RealEstat.id (Jakarta) – Tingkat pengangguran di berbagai kota Indonesia, termasuk Pasuruan masih cukup tinggi, ditengarai lantaran kurangnya pelatihan kerja dan kemampuan soft skill para calon pekerja.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di kota Pasuruan tercatat sebesar 5,64% di tahun 2023.
Guna membantu Pemerintah menyelenggarakan pelatihan kerja bagi masyarakat prakerja, PT Sharp Electronics Indonesia menggelar program Sharp Class.
Sharp Class merupakan program pendampingan dan pelatihan yang menargetkan siswa-siswi SMK yang ingin berkarir sebagai teknisi setelah lulus dari SMK.
Baca Juga: Dukung Program Revitalisasi SMK, Sharp Class Hadir di SMKN 29 Jakarta
Lise Tiasanty, Head of Customer Satisfaction Division PT Sharp Electronics Indonesia mengatakan, pihaknya menandatangani MoU kerja sama program Sharp Class dengan SMKN 1 Sukorejo pada Rabu (21/2/2024).
Menurutnya, program ini akan berjalan selama dua bulan dengan jumlah peserta sekitar 25 siswa. Nantinya para siswa akan diberikan pembelajaran serta pelatihan dari teknisi profesional Sharp Indonesia.
Dia berharap, setelah mengikuti program Sharp Class ini para siswa SMKN 1 Sukorejo menjadi lulusan yang unggul dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
"Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan SMKN 1 Sukorejo, karena dapat mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran di Indonesia khususnya tingkat SMK,” kata Lise Tiasanty.
Baca Juga: Cetak Lulusan SMK Berkualitas, Program Sharp Class Dihelat di Palembang
Sementara itu, Nisful Laily, Kepala Sekolah SMKN 1 Sukorejo mengatakan sangat senang Sharp Indonesia memilih sekolahnya dalam menjalankan program Sharp Class di wilayah Pasuruan.
"Semoga program Sharp Call ini dapat terus berjalan setiap tahunnya di tempat kami,” katanya, berharap.
Penandatanganan MoU kerja sama program Sharp Class di SMKN 1 Sukorejo dihadiri oleh Erwan Tjahjono, Kepala Cabang Dinas Pendidikan; Mukarromah, Kasi SMK Cabdin wilayah Pasuruan; Yudianto, Camat Sukorejo; Nanang Sugito, Kapolsek Sukorejo; dan Agus Tri Cahyono, Kepala Puskesmas Sukorejo.
Program Sharp Class pertama kali dijalankan tahun 2012 hingga saat ini program Sharp Class sudah pernah dilakukan di 17 sekolah di 16 kota di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Program Sharp Class Dukung Upaya Pemerintah Tingkatkan Kompetensi Siswa SMK Indonesia
Saat ini Sharp Indonesia berhasil mencetak lulusan yang berkualitas dari program Sharp class ini, Sharp Class memiliki lulusan sekitar 745 siswa, di mana 83 lulusan nya saat ini bekerja di PT Sharp Electronics Indonesia sedangkan sisa nya bekerja di perusahaan swasta lainnya baik skala nasional maupun internasional.
Guna menunjang proses belajar berjalan lancar dan nyaman Sharp indonesia memberikan 1 unit Sharp smart TV, 1 unit Sharp AC dan peralatan praktek yang digunakan selama program Sharp Class berlangsung.
Lebih lanjut Lise menjelaskan, dalam program ini Sharp Indonesia tidak hanya memberikan materi berupa pelatihan sebagai teknisi, tetapi juga memberikan pengetahuan dan pelatihan profesional dunia kerja, seperti sikap dan perilakuserta kepemimpinan.
"Saat ini teknisi tidak hanya membutuhkan kemampuan untuk praktek, namun harus mengerti pola komunikasi dan membantu mengarahkan konsumen. Bagi siswa yang bertalenta akan diberikan kesempatan magang bahkan bekerja di PT Sharp Electronics Indonesia,” tutup Lise.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News