RealEstat.id (Jakarta) – Investasi properti memerlukan tips khusus yang merupakan buah dari ilmu, pengalaman, serta kejelian. Kombinasi inilah yang membuat seorang investor sukses melipatgandakan uang di bisnis riil tersebut.
Dari sekian banyak tips sukses investasi properti, RealEstat.id merangkum tujuh tips penting yang akan membawa sukses bagi investor pemula.
1. Early Bird
Kiat pertama adalah membeli properti saat baru diluncurkan (early bird). Memang pada saat itu, bangunan belum mulai dibangun dan konsumen hanya dapat melihat gambar impresi atau show unit. Tapi bisa dipastikan bahwa harga properti tersebut akan naik.
Baca Juga: 16 Tips Memilih dan Membeli Apartemen Bagi Pemula dan Generasi Milenial
2. Lokasi Strategis
Nilai properti tergantung pada tiga hal: lokasi, lokasi, dan lokasi. Untuk itu, memilih lokasi yang strategis dan memiliki fasilitas dan akses yang prima, menjadi nilai plus bagi sebuah properti.
Lokasi yang ideal adalah yang dekat dengan beragam fasilitas, mulai fasilitas kesehatan, pendidikan, perbankan, pusat belanja, bahkan akses jalan pun perlu diperhatikan.
Pertimbangkan pula kedekatan lokasi properti yang Anda incar dengan fasilitas trasnportasi publik, yang tentu saja akan mempermudah mobilitas Anda sehari-hari.
Baca Juga: 4 Tips Membeli Rumah Tanpa Masalah Bagi Pembeli Pemula
3. Produk Properti yang Baik
Memilih produk properti yang baik menjadi sebuah keniscayaan bagi investor, terutama investor pemula. Produk yang baik, selain akan menjadi hunian yang nyaman juga akan mendatangkan potensi investasiyang menggiurkan.
Kenaikan harga properti bisa dipastikan lebih tinggi dari suku bunga bank. Akan tetapi, tetap saja Anda harus memilih produk properti yang bagus. Jika produk propertinya jelek, maka produk tak akan laku di pasar sekunder.
4. Pengembang Terpercaya
Pengembang properti alias developer yang membangun proyek juga menjadi kunci kesuksesan investasi properti. Lihat track record pengembang properti yang Anda minati.
Baca Juga: Tips Memilih dan Membeli Kios untuk Investasi Bagi Pemula
Penting untuk dicek: apakah pengembang tersebut pernah mendapat keluhan dari konsumen sebelumnya? Apakah ada proyek yang mengkrak? Semua ini perlu dipertimbangkan, agar Anda bisa berinvestasi dengan tenang.
Pengembang yang baik, biasanya tak pelit menyisihkan lahan untuk ruang publik atau ruang terbuka hijau (RTH) yang memadai bagi penghuni. Fasilitas di dalam kompleks properti ini selain dapat menambah kenyamanan penghuni juga akan meningkatkan nilai investasi.
5. Waktu yang Tepat
Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dalam melakukan investasi properti, perhatikan timing yang tepat. Sebaiknya belilah properti pada saat penjual butuh uang, kemudian jual kembali pada saat orang butuh properti.
Baca Juga: 7 Tips Investasi Properti di Luar Negeri Bagi Pemula
Saat krisis akibat pandemi tempo hari, misalnya, merupakan saat yang tepat untuk membeli properti, karena banyak pengembang butuh cash flow, sementara banyak konsumen menahan diri untuk membelanjakan uangnya.
Akibatnya, pengembang pun "jor-joran" memberikan kemudahan kepada konsumen, seperti subsidi uang muka, subsidi bunga KPR, bahkan memberikan diskon langsung dengan nilai yang cukup besar.
6. Jenis Investasi Properti
Jenis investasi juga perlu diperhatikan, tergantung seberapa besar capital gain dan jangka waktu yang Anda inginkan. Jika Anda ingin berinvestasi dalam jangka waktu panjang, sebaiknya membeli tanah atau lahan kosong.
Baca Juga: 5 Langkah Penting Studi Kelayakan Proyek Perumahan
Meski kenaikan nilai (capital gain) yang ditawarkan tidak terlalu tinggi, namun investasi tanah tidak memerlukan biasa perawatan yang besar. Anda cukup memasang patok, pagar keliling, atau mempercayakan lahan tersebut kepada warga sekitar yang Anda percaya.
Sebaliknya, jika Anda memerlukan pengembalian uang dengan cepat, membeli hunian adalah pilihan tepat. Rumah atau apartemen yang dibeli saat early bird, biasanya mengalami kenaikan harga yang signifikan.
7. Berani Utang
Seorang investor harus berani berutang dalam membeli properti. Akan tetapi tidak disarankan berutang dalam bentuk kendaraan. Pasalnya, harga kendaraan akan menyusut. Berbeda dengan properti yang harganya terus naik.
Baca Juga: Tertarik Ikut Lelang Rumah? Simak Tips dan Triknya!
Skema KPR (kredit pemilikan rumah) menjadi pilihan banyak orang untuk membeli properti. Tenor atau jangka waktu cicilan KPR pun beragam, dari lima tahun hingga 30 tahun, tergantung kebijakan bank, usia, atau kemampuan finansial dari debitur.
Jangan memaksakan memilih tenor pendek bila kemampuan finansial Anda belum memadai. Santai saja, karena investasi properti adalah investasi jangka panjang yang menguntungkan.
Semoga tips sukses investasi properti bagi pemula ini bermanfaat. Selamat Mencoba!