RealEstat.id (Jakarta) – Dalam kondisi inflasi tinggi atau krisis ekonomi, maupun kondisi normal, baik emas maupun properti selalu menjadi investasi yang menguntungkan.
Kendati demikian, Anda harus lebih jeli mencermati, karena investasi emas dan properti memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangan masing-masing. Berikut ini perbandingan keduanya:
Investasi Emas
Kelebihan Investasi Emas
• Lindung Nilai terhadap Inflasi
Emas dikenal sebagai aset "safe haven" yang cenderung mempertahankan nilai saat mata uang melemah akibat inflasi.
Harga emas sering naik seiring meningkatnya inflasi karena permintaan sebagai pelindung nilai meningkat.
Baca Juga: Tips Membeli Rumah di Saat Inflasi Tinggi
• Likuiditas Tinggi
Emas mudah dijual kapan saja, baik dalam bentuk fisik (perhiasan, batangan) maupun digital (misalnya, emas di platform investasi).
• Modal Awal Kecil:
Anda bisa mulai investasi emas dengan jumlah kecil, misalnya melalui emas digital atau pembelian emas fisik dalam gram kecil.
• Biaya Penyimpanan Relatif Rendah:
Jika disimpan dengan baik (misalnya, di brankas pribadi atau jasa kustodian), biaya pemeliharaan emas lebih rendah dibandingkan properti.
Baca Juga: Memahami Apa Itu PPJB dalam Jual Beli Tanah atau Rumah
Kekurangan Investasi Emas
• Tidak Menghasilkan Pendapatan Pasif
Emas tidak memberikan penghasilan rutin seperti sewa dari properti. Keuntungan hanya dari selisih harga jual dan beli (capital gain).
• Volatilitas Harga
Meski cenderung stabil dalam jangka panjang, harga emas bisa fluktuatif dalam jangka pendek karena dipengaruhi faktor global seperti nilai tukar dolar AS, suku bunga, dan geopolitik.
• Keuntungan Terbatas pada Inflasi Ekstrem
Emas biasanya unggul saat inflasi sangat tinggi atau krisis ekonomi, tetapi dalam kondisi inflasi moderat, pertumbuhan harganya mungkin tidak seagresif properti.
Sebagai contoh, jika inflasi sangat tinggi (misalnya hiperinflasi) atau terjadi ketidakstabilan ekonomi global, emas cenderung lebih aman karena permintaan meningkat dan nilai tukar rupiah melemah.
Baca Juga: 10 Tips Beli Apartemen Second agar Kamu Bisa Dapat Untung
Investasi Properti
Kelebihan Investasi Properti
• Pendapatan Pasif
Properti seperti rumah, apartemen, atau ruko bisa disewakan, memberikan arus kas rutin yang bisa menutupi inflasi. Nilai sewa juga cenderung naik seiring inflasi.
• Apresiasi Nilai Jangka Panjang
Harga properti umumnya meningkat seiring waktu, terutama di lokasi strategis, karena permintaan lahan terbatas.
• Manfaat Ganda
Selain capital gain, properti bisa digunakan untuk keperluan pribadi (misalnya, tempat tinggal) atau bisnis.
• Tahan terhadap Inflasi
Nilai properti dan sewa biasanya naik seiring inflasi, menjadikannya lindung nilai yang baik.
Baca Juga: Apa Itu AJB (Akta Jual Beli)? Ini Dia Pengertian, Fungsi, Syarat, dan Biaya Mengurusnya
Kekurangan Investasi Properti
• Likuiditas Rendah
Properti sulit dijual cepat tanpa potongan harga, terutama saat pasar lesu.
• Modal Awal Besar
Investasi properti membutuhkan dana besar untuk pembelian, pajak, dan biaya notaris.
• Biaya Pemeliharaan Tinggi
Properti memerlukan perawatan (perbaikan, pajak tahunan seperti PBB, dan biaya lainnya) yang bisa mengurangi keuntungan.
• Risiko Pasar Lokal
Nilai properti sangat bergantung pada lokasi dan kondisi pasar lokal. Jika lokasi kurang strategis, apresiasi nilai bisa lambat.
Sebagai contoh, properti lebih menguntungkan di wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tinggi, urbanisasi, atau permintaan sewa yang kuat (misalnya, kota besar atau kawasan industri).
Baca Juga: Pahami Pengertian Apa Itu Surat Roya, Syarat dan Cara Mengurusnya
No | Aspek | Emas | Properti |
---|---|---|---|
1 | Lindung Nilai Investasi | Tinggi (Terutama Saat Krisis) | Tinggi (Nilai Sewa Naik) |
2 | Likuiditas | Tinggi | Rendah |
3 | Pendapatan Pasif | Tidak Ada | Ada (Sewa) |
4 | Modal Awal | Rendah | Tinggi |
5 | Biaya Pemeliharaan | Rendah | Tinggi |
6 | Risiko | Fluktuasi Harga Global | Ketergantungan Pada Lokasi dan Pasar |
7 | Horison Investasi | Fleksibel (Pendek - Panjang) | Panjang |
Jadi, investasi mana yang lebih menguntungkan: emas atau properti? Tentu saja hal itu tergantung pada tujuan, modal, dan kondisi pasar yang sedang terjadi.
Pilihlah investasi emas jika:
• Anda memiliki modal terbatas dan ingin investasi yang likuid.
• Anda mengantisipasi inflasi ekstrem atau ketidakstabilan ekonomi global.
• Anda ingin investasi yang minim perawatan dan fleksibel dalam jangka waktu.
Pilih investasi properti jika:
• Anda memiliki modal besar dan mencari pendapatan pasif (sewa).
• Anda berinvestasi di lokasi strategis dengan prospek pertumbuhan tinggi.
• Anda bersedia menahan investasi dalam jangka panjang.
Baca Juga: Penting! Cara Mudah Mengurus Sertifikat Tanah yang Hilang
Untuk kondisi saat ini, inflasi di Indonesia diperkirakan masih moderat (sekitar 3% - 5% berdasarkan proyeksi ekonomi), sehingga properti di lokasi strategis (misalnya, Jakarta, Surabaya, atau kawasan berkembang seperti IKN) kemungkinan lebih menguntungkan karena kombinasi sewa dan apresiasi nilai.
Kendati demikian, jika Anda khawatir akan krisis global atau ingin diversifikasi, emas tetap menjadi pilihan yang aman dan fleksibel.
Namun, bila Anda memiliki banyak modal, diversifikasi portofolio dengan mengalokasikan sebagian dana ke emas (untuk likuiditas dan perlindungan inflasi) dan sebagian ke properti (untuk pendapatan pasif dan pertumbuhan jangka panjang) bisa menjadi strategi terbaik.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News