RealEstat.id (Jakarta) - Instalasi listrik dan penggunaan perangkat yang aman berperan penting terhadap keselamatan bangunan serta penghuni gedung ataupun rumah.
Berdasarkan data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta menunjukkan sepanjang tahun 2024 telah terjadi 1.969 kejadian kebakaran rumah.
Dari total kasus kebakaran tersebut, sebanyak 61,12% atau 1.204 kejadian disebabkan lantaran masalah kelistrikan, dalam hal ini korsleting listrik.
Baca Juga: Komitmen Schneider Ciptakan Gedung Hemat Energi dan Ramah Lingkungan di Indonesia
Lantas, bagaimana mencegah kebakaran akibat korsleting?
Salah satu cara cegah kebakaran akibat korsleting listrik adalah memahami penggunaan perangkat proteksi kelistrikan yang tepat, seperti Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS) atau anti setrum.
Perangkat kelistrikan yang dikenal pula sebagai Residual Current Circuit Breaker (RCCB) atau Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) - ini mampu mendeteksi dan memutus arus bocor secara otomatis guna mencegah sengatan listrik dan kebakaran.
Baca Juga: Cara Isi Token Listrik dengan Mudah di Rumah, Panduan Lengkap!
Di sisi yang lain, peran instalatur listrik bersertifikat juga sama pentingnya, agar memastikan instalasi rumah mengikuti praktik terbaik dalam keselamatan kelistrikan.
Gerakan Listrik Aman Schneider Electric Pecahkan Rekor Muri

Melihat peranan yang krusial tersebut, belum lama ini Schneider Electric Indonesia meningkatkan kompetensi instalatur listrik di 10 kota besar secara serentak, melalui Innovation Day for Electrician 2025 di Jakarta
Selain Jakarta, pelatihan instalatur listrik ini juga berlangsung di Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Semarang, Makassar, Bali, Pekanbaru, dan Kalimantan Timur.
Inisiatif pelatihan tersebut menjadi bagian integral dari kampanye nasional Gerakan Listrik Aman Schneider Electric.
Baca Juga: Ada Diskon Token listrik 2025, Beli 100 Ribu Dapat Berapa kWh?
Tercatat, lebih dari 7.800 peserta dari 15 asosiasi dan komunitas instalatur listrik turut berpartisipasi secara daring maupun luring.
Jumlah peserta pelatihan bersertifikat tersebut merupakan yang terbesar dan terbanyak di bidang instalasi listrik hunian di Indonesia.
Bahkan, Schneider Electric berhasil mencatatkan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia), dengan predikat “Pelatihan Instalatur Listrik Dengan Peserta Terbanyak”.
Baca Juga: Tips Mencegah Kebakaran Rumah dan Ragam Penyebabnya
Edukasi Instalasi Listrik untuk Masyarakat
Melalui keterangan resmi Selasa (27/05/2025), President Director Indonesia & Timor-Leste Schneider Electric, Martin Setiawan mengungkapkan Gerakan Listrik Aman berfokus pada edukasi masyarakat, tentang pentingnya perlindungan kelistrikan sejak dari instalasi.
Menurut Martin, keselamatan kelistrikan pada bangunan dimulai dari instalasi yang benar dan sesuai standar.
"Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan bahwa para instalatur listrik memahami secara mendalam pentingnya penggunaan perangkat proteksi kelistrikan, seperti GPAS," kata Martin.
Baca Juga: Schneider Electric Perkuat Upaya Pembangunan Berkelanjutan dan Dekarbonisasi
Dengan penggunaan Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS), imbuh Martin, itu artinya bukan hanya soal kepatuhan regulasi, tetapi menyangkut perlindungan nyawa dan aset masyarakat.
"Membekali para instalatur dengan pengetahuan teknis yang tepat menjadi prioritas kami. Hal ini kami lakukan, agar mereka bisa menjadi agen perubahan dalam menciptakan sistem kelistrikan yang aman.” tandas dia.
Sementara itu Senior Customer Relations Manager MURI, Andre Purwandono menambahkan pemecahan rekor dalam Gerakan Listrik Aman Schneider Electric ini bukan sekadar pencapaian kuantitatif saja.
Baca Juga: 5 Tips Sederhana Menghemat Listrik di Rumah
Akan tetapi juga menjadi simbol kolaborasi lintas sektor dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, melalui edukasi teknis dan pemanfaatan teknologi proteksi listrik.
"Rekor yang diraih oleh Schneider Electric Indonesia ini merupakan yang pertama kali tercatat dalam sejarah MURI, untuk kategori pelatihan instalatur listrik dengan peserta terbanyak," tutup Andre Purwandono.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News