Wow! Harga Hunian di Dunia Melonjak 11%, Tertinggi Sejak 2004

Knight Frank mencatat, Istanbul memiliki angka pertumbuhan harga hunian tertinggi di dunia, sementara Kuala Lumpur mengalami penurunan tertinggi.

Kawasan hunian di Istanbul, Turki (Foto: Pixabay.com)
Kawasan hunian di Istanbul, Turki (Foto: Pixabay.com)

RealEstat.id (Jakarta) - Knight Frank Global menyebut, harga hunian di 150 kota di dunia pada Kuartal IV tahun 2021 tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 11% secara tahunan (YoY). Angka tersebut bahkan merupakan yang tertinggi sejak 18 tahun terakhir, yakni Kuartal IV tahun 2004.  

Hal ini terungkap dalam Global Residential Cities Index yang dirilis Knight Frank Global untuk periode Kuartal IV 2021sebuah riset yang mencatat pertumbuhan harga hunian di berbagai perkotaan di dunia.

Baca Juga: Di Masa Pandemi, Harga Rumah Secara Global Justru Meroket!

Amerika memiliki rerata pertumbuhan harga tertinggi, yakni 15%, diikuti oleh Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA) yang tercatat memiliki rerata pertumbuhan hingga 11%. Sementara itu, kawasan Asia Pasifik tercatat memiliki angka pertumbuhan di kisaran 9%. 

Kate Everett-Allen, Head of International Residential Research Knight Frank menyebutkan situasi lockdown yang berlarut menyebabkan warga Amerika Serikat berhasil menabung secara signifikan, diikuti juga dengan adanya peningkatan nilai ekuitas dari aset rumah yang mereka miliki.

"Kekayaan lebih tersebut akhirnya digunakan untuk merenovasi rumah yang ditinggali ataupun untuk membeli properti kembali,” tutur Kate Everett-Allen dalam siaran pers yang diterima redaksi RealEstat.id, Rabu (13/4/2022). 

Baca Juga: Survei: Inilah Investasi Properti yang Menarik Bagi Para 'Crazy Rich'

Global Residential Cities Index periode Kuartal IV 2021 juga mencatat bahwa Istanbul memiliki angka pertumbuhan harga hunian tertinggi di dunia sebesar 63,2% selama satu tahun terakhir. Sementara itu, Kuala Lumpur mengalami penurunan harga hunian tertinggi sebesar -5,7%, di mana setidaknya terdapat 10 kota yang tercatat mengalami penurunan harga residensial selama 2021. 

Sedangkan, Jakarta tercatat sebagai salah satu kota yang memiliki pertumbuhan harga hunian positif di angka 1,4% pada Kuartal IV tahun 2021. Hal ini juga seiring dengan indeks dari Bank Indonesia, di mana pada data akhir tahun 2021 yang menyatakan indeks pertumbuhan perumahan Jakarta berada di angka 1,42%.

Baca Juga: Insentif PPN Diperpanjang, Pencarian Properti Naik 28%

Bank Indonesia juga menyatakan bahwa, indeks harga residential Jakarta di Kuartal I tahun 2022 mengalami kontraksi, atau berada di angka 1,04%. Kondisi ini juga tercermin dari performa pertumbuhan harga residential di Indonesia. 

“Ditopang oleh suku bunga kredit pinjaman yang rendah dan tahan inflasi, kinerja sektor perumahan diperkirakan masih positif sepanjang 2022 meskipun pertumbuhan harga terbatas, karena pengembang cenderung menahan kenaikan harga sembari menghabiskan stok rumah siap huni dan insentif (PPN DTP) properti,” jelas Syarifah Syaukat, Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

SKYE Suites Hotel Green Square, Sydney (Foto: Dok. Crown Group)
SKYE Suites Hotel Green Square, Sydney (Foto: Dok. Crown Group)
ONE Macquarie Park (Foto: Dok. ONE Global Capital)
ONE Macquarie Park (Foto: Dok. ONE Global Capital)
Shanghai, China (Foto: Dok. Pixabay.com)
Shanghai, China (Foto: Dok. Pixabay.com)
Apartemen MUZE di Penang International Commercial City. (Foto: Dok. Hunza Properties)
Apartemen MUZE di Penang International Commercial City. (Foto: Dok. Hunza Properties)