RealEstat.id (Jakarta) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus berkomitmen mewujudkan visi sebagai The Best Mortgage Bank in Southeast Asia pada 2025, salah satunya dengan melakukan pencegahan tindak korupsi di lingkungan Perusahaan.
Untuk meningkatkan sistem manajemen kepatuhan yang efektif dan responsif serta pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi, kolusi dan nepotisme, bank yang fokus pada pembiayaan perumahan ini menggelar acara 'Bimbingan Teknis Keluarga Berintegritas BTN'.
Kegiatan yang dilakukan bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini dibuka oleh Direktur Human Capital, Compliance, and Legal PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Eko Waluyo dan diikuti oleh sekitar 80 orang pasangan suami dan istri karyawan BTN.
Baca Juga: Tumbuh 7,4%, Bank BTN Cetak Laba Bersih Rp860 Miliar di Kuartal I 2024
Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat Kedeputian Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Kumbul K Sudjadi menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari program pencegahan KPK yang menyasar keluarga, sebagai unit terkecil masyarakat, untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi kepada individu.
“Jika kita berbicara Indonesia Bebas Korupsi tentunya kita mulai lingkup terkecil, dari lingkungan keluarga itulah utamanya. Diharapkan masing-masing keluarga apabila sudah anti korupsi maka ke atasnya dengan otomatis akan anti korupsi," kata Kumbul di Jakarta, Jumat (26/4/2024).
Kegiatan ini telah diadakan sejak tahun 2020 yang didasari pada tiga aspek. Aspek filosofis, bahwa tujuan utama keluarga yaitu mewujudkan keluarga yang harmonis.
"Aspek sosiologis yang didasari dari studi KPK bahwa hanya 4% keluarga yang menanamkan kejujuran dari pasangan suami-istri," kata Kumbul.
Baca Juga: Kementerian PUPR: KPR Subsidi BTN Jadi Andalan Program Sejuta Rumah
Lalu di aspek yuridis, hingga tahun 2023 terdapat 1.681 kasus tindak pidana korupsi dengan modus berasal dari keluarga yang juga berperan aktif sehingga merubah tujuan utama keluarga.
KPK sebagai lembaga penyelenggara kegiatan juga melakukan survei secara rutin setiap bulannya untuk mengetahui tingkat efektivitas dari kegiatan ini.
Pada tahun 2022 survei menunjukkan poin 4,01 dan tahun ini meningkat sebanyak 8 poin menjadi 4,09, tentu hasil survei tersebut membuktikan bahwa kegiatan ini efektif dalam membangun keluarga berintegritas.
Setelah mengikuti Bimbingan Teknis Keluarga Berintegritas ini, kata dia, diharapkan para pegawai di lingkungan BTN dapat menyadari, membiasakan dan belajar untuk hidup sederhana, tidak konsumtif, dan memahami tentang nilai-nilai integritas.
Baca Juga: Gandeng BTN, Pemprov DKI Jakarta Resmi Buka Jakarta International Marathon (JAKIM) 2024
“Kita harus dapat membiasakan agar pasangan, anak-anak dan keluarga kita hidup sederhana dan tidak konsumtif,” ujar Kumbul, menambahkan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Human Capital, Compliance, and Legal BTN, Eko Waluyo meyakini bahwa pencegahan korupsi tidak efektif jika hanya dilakukan di lingkungan kerja namun juga harus melalui lingkup terkecil yaitu keluarga.
"Melalui kegiatan Keluarga Berintegritas ini diharapkan dapat menciptakan peran aktif Kepala Divisi, Kepala Kantor Wilayah, dan Kepala Cabang tidak hanya sebagai role model dalam lingkungan kerja, namun juga role model bagi keluarga masing-masing untuk meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai integritas dan kejujuran,” katanya.
Eko menambahkan, melalui kegiatan Keluarga Berintegritas ini para peserta diharapkan untuk meningkatkan efektifitas dan menyebarluaskan secara masif nilai-nilai integritas dan kejujuran serta terus berdaya melakukan aksi nyata baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan kerja sebagai tindak lanjut atas program ini.
Baca Juga: Raih Laba Rp3,5 Triliun, RUPST BTN: Alokasi Dividen Sebesar Rp700 Miliar
Kegiatan ini adalah hasil dari upaya lanjutan setelah peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) Tahun 2023 pada 21 Desember 2023 di Menara BTN.
Pada acara tersebut, KPK melalui Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat mengusulkan Program Keluarga Berintegritas kepada BTN dengan tujuan agar dapat dilaksanakan di BTN.
Melalui pelaksanaan kegiatan ini, BTN menjadi BUMN dan HIMBARA pertama yang melaksanakan kegiatan Keluarga Berintegritas ini.
Di samping kegiatan Bimbingan Teknis Keluarga Berintegritas, Bank BTN telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya tindak pidana korupsi diantaranya sertifikasi Sektor Anti Korupsi KPK yaitu Ahli Pembangun Integritas (API) dan Penyuluh Anti Korupsi (PAKSI).
Baca Juga: Catat Laba Bersih Rp702,3 Miliar di 2023, BTN Syariah Siap Berdiri Sendiri
BTN juga menerapkan whistle blowing system (WBS) sebagai saluran pelaporan adanya tindak pidana korupsi maupun fraud yang pengelolaannya diserahkan pada pihak independen sehingga efektif, dapat dipercaya, dan professional, sehingga banyak yang turut berpartisipasi.
Untuk mengukur keberhasilan dari segala upaya pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi, BTN telah mengikuti Survei Penilaian Integritas (SPI) KPK tahun 2023 di mana skor SPI BTN tahun 2023 adalah 77,92, atau lebih tinggi dari rata-rata skor SPI nasional yaitu 70,97.
Selain itu, Bank BTN memperoleh Skor Program Pengendalian Gratifikasi sebesar 96,85 atau berada di peringkat ke-4 BUMN dan peringkat ke-6 Nasional.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News