Bosch Kenalkan Perangkat Tes PCR Virus Covid-19 Berteknologi AIoT

Berbasis teknologi Cloud, Bosch Vivalytic diklaim mampu mendeteksi sampel positif Covid-19 dengan sensitivitas 98% dan akurasi 100%.

Bosch Vivalytic merupakan perangkat uji PCR virus Corona yang menggunakan teknologi Artificial Intelegence. (Foto: dok. Bosch)
Bosch Vivalytic merupakan perangkat uji PCR virus Corona yang menggunakan teknologi Artificial Intelegence. (Foto: dok. Bosch)

RealEstat.id (Jakarta) - Bosch memperkenalkan perangkat uji polymerase chain reaction (PCR) virus Corona dengan basis teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

Alat tes PCR yang diberi nama Bosch Vivalytic ini disebut-sebut mampu mengevaluasi lima sampel secara bersamaan dalam waktu 39 menit saja. Bahkan, sampel positif dapat dideteksi kurang dari 30 menit.

Berbasis teknologi Cloud, perangkat tes PCR Covid tersebut diklaim dapat mendeteksi sampel positif dengan sensitivitas 98% dan akurasi 100%.

Baca Juga: Tangkal Corona, Gree Donasikan Air Purifier Ke Sejumlah Instansi

“Kami menggabungkan kecerdasan buatan dan konektivitas Internet of Things (IoT) , untuk membangun AIoT, guna membantu peningkatan efisiensi energi dan memerangi virus Corona,” ujar Michael Bolle, anggota dewan manajemen Bosch, seperti dilansir dari siaran pers, Rabu (03/02/2021).

Bolle mengatakan, inovasi Bosch ini ditujukan untuk digunakan di pusat pengujian mobile di sentra-sentra publik, misalnya stasiun dan bandara.

Bosch Vivalytic adalah bagian dari proyek penelitian dan pengembangan yang didanai oleh Kementerian Pendidikan dan Penelitian Federal Jerman (BMBF).

Baca Juga: Desain Arsitektur dan Interior Rumah yang Ramah COVID-19

Alat tes PCR terbaru ini merupakan hasil kolaborasi bertahun-tahun antara penelitian serta rekayasa lanjutan dari Bosch, Bosch Healthcare Solutions, dan Robert Bosch Hospital.

Penggunaan yang mudah
Keunggulan perangkat uji PCR Bosch Vivalytic tersebut tidak hanya terletak pada analisis yang cepat, tetapi juga pada kemudahan penggunaannya.

"Staf medis hanya memerlukan pelatihan singkat tentang cara pengoperasiannya. Sampel diambil dari hidung atau tenggorokan pasien dengan menggunakan alat swab untuk kemudian ditempatkan di cartridge uji," kata dia.

Baca Juga: LG Mulai Pasarkan Air Purifier Wearable untuk Masyarakat Indonesia

Setelah itu, cartridge uji yang berisi semua reagen pengujian dimasukkan ke dalam perangkat Vivalytic untuk analisis otomatis.

Dengan tingginya permintaan Bosch Vivalytic, Michael Bolle berujar saat ini pihaknya tengah menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan pemasok untuk memaksimalkan kapasitas dan peningkatan ketersediaan perangkat.

Sebagai tambahan informasi, Bosch Vivalytic telah diperkenalkan secara global di ajang Consumer Electronic Show (CES) 2021 di Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Berita Terkait

Perumahan Royal Tajur, Bogor. (Foto: Istimewa)
Perumahan Royal Tajur, Bogor. (Foto: Istimewa)
Indradjati Sidi, Komisaris Thamrin Nine (kiri) dan Iwan Wijaya, Direktur Operasional Thamrin Nine di sela ajang FIABCI Indonesia - REI Excellence Award 2024. (Foto: Istimewa)
Indradjati Sidi, Komisaris Thamrin Nine (kiri) dan Iwan Wijaya, Direktur Operasional Thamrin Nine di sela ajang FIABCI Indonesia - REI Excellence Award 2024. (Foto: Istimewa)
Dari kiri ke kanan: Henry Napitupulu, Direktur Planning & Design Paramount Land; Muhammad Nawawi, Presiden Direktur Paramount Land; Santi Meilawati, Direktur Paramount Land; dan Chrissandy Dave Winata, Direktur Sales & Marketing Paramount Land berpose di ajang PropertyGuru Asia Property Awards 2024. (Foto: Istimewa)
Dari kiri ke kanan: Henry Napitupulu, Direktur Planning & Design Paramount Land; Muhammad Nawawi, Presiden Direktur Paramount Land; Santi Meilawati, Direktur Paramount Land; dan Chrissandy Dave Winata, Direktur Sales & Marketing Paramount Land berpose di ajang PropertyGuru Asia Property Awards 2024. (Foto: Istimewa)