5 Pelabuhan Terbesar di Indonesia yang Sibuk dengan Aktivitas Mudik dan Perdagangan

Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki banyak pelabuhan terbesar dan tersibuk yang digunakan untuk aktivitas perdagangan maupun transportasi masyarakat.

Pelabuhan terbesar dan tersibuk di Indonesia salah satunya adalah Pelabuhan Tanjung Priok. (Sumber: Pelindo)
Pelabuhan terbesar dan tersibuk di Indonesia salah satunya adalah Pelabuhan Tanjung Priok. (Sumber: Pelindo)

RealEstat.id (Jakarta) - Apakah kamu tahu dimana pelabuhan terbesar dan tersibuk di Indonesia? Nah, kalau belum tahu, yuk simak informasi di sini.

Indonesia merupakan negara maritim dengan luas wilayah perairan mencapai ⅔ dari luas wilayah secara keseluruhan.

Pantas saja bila pelabuhan kapal laut menjadi infrastruktur penting bagi Indonesia.

Hadirnya infrastruktur tersebut akan mendukung aktivitas perdagangan dan bongkar muat logistik dari dalam maupun luar negeri.

Baca Juga: Perkembangan Kawasan Industri Dipacu Pembangunan Dua Pelabuhan Baru

Maka tidak mengherankan, apabila Indonesia dijuluki sebagai poros maritim dunia lantaran lalu lintas kapal perdagangan yang cukup sibuk.

Selain itu, saat momen mudik lebaran pelabuhan-pelabuhan besar ini selalu 'dibanjiri' pemudik.

Lalu, apa nama pelabuhan tersibuk di Indonesia? Berikut ini daftarnya.

5 Pelabuhan Terbesar di Indonesia

1. Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta)

Diurutan pertama, ada Pelabuhan Tanjung Priok yang dikenal tersibuk di Indonesia.

Pelabuhan seluas 929,55 hektare yang berada di Jakarta Utara ini menjadi tempat bagi aktivitas bongkar muat peti kemas dan logistik, dari dalam maupun luar negeri.

Baca Juga: Catat! Kawasan Industri di Pelabuhan Patimban Bakal Setara dengan Bekasi dan Karawang

Infrastruktur ini menangani 50% seluruh arus barang yang keluar dan masuk Indonesia, serta lebih dari 30% komoditas non-migas.

2. Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya)

Berikutnya ada Tanjuk Perak yang termasuk dalam 10 pelabuhan terbesar di Indonesia.

Memiliki luas lahan mencapai 951 hektare, Pelabuhan Tanjung Perak menjadi pintu gerbang bagi aktivitas perdagangan yang menuju kawasan Indonesia bagian timur.

Selain diramaikan dengan aktivitas bongkar-muat barang, Pelabuhan Tanjung Perak juga kerap padat dengan penumpang yang melalui terminal kapal laut bernama Gapura Surya Nusantara.

Baca Juga: Peluang Indonesia Membangun Ketahanan Rantai Pasokan di Tengah Dominasi Manufaktur China

Terminal kapal feri Pelabuhan Tanjung Perak melayani rute Surabaya-Makassar dan Surabaya-Banjarmasin.

3. Pelabuhan Patimban (Subang)

Patimban adalah salah satu pelabuhan terbesar yang terletak di Subang, Jawa Barat.

Total luas lahannya mencapai 450 hektar dengan kapasitas traffic pengangkutan sebesar 7,5 juta TEUs.

Pelabuhan Patimban dibangun untuk mendukung kegiatan ekonomi di wilayah Indonesia bagian barat.

4. Pelabuhan Bakauheni (Lampung Selatan)

Dengan luas mencapai 79,25 hektare, Pelabuha Bakauheni merupakan salah satu dari 10 pelabuhan terbesar di Indonesia.

Pelabuhan yang terletak di Lampung Selatan ini padat dengan berbagai kegiatan, karena menjadi pelabuhan penghubung antara Pulau Jawa dan Sumatera.

Baca Juga: 7 Keuntungan Tinggal di Batam yang Jadikan Kota Bandar Dunia Madani Cocok untuk Investasi

Bakauheni berada di bawah naungan ASDP dan kerap melayani jasa penyebrangan bagi penumpang saat Hari Raya Idul Fitri, menggunakan kapal feri.

5. Pelabuhan Batam Center (Kepulauan Riau)

Bila ingin tahu, pelabuhan apa saja yang ada di Indonesia?
Maka, salah satunya ialah Batam Center di Kepulauan Riau.

Pelabuhan Batam Center merupakan salah satu pintu gerbang Internasional yang cukup sibuk melayani penumpang wisatawan.

Terminal feri di pelabuhan ini melayani kapal dengan tujuan Singapura dan Malaysia.

Nah, itulah daftar pelabuhan terbesar dan tersibuk di Indonesia yang ramai dengan kegiatan bongkar muat serta penumpang.

Semoga artikel ini dapat menambah informasi dan berguna untuk kamu, ya!

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi dindin rumah rembes karena air hujan. (Sumber: Shutterstock/Burdun Iliya)
Ilustrasi dindin rumah rembes karena air hujan. (Sumber: Shutterstock/Burdun Iliya)