Awas Meledak! Ini 4 Tanda Regulator Gas Bocor dan Rusak

Untuk meminimalisir faktor eksternal yang tidak terduga, penting untuk memahami tanda-tanda regulator gas yang mengalami kerusakan.

Regulator Gas (Foto: Destec)
Regulator Gas (Foto: Destec)

RealEstat.id (Jakarta) – Regulator gas yang rusak dan bocor kerap dituding sebagai penyebab utama terjadinya ledakan tabung gas atau kompor gas.

Oleh karena itu, melakukan perawatan regulator gas secara rutin sangat penting untuk dilakukan.

Meski demikian, untuk meminimalisir faktor eksternal yang tidak terduga, penting untuk memahami tanda-tanda regulator gas yang mengalami kerusakan.

Menurut Tim Research and Development (R&D) Destec Indonesia, apabila terjadi kerusakan pada regulator, hindari melakukan servis atau memperbaiki regulator, karena bisa mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan.

"Bila regulator rusak, sebaiknya diganti untuk menjamin kemanan Anda di rumah," jelas Senior RND Design Specialist Destec Indonesia, Topan Handrian.

Baca Juga: Agar Dapur Aman, Ini 5 Tips Merawat Regulator Gas di Rumah

Menurut Topan, ada beberapa tanda regulator gas rusak yang perlu diperhatikan.

4 Tanda Regulator Gas Rusak

1. Bau Gas

Salah satu tanda adanya kerusakan pada regulator gas adalah adanya bau gas ketika kompor tidak sedang digunakan.

Hal ini dapat mengindikasikan adanya kebocoran gas yang disebabkan oleh sistem penguncian regulator yang tidak bekerja secara optimal.

Untuk memastikan regulator lebih tahan lama dan aman, disarankan memilih regulator dengan sistem penguncian yang kuat.

Pastikan juga untuk selalu mengikuti instruksi pemasangan regulator sesuai dengan panduan yang diberikan oleh produsen.

Sebagai contoh, jika Anda menggunakan regulator Star Cam, pemasangan cukup dilakukan dengan memasukkan dan mendorong Plat C secara sempurna, lalu menekan tuas pengunci.

Dengan demikian, regulator akan terpasang dengan kuat dan aman.

Baca Juga: Tips Aman dan Mudah Memasang Regulator Kompor Gas

2. Api Kompor Tidak Stabil

Tanda selanjutnya adalah api yang keluar dari kompor sering menyala dengan tidak stabil.

Misalnya, antara menyala terlalu besar atau terlalu kecil. Kemudian api menyala dengan tidak konsisten dan berwarna merah/oren (api yang normal biasanya berwarna biru).

Hal ini menunjukkan bahwa tekanan gas yang dialirkan oleh regulator gas tidak merata.

3. Api Mati Secara Tiba-tiba

Salah satu tanda-tanda kerusakan pada regulator adalah api yang tiba-tiba mati saat kompor digunakan.

Terutama, apabila kondisi ini terjadi dalam frekuensi yang sering, sebaiknya Anda langsung mengganti regulator gas.

Hal ini disebabkan regulator tersebut mengalami kerusakan atau terdapat penyumbatan di saluran regulator gas.

Dalam memilih regulator, gunakan regulator yang telah melalui proses produksi dengan pemantauan secara menyeluruh dan berkala melalui sistem dual-quality control.

Contohnya, semua regulator di bawah brand Destec telah melalui pemantauan seluruh proses produksi (Quality Assurance/QA) dan evaluasi semua bagian termasuk produk akhir (Quality Control/QC).

Baca Juga: Tips Mudah Merawat Kompor Gas, Nggak Pake Ribet!

4. Suara Desis disertai Bau Gas

Jika terdengar suara desis dari regulator saat kompor tidak digunakan, hal ini bisa menjadi indikasi adanya kebocoran atau malfungsi pada perangkat tersebut.

Terutama jika suara desis tersebut terus menerus dan disertai bau gas. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kerusakan atau kegagalan fungsi komponen di dalam regulator, salah satunya kerusakan pada karet membran.

Namun, suara desis yang bersifat normal sebetulnya dapat terjadi saat pertama kali memasang regulator pada tabung gas.

Ini terjadi karena tekanan gas sedang menyesuaikan dan biasanya berhenti setelah beberapa saat.

Suara desis juga bisa terdengar ketika menyalakan kompor, di mana suara desis kecil merupakan hal wajar karena aliran gas dari tabung menuju kompor melalui regulator gas.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ilustrasi cara Mengusir tikus dengan kopi. (Sumber:  Freepik)
Ilustrasi cara Mengusir tikus dengan kopi. (Sumber: Freepik)
Ilustrasi mengubah HGB ke SHM. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi mengubah HGB ke SHM. (Sumber: Shutterstock)
Ruang kerja di perkantoran (Foto: Pixabay)
Ruang kerja di perkantoran (Foto: Pixabay)