7 Cara Membangun Rumah Tahan Gempa, Wajib Perhatikan Bagian Ini!

Cara membangun rumah tahan gempa memerlukan kekuatan struktur dan pondasi bangunan. Simak ciri-ciri rumah anti gempa lainnya dalam artikel ini.

Ilustrasi pembangunan desain dan ciri-ciri rumah tahan gempa. (Sumber: Kementerian PUPR)
Ilustrasi pembangunan desain dan ciri-ciri rumah tahan gempa. (Sumber: Kementerian PUPR)

RealEstat.id (Jakarta) - Mengaplikasikan desain rumah tahan gempa menjadi langkah penting untuk keselamatan penghuni. Berikut ini bagian rumah yang wajib diperhatikan.

Indonesia merupakan negara rawan gempa lantaran dilalui oleh jalur pertemuan tiga lempeng tektonik.

Berdasarkan informasi di laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ketiga lempeng tektonik itu adalah lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik.

Dengan kondisi tersebut, penting untuk merancang rumah anti gempa dan memelihara struktur bangunan demi keamanan dan keselamatan penghuni.

Baca Juga: RISHA: Keunggulan Teknologi Kontruksi Rumah Tahan Gempa Karya Anak Bangsa

Apa yang dimaksud rumah tahan gempa? Rumah anti gempa artinya bangunan yang bisa merespon dengan fleksibel atas pergerakan lempeng bumi.

Nah, penasaran bagaimana cara membuat bangunan tahan gempa?

Perusahaan teknologi di industri jasa konstruksi, Gravel membagikan ciri-ciri rumah tahan gempa. Mari kita simak sama-sama, yuk.

Cara Membangun Rumah Tahan Gempa

cara membangun rumah tahan gempa menurut Gravel-RealEstat.id
Cara membangun rumah tahan gempa. (Sumber: Gravel)
1. Pondasi Rumah

Pondasi adalah elemen paling penting dari struktur dan menjadi syarat rumah tahan gempa.

Bila bagian ini dalam kondisi rusak, maka akan menyebabkan masalah serius seperti dinding retak, lantai yang miring, bahkan keruntuhan bangunan.

Baca Juga: 5 Syarat Rumah Sehat Layak Huni Pasca Pandemi

Lantas, pondasi apa yang terbaik untuk menghadapi gempa bumi?

Menurut para ahli, beton bertulang baja adalah material dasar terbaik untuk desain rumah tahan gempa lantaran memiliki kekuatan dan keuletan yang bagus.

2. Atap dan Kuda-kuda

Rumah tahan gempa di Indonesia juga harus memperhatikan dan memiliki bagian atap serta kuda-kuda yang kuat.

Oleh sebab itu, hendaknya periksa secara berkala apakah ada genteng yang rusak atau bocor.

Kuda-kuda atap juga perlu diperhatikan karena berfungsi sebagai penopang atap. Kuda-kuda yang bengkok atau keropos bisa menyebabkan atap ambruk.

Baca Juga: Perhatikan Penyebab dan Cara Memperbaiki Retak Rambut di Dinding

3. Dinding dan Langit-langit

Dinding dan langit-langit atau plafon yang kuat juga menjadi syarat rumah tahan gempa lainnya.

Hendaknya pemilik hunian memeriksa dinding bagian dalam dan luar bangunan, apakah ada retakan horizontal, vertikal, atau diagonal.

PR & Marketing Communication Senior Manager Gravel, Ricky Alexander Samosir menerangkan bahwa dinding retak diagonal sering kali merupakan tanda adanya pergerakan fondasi.

4. Kolom dan Balok

Kolom dan balok adalah elemen penting penopang utama rumah yang menjaga kestabilan bangunan.

Bila rumah menggunakan kolom kayu, disarankan penghuni mengecek apakah terdapat tanda-tanda serangan rayap yang bisa merusak kekuatan kayu atau tidak.

Baca Juga: Penyebab Keramik Lantai Menggelembung dan Solusi Memperbaikinya

Sedangkan bila kolom dan balok berbahan beton, pastikan tidak ada bagian yang terkelupas atau korosi pada tulangan besi.

5. Lantai Rumah

Cara membangun rumah tahan gempa berikutnya yakni dengan membuat dan memastikan bagian lantai rata dan tidak ada retak.

Pasalnya, lantai yang tidak rata atau retak adalah tanda potensi masalah struktur akibat penurunan pondasi atau masalah drainase yang tidak baik.

6. Sistem Drainase

Sistem drainase yang baik sangat penting untuk menjaga keutuhan struktur rumah.

Oleh sebab itu, pemilik bangunan harus memastikan bahwa air tidak menggenang di sekitar pondasi.

Baca Juga: Daftar Harga Jasa Pasang Keramik Per Meter 2024 dan Borongan

Biasanya, gambar rumah tahan gempa memiliki sistem drainase dan saluran air, talang, dan pipa pembuangan yang berfungsi dengan baik.

7. Kondisi Pintu dan Jendela

Pintu dan jendela yang sulit dibuka atau ditutup bisa menjadi tanda pergerakan pondasi atau masalah struktural lainnya.

Periksa apakah ada celah antara kusen pintu atau jendela dengan dinding.

Bila terdaoat celah yang tampak membesar, maka bisa jadi itu indikasi masalah pondasi dan perlu tindakan renovasi atau perbaikan lebih lanjut.

Demikianlah syarat dan cara membangun rumah tahan gempa yang wajib kamu ketahui dan perhatikan. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!

Redaksi@realestat.id

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Foto: Freepik.com
Foto: Freepik.com
Ilustrasi cara menghilangkan coretan krayon, spidol dan pena di tembok rumah. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi cara menghilangkan coretan krayon, spidol dan pena di tembok rumah. (Sumber: Shutterstock)