2021, Kementerian PUPR Rampungkan Pembangunan 7.075 Unit Rusun

Pada Tahun Anggaran 2021, Kementerian PUPR tercatat berhasil menyelesaikan pembangunan 196 tower rusun dengan total 7.075 unit hunian.

Rusun Mahasiswa UNIKI Bireuen, Aceh (Foto: Kementerian PUPR)
Rusun Mahasiswa UNIKI Bireuen, Aceh (Foto: Kementerian PUPR)

RealEstat.id (Jakarta) – Berkomitmen memenuhi kebutuhan hunian layak bagi masyarakat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) melakukan pembangunan rumah susun (Rusun). Pada Tahun Anggaran 2021, Kementerian PUPR tercatat berhasil menyelesaikan 196 tower rusun dengan total 7.075 unit hunian. 

Pembangunan rumah susun ini terdiri dari pembangunan Multi Years Contract (MYC) 2020 - 2021 sebanyak 109 tower yang merangkum 4.575 unit dan pembangunan Single Year Contract (SYC) 2021 sebanyak 87 tower dengan jumlah 2.500 unit rusun.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan rusun di samping untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), mahasiswa, santri di pondok pesantren, juga untuk TNI/Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Baca Juga: SKBG Sarusun Jawab Kebutuhan Hunian MBR di Perkotaan

“Ini merupakan bukti nyata bahwa Pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak. Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," kata Basuki Hadimuljono dalam siaran pers yang dirilis Kementerian PUPR.

Tercatat, Direktorat Jenderal Perumahan, Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan rumah susun Multi Years Contract 2020 - 2021 sebanyak 109 tower yang terdiri dari 29 tower rusun untuk Peserta Didik Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama (LPKB), 33 tower untuk Peserta Didik Perguruan Tinggi, 11 tower untuk MBR, 2 tower untuk pekerja, 27 tower untuk ASN dan 7 tower untuk TNI/Polri.

Sementara, pembangunan rusun Single Years Contract Tahun Anggaran 2021 terdiri dari 87 tower rusun dengan peruntukan 55 tower untuk Peserta Didik LPKB, 19 tower untuk Peserta Didik Perguruan Tinggi, 6 tower untuk MBR, 4 tower untuk TNI dan 3 tower untuk ASN.

Baca Juga: Kementerian PUPR Minta Pemda Profesional Kelola Rusun dengan 4 Langkah

Salah satu proyek prioritas yang selesai dibangun secara Single Years Contract pada tahun 2021 adalah RSBT Politeknik Pekerjaan Umum Semarang dengan Tipe Khusus setinggi 8 Lantai sebanyak dua tower yang terdiri atas 150 unit hunian.

RSBT Politeknik PU Semarang ini merupakan bagian dari pengembangan kawasan Politeknik PU Semarang. Diharapkan pembangunan rumah susun ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh mahasiswa sebagai sarana hunian selama mendapat pembelajaran. 

Bantuan rumah susun untuk Peserta Didik LPKB mencapai 55 tower rusun yang dibangun melalui skema SYC 2021. Salah satunya adalah Rusun Ponpes Darul Fadhilah di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Rusun ini dibangun dengan tipe rusun mini setinggi 2 lantai, yang terdiri dari empat barak dengan luas 33 x 8,2 meter. Anggaran pembangunan rusun tersebut senilai Rp4,5 miliar dengan kontraktor pelaksana adalah PT Fairuz Syifa Mumtaza dan Konsultan PT Bahtra Jasa Konsultan Teknik.

Baca Juga: Rusun ASN Berkonsep Waterfront City Dibangun di Kalimantan Barat

Adapun rusun MYC 2020-2021 yang telah diselesaikan adalah Rusun Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. Rusun tersebut dibangun setinggi 3 lantai bertipe 24, yang terdiri atas 43 unit dengan kapasitas 240 orang mahasiswa. Anggaran pembangunan rusun mecapai Rp14,5 miliar, dengan dilengkapi berbagai furnitur seperti tempat tidur, lemari pakaian dan meja belajar. 

Rektor UNIKI, Profesor Apridar, mengapresiasi upaya Kementerian PUPR memfasilitasi hunian layak bagi mahasiswanya. Rusun ini direncanakan akan digunakan untuk mahasiswi perempuan yang berasal dari luar kota Bireuen. Ia berharap ke depannya Kementerian PUPR dapat kembali menyediakan rusun yang akan diperuntukan bagi mahasiswa laki-laki.

Sementara untuk MBR, Ditjen Perumahan Kementerian PUPR bekerja sama dengan Kementerian Sosial dalam membangun Rusun Tunawisma Kementerian Sosial di Bekasi melalui skema SYC 2021. Rusun ini berlokasi di Kompleks Balai Karya Pangudi di Bulak Kapal, Bekasi Timur seluas 3.880 m2. Rusun yang dibangun setinggi 5 lantai ini terdiri dari 108 unit bertipe 24 yang dapat menampung hingga 428 orang.

Baca Juga: Rusun Bagi Pemulung, Pengemis, dan Gelandangan Dibangun di Jakarta dan Bekasi

Selain menyelesaikan pembangunan MYC 2020 - 2021 dan SYC 2021, Kementerian PUPR melalui Ditjen Perumahan juga melaksanakan pembangunan 56 tower rumah susun secara MYC 2021-2022 yang terdiri atas 2.994 unit hunian. Pembangunan tersebut masih dalam proses dan akan diselesaikan pada tahun 2022.

Beberapa program prioritas dilaksanakan melalui mekanisme MYC ini, meliputi 1 tower RSBT Mahkamah Agung setinggi 12 lantai terdiri atas 69 unit hunian, serta 10 tower rumah susun di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang setinggi 5 lantai dengan tipe Barak yang diperuntukkan bagi pekerja. 

Pembangunan rumah susun ini merupakan bagian dari Program Sejuta Rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sejak 2015. Program Sejuta Rumah ini diharapkan dapat menggerakkan perekonomian nasional di tengah Pandemi Covid-19 yang belum usai.

Sektor perumahan dipercaya mampu menjadi leading sector karena mampu menjadi multiplier effect yang menggerakkan lebih dari 140 industri terkait. Di samping itu, sektor perumahan juga mampu menyerap banyak tenaga kerja.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Menteri PKP, Maruarar Sirait (kanan) dan Menteri BUMN, Erick Thohir membahas peluang pemanfaatan aset BUMN untuk rumah rakyat. (Foto: Kementerian PKP)
Menteri PKP, Maruarar Sirait (kanan) dan Menteri BUMN, Erick Thohir membahas peluang pemanfaatan aset BUMN untuk rumah rakyat. (Foto: Kementerian PKP)
Maruarar Sirait, Menteri PKP (Foto: Kementerian PKP)
Maruarar Sirait, Menteri PKP (Foto: Kementerian PKP)