569 Homestay Hasil Program Sarhunta di Samosir Siap Digunakan Wisatawan

Program Sarhunta di Samosir meningkatkan kualitas 1.799 unit hunian masyarakat, di mana sebanyak 569 unit dijadikan sebagai homestay.

Rumah hasil Program Sarhunta di Samosir. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Rumah hasil Program Sarhunta di Samosir. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)

RealEstat.id (Samosir) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, lewat program Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta), Kementerian PUPR merenovasi rumah warga agar layak untuk dijadikan homestay di kawasan wisata. Dengan demikian, masyarakat setempat bukan hanya jadi penonton, tetapi juga mendapat manfaat dari sektor pariwisata.

Prinsipnya adalah merubah wajah kawasan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional," kata Basuki Hadimuljono saat mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau lokasi homestay Sarhunta di Desa Lumban Suhi-suhi, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Kamis (3/2/2022).

Baca Juga: Rampung, Sarhunta Danau Toba Siap Terima Wisatawan

Hadir dalam kunjungan Presiden Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno; Anggota Komisi V DPR RI, Jhoni Allen Marbun; Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi; dan Bupati Samosir Vandiko T. Gultom.

Menurut Basuki, Sarhunta dibangun sebagai upaya mengoptimalkan fungsi hunian warga sebagai sarana pendukung kegiatan pariwisata, sekaligus penataan lingkungan berbasis pada pemberdayaan masyarakat.

Konsep program Sarhunta berupa peningkatan kualitas rumah warga sekitar yang tidak layak huni menjadi layak huni dan dapat dimanfaatkan untuk usaha pondok wisata (homestay) dan usaha pariwisata lain, sehingga dapat mendorong perekonomian masyarakat setempat.

Baca Juga: Sarhunta Kampung Warna-warni di Parapat Dongkrak Wisata Danau Toba

Homestay di Desa Lumban Suhi-suhi dibangun dalam dua cluster dengan penerima bantuan 17 KK dan menelan biaya APBN sebesar Rp1,9 miliar. Keberadaan homestay ini bisa menjadi alternatif hunian bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke Kampung Ulos Hutaraja, Tano Ponggol, Aek Rangat, Bukit Holbung, Batu Hoda, dan Sibea-bea.

Di Kabupaten Samosir, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Sumatera II, Direktorat Jenderal Perumahan juga meningkatkan kualitas rumah warga sekitar Kampung Ulos Siallagan, Desa Lumban Siallagan sebanyak 49 KK. Pembangunannya dilaksanakan selama satu tahun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp5,63 miliar.

Baca Juga: Tawarkan Beberapa Program, Pemerintah Bantu Penataan Hunian di Samosir

Homestay Lumban Siallagan dapat menjadi alternatif hunian bagi wisatawan berkunjung ke Batu Kursi Raja Siallagan, Pantai Pasir Putih, Museum Batak, Danau Sidihoni, dan Bukit Simarjarunjung. Konsep bangunan rumah yang dibangun untuk homestay seluruhnya mengadopsi kearifan lokal masyarakat Suku Batak seperti Rumah Bolon.

Secara keseluruhan, dukungan peningkatan kualitas hunian masyarakat untuk mendukung pariwisata DPSP Danau Toba sebanyak 1.799 unit dengan peruntukan homestay 569 unit, workshop 1 unit, toko 4 unit, kuliner 300 unit, lainnya 3 unit, dan penataan di sepanjang koridor 1.192 unit di antaranya di Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Humbang Hasudutan, dan Kabupaten Dairi.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Ilustrasi Perumahan Subsidi. (Sumber: Kementerian PUPR)
Ilustrasi Perumahan Subsidi. (Sumber: Kementerian PUPR)
Ilustrasi rumah KPR FLPP. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi rumah KPR FLPP. (Sumber: BP Tapera)
Rumah subsidi di Kalimantan Barat (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Rumah subsidi di Kalimantan Barat (Foto: Dok. Kementerian PUPR)