RealEstat.id (Tangerang) – Di era bisnis modern, semakin banyak perusahaan, termasuk pengembang properti, yang mengadopsi konsep ESG (environmental, social, governance).
Perusahaan-perusahaan ini tidak lagi hanya fokus mencari keuntungan secara finansial, namun juga memberi dampak positif pada lingkungan, masyarakat, dan tata kelola perusahaan.
ESG adalah standar perusahaan yang mencakup tiga pilar utama, yaitu: environmental (lingkungan), social (sosial), dan governance (tata kelola perusahaan).
Baca Juga: Alam Sutera dan Bank Mayapada Jalin Kerja Sama Pembiayaan Kredit Properti
Dalam praktiknya, perusahaan yang menerapkan prinsip ESG akan mengintegrasikan dan mengimplementasikan kebijakan, sehingga selaras dengan keberlangsungan ketiga pilar tersebut.
Adriadi Dimastanto, Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia menjelaskan, konsep ESG digunakan sebagai indikator pelaporan aktivitas non-finansial dari suatu produk yang diinvestasikan, salah satunya pengembangan properti.
Dalam beberapa tahun terakhir, penerapan ESG sudah menjadi fokus pengembang properti di Tanah Air, seiring dengan tren konsumen yang mengarah kepada produk berkelanjutan.
Menurut Dimas—sapaan akrab Adriadi Dimastanto—konsep ESG makin banyak diminati konsumen, terutama Generasi Milenial dan Gen Z, yang kian kritis terhadap kelestarian lingkungan dan keberlanjutan.
Baca Juga: Konsep Hunian Eco Green Living jadi Fenomena Baru di Masyarakat Perkotaan
“Mereka concern dan cukup detail dalam melihat fasilitas-fasilitas di sekitar proyek properti, seperti ruang terbuka hijau (RTH), ruang interaksi, sarana olah raga dan lain-lain," tuturnya dalam acara Elevee Media Talk yang digelar di Alam Sutera, Tangerang, Rabu (24/7/2024).
Di lain pihak, imbuhnya, pengembang saat ini sudah mulai tergugah untuk menghadirkan konsep keberlanjutan yang makin diinginkan masyarakat dan konsumen properti.
Lebih lanjut, Adriadi menambahkan, kendati kerap memerlukan investasi yang cukup besar, namun penerapan konsep ESG dinilai bermanfaat untuk meningkatkan value sebuah proyek properti dalam jangka panjang.
“Pengembangan proyek properti yang mengusung prinsip ESG, selain bermanfaat bagi kelestarian lingkungan, masyarakat sekitar, dan tata kelola perusahaan yang baik, di masa depan juga memberikan manfaat ekonomi,” tuturnya.
Baca Juga: Kawasan Barat Jakarta jadi The New Territory yang Menawarkan Value of Life
Sementara itu, Alvin Andronicus, Chief Marketing Officer (CMO) Elevee Condomium, Alam Sutera, mengatakan, sebagai pengembang kawasan yang telah 30 tahun beroperasi, pihaknya menerapkan prinsip ESG tidak sebatas slogan.
"Kami menerapkan konsep ESG secara konkret di lapangan. Perapan ESG ini telah terbukti memberikan dampak positif bagi pengembang dan pemilik properti," terangnya.
Beberapa keuntungan implementasi ESG, imbuh Alvin Andronicus, antara lain berkurangnya biaya operasional, penghematan penggunaan energi listrik, hingga peningkatan kesehatan dan produktivitas penghuni.
Dia mencontohkan, setiap unit apartemen di Elevee Condominium memakai jendela double glazed yang mampu mereduksi sinar matahari yang masuk, sehingga mampu mengurangi pemakaian AC.
Baca Juga: GBCI: Bangun Properti Hijau Sekarang atau Properti Anda Tidak Relevan di Masa Depan!
“Elevee juga memiliki fasilitas forest park seluas empat hektare yang dapat dimanfaatkan penghuni untuk berbagai aktivitas," terang Alvin Andronicus.
Selain itu, imbuhnya, Elevee Condominium merupakan bagian dari pengembangan Alam Sutera seluas 800 hektare yang telah menerapkan konsep yang memperhatikan kesinambungan dengan lingkungan.
"Di Alam Sutera tersedia kawasan green tunnel dari deretan pepohonan trembesi yang ditanam puluhan tahun, hingga management traffic yang menciptakan kenyamanan bagi para penghuni,” kata Alvin.
Dia mengatakan, konsep ESG hanya bisa dilakukan di pengembangan properti berskala besar, karena faktor lahan. Selain itu, memang diperlukan visi pengembang ke arah keberlanjutan.
Baca Juga: Jadi Trendsetter Township di Barat Jakarta, Alam Sutera Hadirkan Produk Berkarakter
Hal senada disampaikan Adriadi Dimasputra yang mengatakan bahwa konsep ESG hanya bisa dilakukan di pengembangan properti skala kota, lantaran membutuhkan investasi yang tak sedikit.
Namun, dia mengakui prinsip ESG ini akan berdampak pada penjualan properti, kredibilitas pengembang, serta bermanfaat besar bagi konsumen.
Adriadi menambahkan, saat ini penerapan konsep ESG masih perlu disosialisasikan di kalangan pengembang properti. Hal ini tentu saja memerlukan campur tangan dari pemerintah sebagai regulator.
"Sekali lagi saya tegaskan, konsep ESG, selain menunjang suistainble development yang dikembang developer juga menguntungkan bagi konsumen karena nilai properti akan terus naik,” pungkasnya.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News