Dukung Perumahan Rakyat, Produk Material Dalam Negeri Perlu Standarisasi

Pemanfaatan produk bahan bangunan rumah dalam negeri, selain dapat meningkatkan daya saing industri dalam negeri, juga mampu menggerakkan roda perekonomian.

Pembangunan program perumahan. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Pembangunan program perumahan. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)

RealEstat.id (Jakarta) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) berupaya meningkatkan penggunaan produk material dalam negeri untuk program pembangunan perumahan, khususnya Program Sejuta Rumah.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto mengatakan, pemanfaatan produk bahan bangunan rumah dalam negeri, selain dapat meningkatkan daya saing industri dalam negeri, juga mampu menggerakkan roda perekonomian Indonesia.

Baca Juga: Tahun Ini, Pembangunan Rumah Khusus Gunakan Teknologi 3D Printing

"Kita akan dorong pemanfaatan produk dalam negeri dalam Program Sejuta Rumah," tegas Iwan Suprijanto saat menerima audiensi Direktur PT Terryham Proplas Indonesia, Syamsunar di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (27/1/2022).

Kegiatan tersebut dihadiri pula oleh Direktur Sistem dan Strategi Penyediaan Perumahan (SSPP), Edward Abdurrahman; Direktur Rumah Khusus, Yusniewati; dan Direktur Rumah Umum dan Komersial, Fitrah Nur.

Menurut Iwan, pihaknya akan menerapkan pemanfaatan produk dan memasukkanya dalam spesifikiasi pembangunan rumah yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR. Sejumlah proyek pembangunan hunian yang akan dioptimalkan adalah pembangunan rumah khusus dan rumah susun.

Baca Juga: Lulus Uji Coba, Inilah Kelebihan Beton Pracetak untuk Rumah Susun

"Saya harap, ke depan kita akan mempunyai standarisasi bahan bangunan, khususnya produk dalam negeri. Apalagi di masa pandemi Covid-19 pemanfaatan Produk Dalam Negeri ini juga menjadi bagian dari pemilihan ekonomi nasional," terangnya.

Sesuai pesan Presiden Joko Widodo di Hari Bakti PU beberapa waktu lalu, imbuhnya, Kementerian PUPR perlu meningkatkan estetika dan kualitas dalam pembangunan infrastruktur.

Apalagi sektor perumahan atau properti mampu menggerakkan 174 sektor yang terkait material bangunan sampai gorden rumah. Hal ini tentunya berdampak pada terbukanya lapangan pekerjaan.

Baca Juga: Ini Dia, Lima Kelemahan Bangunan di Indonesia

Sementara itu, Direktur PT Terryham Proplas Indonesia, Syamsunar menyatakan, pihaknya siap membantu pemerintah dalam mensukseskan pembangunan hunian masyarakat khususnya Program Sejuta Rumah.

Sejumlah produk bangunan rumah berbahan dasar Unplasticized Poly Vinyl Choride (UPVC) juga telah dihasilkan oleh perusahaan yang dipimpinnya seperti pintu, jendela serta atap bangunan.

"Kami telah memiliki produk merk Kends UPVC siap menjadi perusahaan UPVC terbaik untuk melayani pasar nasional dan internasional. Kami harap dengan produk UPVC ini bisa membantu pemerintah mensukseskan Program Sejuta Rumah," kata Syamsunar.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Kawasan kumuh (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Kawasan kumuh (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)