Bidik Laba Bersih Rp3,3 Triliun di 2023, Ini 3 Strategi Bank BTN

Bank BTN optimistis tetap on the track dalam mewujudkan visi perseroan menjadi "The Best Mortgage Bank di Asia Tenggara" pada tahun 2025.

Bank BTN (Foto: RealEstat.id)
Bank BTN (Foto: RealEstat.id)

RealEstat.id (Jakarta) – Menyusul perombakan susunan direksi pada Kamis (16/3/2023) lalu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Bank BTN) tetap optimistis akan mencapai kinerja yang gemilang tahun ini.

Pada Rapat Umum Pemegang saham Tahunan (RUPST) tersebut, pemegang saham menunjuk Nixon LP Napitupulu menjadi Direktur Utama Bank BTN menggantikan Haru Koesmahargyo, yang sebelumnya menempati posisi Wakil Direktur Utama.

Dalam RUPST juga diputuskan untuk mengangkat Oni Febriarto Rahardjo sebagai Wakil Direktur Utama Bank BTN, sementara Hakim Putratama menjabat sebagai Direktur Institutional Banking Bank BTN.

Baca Juga: Nixon LP Napitupulu Resmi Jadi Direktur Utama, Ini Susunan Manajemen Bank BTN Hasil RUPST

Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, susunan direksi perseroan yang baru ini akan menambah solid tim manajemen dalam meraih kinerja yang semakin gemilang dalam beberapa tahun ke depan.

“Kami optimistis tetap on the track dalam mewujudkan visi perseroan menjadi The Best Mortgage Bank di Asia Tenggara pada tahun 2025,” ujar Nixon dalam siaran pers yang diterima RealEstat.id.

Tiga Strategi Bank BTN

Menurut Nixon, untuk mencapai kinerja yang gemilang tahun ini, bank BTN telah menetapkan tiga strategi bisnis. Pertama, modernisasi Bank BTN dengan melakukan repositioning brand perseroan agar tidak hanya dikenal sebagai bank penyalur KPR, tetapi juga bisa lebih dikenal sebagai Bank Tabungan.

“Untuk menjadi Bank Tabungan, kami akan fokus pada penghimpunan DPK Low Cost dengan meningkatkan CASA pada segmen Ritel dan Institusi Bank BTN,” jelasnya.

Baca Juga: Resmi Diluncurkan, Ini Sejumlah Keunggulan 'SuperApp BTN Mobile'

Strategi kedua, yakni More Digitalized. Dalam strategi ini, bisnis perseroan akan difokuskan ke arah mortgage and beyond dengan mendorong pemanfaatan BTN Mobile yang menjadi SuperApps andalan Bank BTN.

Perseroan juga akan mendorong peningkatan sumber fee berbasis layanan dan transaksional terutama pada bisnis wealth management, digital banking dan corporate.

Strategi ketiga, yakni Perluasan Bisnis Berbasis Ekosistem Perumahan dengan mendorong Optimalisasi kontribusi pada program KPR Subsidi dan meningkatkan KPR Non Subsidi melalui kerja sama developer, agen properti dan mengembangkan skema KPR yang menyasar generasi milenial.

Dalam perluasan bisnis ini, perseroan juga akan meningkatkan penyaluran kredit high yield beyond mortgage melalui cross selling kepada nasabah captive, seperti Kredit Ringan Tanpa Agunan (KRING), Kredit Agunan Rumah (KAR), dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Baca Juga: Naik 28,15%, Bank BTN Catatkan Laba Bersih Rp3,04 Triliun di 2022

Seiring dengan strategi tersebut, tahun ini perseroan juga telah menetapkan beberapa target kinerja keuangan antara lain kredit dan pembiayaan ditargetkan tumbuh 10% - 11% dan Dana Pihak Ketiga (DPK) ditargetkan juga tumbuh 10% - 11%.

Sedangkan laba bersih 2023 ditargetkan naik menjadi sekitar Rp3,3 triliun dibandingkan perolehan tahun 2022 yang sebesar Rp3,04 triliun.

Sementara untuk NPL gross diharapkan membaik pada kisaran 3,2% - 3% hingga akhir tahun ini. Nixon optimitis dalam dua hingga tiga tahun mendatang, Bank BTN akan dapat menurunkan rasio kredit macet (net performing loan) menjadi 2%.

"Rasio NPL tersebut harus bisa dicapai perseroan, untuk mendorong kinerja Bank BTN semakin cemerlang," pungkasnya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Puncak HUT KPR BTN ke-48 di Mall Kota Kasablanka, Ahad, 15 Desember 2024. (Foto: Kementerian PKP)
Puncak HUT KPR BTN ke-48 di Mall Kota Kasablanka, Ahad, 15 Desember 2024. (Foto: Kementerian PKP)
Perumahan MBR. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Perumahan MBR. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
MBR Sektor Informal (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
MBR Sektor Informal (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Global Market Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, dan Head Digital Banking Maybank Indonesia, Charles Budiman berdiskusi disela-sela Luncheon Talk SBN Pasar Sekunder melalui M2U ID App. (Sumber: Maybank)
Global Market Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, dan Head Digital Banking Maybank Indonesia, Charles Budiman berdiskusi disela-sela Luncheon Talk SBN Pasar Sekunder melalui M2U ID App. (Sumber: Maybank)