyewa properti, Anda dapat menyewa seorang manajer properti untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Manajer properti akan menangani semuanya, mulai dari menawarkan properti, menyaring penyewa, menarik uang sewa dan uang jaminan, serta melakukan koordinasi perbaikan properti.
Di sisi lain, jika Anda mencari kesibukan di masa pensiun, mengelola properti sewaan bisa jadi pekerjaan yang mengasyikkan. Namun, banyak hal yang harus Anda pelajari, seperti cara mengelola properti sewaan mulai dari menyaring penyewa, mengiklankan properti untuk disewakan, menerima pembayaran sewa online, pembukuan, dan mengelola uang untuk perbaikan properti di masa mendatang.
Baca Juga: 5 Cara Memilih Pengembang Properti yang Kredibel
4. Investasi Aman dan Rendah Risiko
Investasi properti tergolong aman dan berisiko rendah, selama Anda memiliki surat bukti kepemilikan yang sah. Katakanlah rumah yang Anda sewakan belum ada peminat, Anda tidak akan perlu mengeluarkan cost tambahan. Bahkan, harga properti akan tetap naik. Dengan demikian, Anda dapat menjalankan bisnis ini dengan santai, tanpa tekanan.
Nah, apakah alasan-alasan di atas mampu membuat Anda tertarik melakukan investasi properti di masa pensiun?
Semoga bermanfaat dan tetap produktif!