RealEstat.id (Jakarta) - Knight Frank Indonesia menyebut, masyarakat optimistis sektor properti akan bergerak semakin positif. Dalam hasil survei "Property Outlook 2022", konsultan properti tersebut juga melihat rumah tapak menjadi primadona. Menjawab tren tersebut, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) tengah mempersiapkan produk terbaru Cendana Homes Series yang akan diluncurkan pada Kuartal I 2022.
Chief Executive Officer (CEO) PT Lippo Karawaci Tbk, John Riady mengatakan, Perseroan terus berinovasi dalam menciptakan produk unggulan. Dalam mengembangkan Cendana Homes Series, PT Lippo Karawaci Tbk menggandeng desainer terkemuka Alex Bayu untuk menyajikan rumah dengan desain modern dan harga terjangkau.
Baca Juga: Lewat Cendana Series, Lippo Tangkap Ceruk Pasar Rumah Ramah Lingkungan
"Di rumah Cendana Homes Series, kami memaksimalkan space utilization serta menitikberatkan pada functionality. Contohnya, setiap ruangan dilengkapi dengan ventilasi silang (cross ventilation). Kami juga mendukung tatanan kehidupan baru dengan memfasilitasi work from home,” tutur John Riady dalam siaran pers yang diterima RealEstat.id.
Selain itu, Cendana Homes Series juga mewujudkan rumah hemat energi dan environmentally friendly, dengan mengutamakan desain yang modern, stylish dan mengusung eco-living concept.
Pada rentang Juli 2020 hingga saat ini, PT Lippo Karawaci Tbk telah meluncurkan delapan proyek rumah tapak (landed house) Cendana Homes Series, yakni: Cendana Spring, Cendana View, Cendana Place, Cendana Hills, Cendana Peak, Cendana Icon, Cendana Parc & Parc North, dan Cendana Cove. Uniknya, semua produk rumah ini yang selalu berhasil terjual habis (sold out) hanya dalam waktu rata-rata 3 - 4 jam.
Baca Juga: Mulai Rp700 Jutaan, Lippo Karawaci Rilis Rumah Milenial: Cendana Cove
Menurut John Riady, selain sukses dalam pemasaran, melalui produk Cendana Homes Series, PT Lippo Karawaci Tbk juga berhasil menarik minat dari segmen generasi milenial yang kini menjadi sasaran pengembang dalam menawarkan inovasi di sektor properti.
“Sekarang ada kecenderungan segmen generasi milenial lebih memilih properti sebagai instrumen investasi, terlebih dengan mudahnya pembiayaan KPR (kredit pemilikan rumah) dari perbankan. Mereka menjadikan properti sebagai aset yang fungsional,” pungkas John Riady.