RealEstat.id (Jakarta) – Pasokan lahan kawasan industri di Jakarta dan sekitarnya mendapat tambahan pasokan sebesar 85 hektare di sepanjang kuartal ketiga 2024.
Dengan demikian, total pasokan lahan kawasan industri di Jakarta dan sekitarnya menjadi 13.700 hektare. Demikian hasil riset yang dilakukan Leads Property.
Berdasarkan lokasi, pasokan lahan industri di Bekasi masih yang tertinggi, yakni 44%, sementara itu suplai di Karawang dan Purwakarta mencapai 30%.
Di kawasan lain angka pasokan masih satu digit: Serang (8%), Cilegon (7%), Tangerang (6%), Jakarta (5%), dan Bogor (1%).
Martin Samuel Hutapea, Associate Director Research & Consultancy Services Leads Property mengatakan, industri otomotif dan terkait (baterai EV dan suku cadang), data center, logistik/pergudangan, pharmaceutical & healthcare, consumer goods, menjadi kontributor utama permintaan pada kuartal ketiga 2024.
"Selama kuartal ketiga 2024, tingkat penjualan lahan industri sedikit meningkat sebesar 0,02 poin, sementara jumlah penyerapan cukup tinggi yaitu sebesar 79 hektare," terang Martin.
Dia mengatakan, tingkat penjualan rata-rata lahan kawasan industri di Jakarta dan sekitarnya mencapai 90,8%.
Berdasarkan lokasi, tingkat penjualan lahan industri tertinggi berada di Jakarta (100%), diikuti Tangerang (95%), Bekasi (94%), Karawang dan Purwakarta (90%), Bogor (85%), Serang (82%), dan Cilegon (75%).
Baca Juga: Sektor Industri di Jabodetabek dan Sekitarnya Cetak Rekor Tertinggi Dalam Lima Tahun Terakhir
Sementara itu, ungkapnya, rata-rata harga lahan industri dikuartal ketiga 2024 mengalami kenaikan sebesar 1,6% dari kuartal sebelumnya.
"Harga jual rata-rata lahan industri saat ini mencapai Rp2,9 juta per meter persegi," kata Martin Samuel Hutapea, menambahkan.
Kawasan industri Jakarta masih menawarkan harga lahan paling tinggi, yakni Rp5,7 juta per meter persegi, disusul Bogor dengan harga Rp3,3 juta per meter persegi dan Bekasi seharga Rp3,1 juta per meter persegi.
Sedangkan di kawasan lain, harga rata-rata lahan industri per meter perseginya masih Rp2 jutaan, yakni: Tangerang (Rp2,9 juta), Karawang dan Purwakarta (Rp2,6 juta), Cilegon (Rp2,3 juta), dan Serang (Rp2,0 juta).
Baca Juga: Prospek Cerah, Knight Frank Rilis 'General Property & Industrial Investment Guide 2024'
Bergerak ke Timur Jakarta
Ke depan, sektor otomotif diprediksi akan makin mewarnai kawasan industri di Jakarta dan sekitarnya. Hal ini terlihat dari ekspansi fasilitas pengembangan mobil listrik dan suku cadangnya.
Sementara itu, dari sisi pengembangan lahan, Leads Property melihat kawasan industri semakin mengarah ke Timur Jakarta, seperti ke kawasan Subang.
"Pertimbangannya antara lain, lantaran upah minimum yang lebih rendah, pasokan lahan lebih banyak, dan harga lahan yang lebih murah," ungkap Martin Samuel Hutapea.
Dia menjelaskan, seiring arah perkembangan ke timur Jakarta, kawasan industri ditengarai tetap akan berpola township alias kota mandiri.
Baca Juga: Kawasan Industri Jabodetabek: Koridor Timur Jakarta Kuasai Pasokan
"Perumahan yang sebelumnya dibangun bersamaan dengan kawasan industri, diprediksi akan semakin banyak dibangun setelah terbentuknya kawasan industri," urainya.
Martin mengatakan, Bekasi sampai Cikarang saat ini bertransformasi menjadi pusat fasilitas kawasan industri, sehingga Jakarta dapat terfokus menjadi pusat finansial dan servis.
Hal ini terbukti dengan berkembangnya Kawasan Timur Jakarta yang diwarnai dengan pembangunan hotel, mal, dan fasilitas-fasilitas lain, serta makin banyaknya penerbangan dari Halim Perdana Kusuma.
"Dengan lahan yang makin terbatas, pabrik-pabrik yang ada di kawasan ini akan berubah menjadi pabrik-pabrik dengan skala kecil dan menengah," pungkasnya.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News