RealEstat.id (Jakarta) – Menginjak usia ke-21, PT Indonesia Paradise Property, Tbk (INPP) semakin matang berkiprah di industri properti Tanah Air. Tahun ini, perlahan namun pasti, Indonesia Paradise Property telah merilis produk ke-25 di kota ke delapan.
Boyke Gozali, Founder Indonesia Paradise Property mengatakan, sejauh ini progres perseroan masih on the track. Menurutnya, INPP masih konservatif, tidak perlu terlalu agresif, tapi tetap menjaga kualitas, menjaga servis, reputasi, dan hubungan yang baik dengan customer.
"Ini value-value yang harus dijaga, karena ini tidak bisa sesaat. Kita bekerja tidak bisa instan, di mana setelah mengerjakan satu proyek, terus enggak peduli," tutur Boyke Gozali saat ditemui di sela kegiatan Paradise Indonesia Fun Walk, Ahad (29/10/2023).
Baca Juga: Paradise Indonesia (INPP) dan Club Med Sepakat Kembangkan Resor dan Kawasan Wisata Mewah
Dia mengatakan, pembangunan sebuah proyek akan turut membangun nama baik dan reputasi Perseroan serta hubungan, dan hal tersebut akan terus berulang.
Ke depan, imbuhnya, Perseroan akan terus mengembangkan proyek-proyek komersial, ritel, hotel, perumahan, dan apartemen, dengan didukung oleh tenaga muda yang bersemangat, mampu bekerja cepat, kreatif, dan melek teknologi.
"Kekuatan dan kelebihan anak-anak muda tersebut, harus didorong dan diberi kesempatan oleh generasi yang lebih tua yang cenderung konvensional. Sehingga terjadi kesinambungan dalam bekerja sama. Tugas saya menjada supaya value dan kultur perusahaan tetap terjaga," katanya.
Baca Juga: Kian Ekspansif, Indonesian Paradise Property (INPP) Bangun Tiga Proyek Baru di 2023
Sementara itu, Anthony Prabowo Susilo, Presiden Direktur & CEO PT Indonesian Paradise Property Tbk menjelaskan, di usia ke-21 ini, INPP ingin menjadi perusahaan yang lebih modern dengan melakukan rebranding visi, misi, dan value baru. Pasalnya, saat ini tantangan bisnis properti dan manajemen perusahaan sudah berubah.
"INPP memperkenalkan brand Paradise Indonesia (ditulis Paradi23 Indonesia) untuk merepresentasikan visi dan misi baru yang diusung. INPP memiliki lima value, yakni entrepreneurship, passion, integrity, collaboration, dan creativity yang secara total memiliki 23 butir behavior," tutur Anthony Prabowo Susilo.
Dia mengaku, Paradise Indonesia besar melalui kerja sama, misalnya kerja sama dengan keluarga Sahid di Bali, kerja sama dengan pemilik lahan di Bandung.
"Di Balikpapan, kami miliki 100%. Di sana kami punya sekitar 8 hektar. Kami masih mempelajari. Pastinya, pengembangan merupakan kombinasi antara komersial dan perhotelan, seperti kebiasaan kami," ungkapnya.
Baca Juga: Lebarkan Sayap, INPP Rancang Sejumlah Strategi dan Inovasi di 2023
Hingga saat ini, market capitalization saham INPP cukup naik, yakni sekitar Rp6 atau Rp7 triliun, sedangkan total aset sudah mencapai Rp10 triliun. Namun angka ini belum final, karena belum akhir tahun.
"Aset terbanyak INPP secara value masih di Jakarta dan Bali, masing-masing empat dan tiga buah aset. Sisanya tersebar di kota-kota lain. Kami optimistis, target kuartal demi kuartal akan bisa kami capai sesuai janji dan rencana kerja," ungkap Anthony yang mengatakan recurring income Perseroan sekitar 80%.
Anthony menuturkan, pasar perhotelan saat ini masih cukup baik yang didorong oleh habit orang yang melakukan perjalanan. Harga kamar hotel terpantau sudah naik 10% - 15%, bahkan ada yang di atas 15%. Hal ini sangat positif, mengingat belum semua international tourist sudah kembali.
Rata-rata okupansi hotel kami sudah di atas 80%, sejak semester kedua 2022 sudah terjadi peningkatan. Bahkan Indonesia Paradise Property tetap optimistis sektor perhotelan tetap survive di tahun politik 2024 mendatang.
Baca Juga: 31 Sudirman Suites Makassar Rilis Unit Eksklusif 'The Signature Collection by Alex Bayu'
"Saya cukup realistis dan konservatif dalam merencanakan proyeksi tahun depan, tapi tetap optimistis, karena hotel kami tidak terlalu banyak yang (melayani) MICE (meetings, incentives, conferences and exhibitions). Ballroom kami tidak ada yang besar, sehingga strategi kami fokus ke kamar untuk individual traveller. Menurut saya dampaknya lebih positif, karena harga yang dibayar rata-rata individual traveller lebih tinggi dibandingkan paket MICE," paparnya.
Di sisi ritel, Indonesia Paradise Property pun mengikuti tren yang mengarah ke fashion dan kuliner. Anthony mengaku, sekitar 40% dari gerai ritel yang dimiliki Indonesia Paradise Property merupakan gerai fashion.
"Kami tengah mengembangkan lebih banyak gerai F&B. Sekarang ini baru sekitar 22% dan akan kami didorong menjadi 28% atau 29%," pungkasnya.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News