Unik! 9 Bangunan di Dunia yang Gunakan Material dari Serat Pohon Ganja

Serat pohon ganja menjadi material bangunan yang makin populer di kalangan arsitek yang berusaha mengurangi dampak karbon dari proyek mereka.

Flat House (Foto: dok.PracticeArchitecture.co.uk)
Flat House (Foto: dok.PracticeArchitecture.co.uk)

RealEstat.id (Jakarta) - Material bangunan alternatif alami (biomaterial) mulai banyak digunakan untuk menggantikan beton. Tujuannya, untuk mengurangi emisi dan dampak global warming. Salah satu alternatif material bangunan yang makin mendapat perhatian adalah serat hemp alias serat ganja.

Hemp merupakan jenis spesies ganja (cannabis sativa). Tanaman sejenis rumput yang merupakan sepupu marijuana ini bisa tumbuh cepat dan sudah banyak digunakan sebagai biofuel dan tekstil.

Di bidang konstruksi dan desain bangunan, semakin banyak yang menggunakan serat ganja untuk menggantikan beton. Salah satu produknya adalah hempcrete yang dibuat dari campuran serat ganja, kaour, pasir, plester, dan semen.

Baca Juga: Inilah Rumah Cetak 3D Bertingkat Pertama di Amerika, Seperti Apa Bentuknya?

Beton alternatif berbahan serat ganja ini ternyata tujuh kali lebih kuat dan dua kali lebih ringan dibandingkan beton biasa. Kelebihan lainnya adalah, beton hempcrete lebih elastis dan lebih tahan retak dibanding beton biasa.

Seorang peneliti dari Universitas Cambridge, Darshil Shah, mengatakan bahwa serat ganja dapat menangkap karbon atmosfer dua kali lebih efektif daripada pohon.

Dinukil dari Dezeen, berikut adalah kumpulan dari sembilan bangunan yang dibangun menggunakan serat tanaman ganja yang serbaguna.

Baca Juga: Ini Dia, 13 Bangunan Termahal di Dunia, Urutan Pertama Nilainya Rp1,5 Kuadriliun!

The Voice of Urban Nature dutchdesigndaily.com realestat.id dok
The Voice of Urban Nature (Foto: dutchdesigndaily.com)

1. The Voice of Urban Nature, Belanda, karya Overtreders W

Studio Overtreders W menggunakan hempcrete berwarna merah muda di dalam modul kayu yang dapat dibongkar untuk membuat paviliun taman di Kota Almere ini.

Studio menginginkan proyek tersebut menjadi prototipe untuk sistem bangunan yang akan mempermudah pembangunan struktur yang dapat digunakan kembali.

Flat House Practice Architecture realestat.id dok
Flat House (Foto: dok.PracticeArchitecture.co.uk)

2. Flat House, Inggris, karya Practice Architecture

Bangunan rumah susun ini dikembangkan oleh Practice Architecture dan Margent Farm yang membudidayakan ganja, untuk menunjukkan bagaimana serat tanaman ini dapat digunakan untuk membangun rumah dengan kandungan karbon yang sangat rendah dalam waktu singkat.

Dikerjakan di luar lokasi proyek oleh para insinyur dan spesialis material, studio pra-fabrikasi panel hempcrete ini sukses mendirikan struktur rumah susun hanya dalam dua hari. Panel bertekstur serat ganja dibiarkan terbuka di bagian dalam banguunan, sementara bagian luar dilapisi ubin serat ganja.

Baca Juga: Hotel Wilmina Berlin, Penjara yang Disulap Jadi Hotel Mewah

lemoal and lemoal pierre chevet sports equipment wellness centres archello realestat.id dok
Pierre Chevet (Foto: Archello.com)

3. Pierre Chevet, Prancis, karya Lemoal Lemoal

Studio yang berbasis di Paris, Lemoal Lemoal, menggunakan blok hempcrete untuk membangun pusat olahraga Pierre Chevet di kota Croissy-Beaubourg, Prancis.

Blok dirakit saat kering menggunakan sistem interlocking yang tidak memerlukan mortar atau perekat. Di dalam bangunan, dinding dilapisi dengan plester untuk menyembunyikan tekstur serat ganja. Sedangkan bagian luar bangunan dilapisi panel serat semen putih.

Rue Marx Dormoy Social Housing Barrault Pressacco arketipomagazine realestat.id dok
Rue Marx Dormoy Social Housing (Foto: arketipomagazine.it)

4. Rue Marx Dormoy Social Housing, Prancis, karya Barrault Pressacco

Masih di Prancis, firma arsitektur Barrault Pressacco menggunakan hempcrete dalam proyek ini sebagai alat untuk menampilkan fasad tebal dan jendela busur yang umum di gedung apartemen tradisional Paris.

Hempcrete disemprotkan berlapis-lapis ke panel serat gipsum yang dipasang pada kerangka kayu dalam pembangunan gedung yang berisi 15 unit rumah sosial dan dua toko ini.

