2022, Triniti Land Targetkan Marketing Revenue Naik 220%

Proyek terbaru Triniti Land, Sequoia Hills, berkontribusi paling besar terhadap marketing revenue Perseroan, yakni sebesar Rp300,2 miliar.

Sequoia Hills (Foto: Dok. Triniti Land)
Sequoia Hills (Foto: Dok. Triniti Land)

RealEstat.id (Tangerang) - Hingga Agustus 2022, PT Perintis Triniti Properti Tbk (Triniti Land/TRIN) mencatatkan marketing revenue sebesar Rp624,2 miliar. Pencapaian marketing revenue pada rentang delapan bulan ini sudah melampaui perolehan marketing revenue Triniti Land selama setahun penuh di 2021, yakni sebesar Rp492,3 miliar, atau naik sebesar 26%.

Marketing Revenue ini juga sudah mencapai 69,3% dari target tahunan Triniti Land hingga akhir 2022, yaitu sebesar Rp900 miliar. Bahkan Triniti Land memproyeksikan, hingga akhir tahun marketing revenue Perseroan dapat mencapai Rp1,05 triliun, atau naik 220% dibandingkan marketing
revenue
Perseroan di sepanjang tahun 2021.

Baca Juga: Triniti Land Sabet Penghargaan Bergengsi di BCI Asia Awards 2022

"Setelah 2,5 tahun tidak bisa membukukan pendapatan sama sekali, kami mengharapkan akhir tahun 2022 ini bisa membukukan pendapatan dan keuntungan karena proses serah terima Collins Boulevard sudah dimulai sejak September 2022,” terang Presiden Direktur & CEO PT Perintis Triniti Properti Tbk, Ishak Chandra.

Kontribusi marketing revenue Triniti Land, imbuhnya, terutama diperoleh dari proyek terbaru Perseroan yang berlokasi di Sentul, Sequoia Hills sebesar Rp300,2 miliar. Kontribusi ini setara dengan 48% dari seluruh marketing revenue Perseroan hingga Agustus 2022.

Sementara itu Proyek Collins Boulevard berkontribusi sebesar 24% bagi seluruh pendapatan Perseroan di sepanjang tahun 2022.

Baca Juga: Tepat Waktu, Triniti Land Lakukan Serah Terima Apartemen Collins Boulevard

Meski mencatatkan marketing revenue yang sesuai target, pendapatan PT Perintis Triniti Properti Tbk belum bisa dibukukan sejak tahun 2020 yang lalu dikarenakan implementasi PSAK 72, di mana pencatatan penjualan baru dapat dilakukan setelah serah terima unit.

Saat ini kebanyakan proyek Triniti Land sedang dalam tahap pembangunan, sehingga Perseroan belum dapat mencatatnya sebagai pendapatan sejak tahun 2020 hingga semester pertama tahun 2022.

Menurut Ishak Chandra, kerugian Perseroan sebesar Rp29,36 miliar saat ini, bukan dikarenakan utang yang menumpuk, terlebih karena Debt to Equity Ratio (DER) Perseroan masih memiliki kemampuan pembayaran yang cukup baik.

Baca Juga: Bidik Marketing Sales Rp1 Triliun di 2022, Triniti Land Andalkan 3 Proyek Baru

"Sementara itu, Peningkatan liabilitas dikarenakan penjualan perseroan di tahun 2022 yang naik tinggi, sehingga uang muka pelanggan masuk ke dalam komponen Hutang Lancar. Karena Perseroan belum dapat membukukan sebagai pendapatan, sehingga posisinya masih di uang muka,” imbuh Ishak.

Pendapatan Perseroan diproyeksi sudah bisa dicatatkan mulai Kuartal III-2022 dikarenakan sudah dimulainya serah terima unit Collins Boulevard secara bertahap yang dimulai pada bulan Agustus 2022.

Hal ini diproyeksikan akan membuat Laporan Keuangan Perseroan sepanjang tahun 2022 mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba yang signifikan dikarenakan Perseroan sudah dapat mengakui penjualan.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Sharp Standing Freezer dapat lebih cepat melakukan proses pembekuan es batu dan makanan. (Foto: Dok. Sharp Indonesia)
Sharp Standing Freezer dapat lebih cepat melakukan proses pembekuan es batu dan makanan. (Foto: Dok. Sharp Indonesia)
SKYE Suites Hotel Green Square, Sydney (Foto: Dok. Crown Group)
SKYE Suites Hotel Green Square, Sydney (Foto: Dok. Crown Group)
Ruko Bukit Podomoro Business Park di Bukit Podomoro Jakarta (Foto: bukitpodomoro.com)
Ruko Bukit Podomoro Business Park di Bukit Podomoro Jakarta (Foto: bukitpodomoro.com)
Kawasan hunian The Riviera at Puri (Foto: Dok. Metland)
Kawasan hunian The Riviera at Puri (Foto: Dok. Metland)