Intiland Kembangkan Kawasan Batang Industrial Park, Nestle Jadi Investor Perdana

Memiliki total lahan 500 hektar, pengembangan Batang Industrial Park terbagi dalam beberapa tahap, di mana tahap pertama meliputi area seluas 287 hektar.

Masterplan Batang Industrial Park (Foto: Dok. Intiland Development)
Masterplan Batang Industrial Park (Foto: Dok. Intiland Development)

RealEstat.id (Jakarta) – Untuk memperkuat lini usaha kawasan industri, pengembang properti PT Intiland Development Tbk (DILD) melakukan ekspansi pengembangan kawasan industri terpadu, yakni Batang Industrial Park (BIP), yang berlokasi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. 

Direktur Pengembangan Bisnis Intiland, Permadi Indra Yoga menjelaskan, pengembangan Batang Industrial Park menjadi salah satu strategi pertumbuhan usaha Perseroan untuk memperkuat portofolio dan kinerja usaha secara jangka panjang.

Baca Juga: Kinerja Kawasan Industri Meroket, Intiland Raih Marketing Sales Rp500 Miliar di Kuartal I 2022

Pengembangan Batang Industrial Park, imbuhnya, sekaligus menjadi langkah antisipasi Intiland terhadap pertumbuhan kebutuhan lahan industri. Di samping itu, juga mendukung program pemerintah memperbanyak kawasan industri untuk menopang peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional serta mendukung industri dalam negeri. 

“Kami mencermati kebutuhan terhadap lahan industri akan semakin meningkat di masa depan, sejalan dengan semakin banyak perusahaan yang ingin berekspansi. Pengembangan Batang Industrial Park punya nilai strategis bagi pertumbuhan usaha Intiland secara jangka panjang, serta wujud komitmen dalam mendukung program pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi, masuknya investasi dari luar negeri, dan terciptanya lapangan kerja baru,” tutur Permadi Indra Yoga. 

Pengembangan kawasan industri merupakan salah satu dari empat segmen usaha utama Perseroan. Batang Industrial Park menjadi proyek kawasan industri kedua yang dimiliki Intiland, setelah sebelumnya sukses mengembangan Ngoro Industrial Park yang berlokasi di Mojokerto, Jawa Timur. 

Baca Juga: Intiland Rilis Aurora, Area Komersial Berkonsep SOHO di Graha Natura Surabaya

BIP merupakan kawasan industri terpadu yang pengembangannya terbagi ke dalam beberapa tahapan. Pengembangan tahap pertama meliputi area seluas 287 hektar dan pengembangan selanjutnya direncanakan sampai dengan seluas 500 hektar. 

"Dalam mengembangkan kawasan Batang Industrial Park, Intiland menganut prinsip-prinsip keberlanjutan dalam desain dan pengoperasian. Pengembangan kawasan industri ini berupaya untuk mematuhi kaidah-kaidah bangunan hijau, proses industri bersih, dan sistem pengelolaan air yang ketat untuk menjaga keseimbangan dengan alam dan masyarakat sekitar," jelas Permadi Indra Yoga. 

Keunggulan Lokasi dan Konektivitas 
Lebih lanjut, dia menjelaskan, Batang Industrial Park sangat strategis berada di jalur tol Trans Jawa yang menjadikannya mudah dijangkau dari kota Jakarta, Semarang, maupun Surabaya. Kawasan industri BIP berlokasi empat kilometer dari pintu tol Kademan KM 348 melalui jalan raya Pantura sehingga sangat mudah dijangkau karena ditopang infrastruktur jalan yang baik. 

Kawasan industri BIP didukung oleh berbagai infrastruktur publik yang menjamin kemudahan dan efisiensi untuk transportasi dan logistik. Infrastruktur transportasi publik tersebut antara lain Bandar Udara Ahmad Yani, Semarang (80 km), Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang (85 km), Stasiun Kereta Api Pekalongan (23 km), Bandar Udara Internasional Kertajati, Cirebon (160 km). 

Baca Juga: Tingkatkan Kinerja Penjualan, Ini Proyek Andalan Intiland di 2022

“Batang menjadi kawasan favorit bagi pengembangan lahan industri. Selain ditunjang infrastruktur transportasi yang sangat baik, Batang punya sejumlah nilai tambah lain, seperti biaya tenaga kerja yang kompetitif, ketersediaan lahan yang mencukupi, serta potensi pengembangan secara jangka panjang,” kata Permadi Indra Yoga. 