Baca Juga: Jadi Lokasi Bunuh Diri, Objek Wisata The Vessel Ditutup

Ein Hod House Tav Group gessato realestat.id dok
Ein Hod House (Foto: gessato.com)

5. Ein Hod House, Israel, karya Tav Group

Rumah lereng bukit ini, berada di sebuah desa seniman di Israel utara. Dirancang oleh studio Tav Group yang berbasis di Haifa, bangunan ini hanya menggunakan bahan-bahan lokal yang berkelanjutan.

Dinding lantai utama terbuat dari hempcrete yang ditutupi lapisan tebal plester berbahan dasar tanah untuk memberi warna pasir pada rumah.

Geraardsbergen House cloudinary realestat.id dok
Geraardsbergen House (Foto: cloudinary.com)

6. Geraardsbergen House, Belgia, karya Martens Van Caimere Architecten

Bangunan hasil renovasi studio Ghent Martens Van Caimere Architecten ini menggunakan hempcrete yang dibiarkan terbuka di dinding luar rumah, dan menampilkan finishing bertekstur yang unik.

Elisa and the 11 Swans Studio AX dezeen realestat.id dok
Elisa and the 11 Swans (Foto: dezeen.com)

7. Elisa and the 11 Swans, Denmark, karya Studio AX

Sebelas "sayap" yang terbuat dari kain serat ganja digantung di lengan kayu paviliun yang ditampilkan di Chart Art Fair 2022. Desain ini dirancang oleh praktisi arsitektur Studio AX untuk membangkitkan rasa ingin tahu masyarakat tentang asal-usul dan cerita di balik biomaterial.

Sayap-sayap ini melambangkan 11 pakaian yang harus dirajut oleh Elisa, protagonis dari dongeng Hans Christian Andersen "The Wild Swans", untuk menyelamatkan saudara laki-lakinya dari mantra jahat.

Baca Juga: Wah, Rumah-rumah Cantik di Italia Ini Dijual Hanya 1 Euro!

Tigín Tiny Homes Irlandia Common Knowledge iconeye realestat.id dok
Tigín Tiny Homes (Foto: iconeye.com)

8. Tigín Tiny Homes, Irlandia, karya Common Knowledge

Karavan besar ini dibuat oleh perusahaan sosial asal Irlandia, Common Knowledge, untuk orang-orang yang berjuang membeli rumah sendiri. Bangunan ini ditutupi dengan panel serat ganja bergelombang 'Margent Farm'.

Dipilih karena bobotnya yang ringan—hal yang penting, karena Tigín Tiny Homes dapat dipindahkan—panel ini dibuat dengan menggabungkan serat ganja dengan resin berbasis gula yang dihasilkan dari limbah pertanian.

Clay Fields Mikhail Riches realestat.id dok
Clay Fields (Foto: MikhailRiches.com)

9. Clay Fields, Inggris, karya Mikhail Riches

Pengembangan 26 rumah dengan harga terjangkau yang dirancang oleh studio London, Mikhail Riches—yang kemudian dikenal sebagai Riches Hawley Mikhail—mewakili penggunaan pertama sprayed hempcrete di Inggris, saat dibangun pada tahun 2008.

Proyek yang berlokasi di Suffolk ini juga menggunakan Isonat, bahan penyekat yang terbuat dari serat ganja dan linen. Sementara pemanas di rumah-rumah dihasilkan dari biomass boiler komunal yang menggunakan pembakaran serpihan kayu yang berasal dari wilayah setempat.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Ilustrasi untuk makanan kucing Royal Canin yang bagus. (Mypets)
Ilustrasi untuk makanan kucing Royal Canin yang bagus. (Mypets)
Sinar Mas Land sukses menghadirkan Festival Dolanan Khatulistiwa 2024 yang diselenggarakan pada 30 November - 1 Desember 2024 di Kampung Dolanan Khatulistiwa, Kelurahan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan. (Foto: Istimewa)
Sinar Mas Land sukses menghadirkan Festival Dolanan Khatulistiwa 2024 yang diselenggarakan pada 30 November - 1 Desember 2024 di Kampung Dolanan Khatulistiwa, Kelurahan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan. (Foto: Istimewa)
Tren desain interior rumah tahun 2025 akan diwarnai penggunaan warna-warna natural. (Sumber: Shutterstock/ka_idris)
Tren desain interior rumah tahun 2025 akan diwarnai penggunaan warna-warna natural. (Sumber: Shutterstock/ka_idris)
Grand Opening Showroom SOGAL di Indonesia Design District (IDD) PIK 2, Tangerang, Sabtu 7 Desember 2024. (Foto: Istimewa)
Grand Opening Showroom SOGAL di Indonesia Design District (IDD) PIK 2, Tangerang, Sabtu 7 Desember 2024. (Foto: Istimewa)