488 Rumah di Morowali Dapat Dana BSPS Masing-masing Rp17,5 Juta

Program BSPS di Kabupaten Morowali akan menyasar sebanyak 488 unit rumah tidak layak huni (RTLH) yang tersebar di 14 desa.

Program BSPS di Morowali. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Program BSPS di Morowali. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)

RealEstat.id (Morowali) – Sebanyak 488 rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, mendapat bantuan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau Program Bedah Rumah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR). Setiap rumah akan mendapatkan bantuan sebesar Rp17,5 juta guna meningkatkan kualitas rumahnya agar menjadi lebih layak huni.

“Program BSPS adalah salah satu upaya Kementerian PUPR untuk mendorong ketersediaan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Kabupaten Morowali,” jelas Rezki Agung, Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (29/6/2020).

Baca Juga: Program Bedah Rumah di Sulawesi Tengah Sasar 4.000 Rumah di 9 Kabupaten/Kota

Rezki Agung menerangkan, sebanyak 488 unit rumah tidak layak huni tersebut tersebar di 14 desa di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah. Para penerima bantuan mendapatkan bantuan berupa dana peningkatan kualitas rumah senilai Rp17,5 juta. Bantuan tersebut nantinya akan digunakan untuk pembelian bahan material bangunan sebesar Rp15 juta dan pembayaran upah tukang Rp2,5 juta.

Sebagai informasi, Kementerian PUPR, melalui SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp70 miliar untuk pelaksanaan padat karya Program BSPS atau bedah rumah di Provinsi Sulawesi Tengah. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk bedah rumah untuk sekitar 4.000 unit rumah tidak layak huni.

Baca Juga: Kementerian PUPR Bangun Rusunawa Universitas Tadulako Senilai Rp11,9 Miliar

Penyaluran Program BSPS di Kabupaten Morowali dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Dirjen Perumahan Tahap I dan II. Jumlah penerima bantuan BSPS di Kabupaten Morowali sebanyak 488 kepala keluarga yang terbagi dalam dua tahap yakni tahap pertama sebanyak 418 penerima bantuan dan tahap kedua sebanyak 70 penerima bantuan.

Para penerima bantuan tersebar di 14 Desa yaitu, Desa Lantula Jaya (39 unit), Desa Sampeantaba (35 unit), Desa Bumi Harapan (55 unit), Desa Parilangke (34 unit), Desa Beringin Jaya (47 unit), Desa Limbo Makmur (30 unit), Desa Uwedago (24 unit), Desa Margamulya (35 unit), Desa Larobenu (35 unit), Desa Umpanga (35 unit), Desa Bahoea Reko-reko (35 unit), Desa Bahoruru (24 unit), Desa Matano ( 25 unit), dan Desa Lamberea (35 unit).

“Meskipun curah hujan di Kabupaten Morowali cukup tinggi namun sejumlah penerima bantuan di Morowali tetap melaksanakan proses pekerjaan rumah sampai pada tahap pemasangan tiang pondasi. progres pelaksanaan BSPS di Kabupaten Morowali telah mencapai 44,7 persen. Tapi kami optismistis seluruh Program BSPS bisa berjalan dengan baik di lapangan,” katanya.

Baca Juga: Tantangan Program Bedah Rumah di Sulawesi Barat saat Pandemi COVID-19

Rezki juga mengimbau kepada seluruh Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) dan para pekerja bangunan yang terlibat dalam pelaksanaan Program BSPS agar tetap maksimal dalam bekerja.

“Meskipun kita menghadapi kendala cuaca dan pandemi Covid-19 tapi Program BSPS harus tetap dilaksanakan dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan,” katanya.

Bupati Morowali, Taslim menyatakan, Pemkab Morowali sangat terbantu dan mengapresiasi program BSPS yang dilaksanakan oleh SNVT Penyediaan Perumahan Sulteng. Dirinya berharap ke depan kuota penerima bantuan bedah rumah di Morowali dapat ditingkatkan sehingga jumlah rumah tidak layak huni di daerah tersebut dapat berkurang dengan signifikan.

“Pemkab Morowali siap memberikan dana pendampingan bagi masyarakat yang tidak mampu berswadaya,” katanya.

Baca Juga: Salurkan Dana BSPS Di Sulawesi Utara, Kementerian PUPR Gandeng Bank Mandiri

Sementara itu salah seorang penerima bantuan di Desa Laantula Jaya, Kecamatan Witaponda, Paing (51 tahun) tidak bisa menyembunyikan rasa senang bercampur haru ketika Tim Rumah Swadaya SNVT Penyediaan Perumahan Sulteng melakukan kegiatan kunjungan lapangan ke rumahnya. Sebelumnya Paing mengaku belum terpikir untuk memperbaiki rumahnya dalam waktu dekat mengingat keterbatasan dana yang dimilikinya.

Namun hal tersebut berubah ketika dirinya ditetapkan menjadi Calon Penerima Bantuan Program BSPS. Dirinya berharap Kementerian PUPR bisa memberikan bantuan seperti ini lagi untuk warga lainnya di Kecamatan Witaponda ini yang rumahnya juga belum layak huni.

“Saya atas nama pribadi dan juga mewakili seluruh warga penerima bantuan di Desa Laantula Jaya, Kecamatan Witaponda mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian PUPR yang telah membuat tempat tinggal kami jadi lebih bagus lagi,” katanya.

redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Kawasan kumuh (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Kawasan kumuh (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)