Berbeda dengan pengembangan kawasan industri lain di daerah Batang, kondisi geografis BIP cukup unik karena berada di wilayah yang memiliki kontur perbukitan. Kontur lahan yang berbukit juga mengurangi risiko terjadinya banjir serta menjamin pasokan air dan udara bersih yang terjaga dengan baik. 

Intiland mempersiapkan Batang Industrial Park sebagai kawasan industri yang ideal untuk industri ringan dan menengah. Perseroan menyiapkan lahan-lahan siap bangun untuk memenuhi kebutuhan pembangunan pabrik atau pergudangan dari berbagai jenis sektor industri. Selain itu, Perseroan juga merencanakan untuk menyediakan fasilitas Bangunan Pabrik Siap Pakai serta gudang siap pakai. 

Baca Juga: Dibanderol Rp800 Jutaan, Intiland Rilis Amesta Living di Surabaya Timur

BIP juga akan dilengkapi area komersial yang terintegrasi serta area perumahan yang diperuntukkan bagi para pekerja yang bekerja di dalam kawasan ini. Fasilitas ini memberikan kemudahan layanan serta memudahkan mobilisasi pekerja, sekaligus menjadi nilai tambah bagi pelaku industri yang masuk di kawasan BIP. 

Menurut Permadi Indra Yoga, BIP dilengkapi berbagai infrastruktur dan layanan pendukung utama untuk memenuhi kebutuhan operasional pabrik-pabrik yang ada di dalamnya. Fasilitas- fasilitas tersebut antara lain pasokan listrik yang stabil, jaringan telekomunikasi dan internet, pusat pengolahan limbah terpadu, pasokan air yang baik, hingga sistem keamanan terpadu, pemadam kebakaran, serta klinik kesehatan. 

Saat ini, Intiland mendapatkan kepercayaan sejumlah perusahaan multinasional dan nasional yang membangun pabrik baru di kawasan Batang Industrial Park. Investor pertama BIP yakni perusahaan multinasional PT Nestle Indonesia yang menempati lahan seluas 20 hektar dan telah melakukan groundbreaking pembangunan pabrik pada bulan Mei 2021 dan saat ini sudah dalam tahapan penyelesaian pembangunan. 

Baca Juga: Diresmikan, Diamond Supermarket Jadi Anchor Tenant di Poins Lebak Bulus

Tercatat saat ini sudah ada empat perusahaan yang telah menjalin kerja sama untuk membangun pabrik baru di kawasan BIP. Tiga perusahaan lainnya bergerak di bidang pengemasan dan welding electrodes

"Kami optimistis keputusan untuk ekspansi kawasan industri merupakan langkah strategis yang tepat. Terbukti sejak beberapa tahun, pengembangan kawasan industri mampu menopang pertumbuhan usaha Perseroan secara jangka panjang dan berkelanjutan," pungkas Permadi Indra Yoga.

Redaksi@realestat.id 

Berita Terkait

Jajaran direksi Kota Deltamas, pejabat pemerintahan Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi melakukan seremoni dimulainya proyek kerja sama pembangunan jembatan serta jalan penghubung antara Boulevard Ganesha di Kota Deltamas, Kabupaten Bekasi dengan Desa Wanasari, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang. (Foto: Istimewa)
Jajaran direksi Kota Deltamas, pejabat pemerintahan Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi melakukan seremoni dimulainya proyek kerja sama pembangunan jembatan serta jalan penghubung antara Boulevard Ganesha di Kota Deltamas, Kabupaten Bekasi dengan Desa Wanasari, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang. (Foto: Istimewa)
Rumah Tipe Myztro di Klaster Riverie, Shila at Sawangan (Foto: Istimewa)
Rumah Tipe Myztro di Klaster Riverie, Shila at Sawangan (Foto: Istimewa)
Interior rumah di Klaster Louise, Summarecon Serpong (Foto: Istimewa)
Interior rumah di Klaster Louise, Summarecon Serpong (Foto: Istimewa)
Forest Dining & Media Room di Kondominium Nava Grove, Singapura (Foto: Istimewa)
Forest Dining & Media Room di Kondominium Nava Grove, Singapura (Foto: Istimewa)