Tumbuh 80,42%, Bumi Serpong Damai (BSDE) Cetak Laba Bersih Rp2,43 Triliun di 2022

Tak hanya laba, total aset BSDE sepanjang 2022 pun tumbuh menjadi Rp64,99 triliun, atau naik 5,74% dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya, yakni Rp61,47 triliun.

Kawasan BSD City. (Foto: istimewa)
Kawasan BSD City. (Foto: istimewa)

RealEstat.id (Tangerang) –Per akhir Desember 2022 (audited), PT Bumi Serpong Damai, Tbk (BSDE) membukukan pertumbuhan Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Induk (Laba Bersih) sebesar Rp2,43 triliun atau naik 80,42% dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun 2021 yakni Rp1,35 triliun.

Kinerja pengembang BSD City yang juga anggota kelompok properti Sinar Mas Land ini tidak lepas dari solidnya Pendapatan Usaha sepanjang 2022 yang mencapai Rp10,24 triliun atau setara pertumbuhan 33,71% secara year on year (yoy).

"Minat konsumen terhadap produk properti yang kami pasarkan cukup tinggi, baik residensial maupun komersial," tutur Hermawan Wijaya, Direktur BSDE saat mengumumkan kinerja tahunan 2022.

Baca Juga: Beroperasi di 2024, Sinar Mas Land dan Ararasa Bangun Mal Eastvara di BSD City

Menurutnya, hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan Pendapatan Usaha per segmen. Pendapatan dari segmen Tanah, Bangunan dan Strata Title tercatat tumbuh signifikan dan menjadi kontributor pendapatan utama dibandingkan segmen lainnya.

Sepanjang 2022, Segmen penjualan Tanah, Bangunan dan Strata Title berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp7,90 triliun tumbuh 29,05% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp6,12 triliun. Segmen ini merupakan segmen dengan kontribusi terbesar bagi pendapatan konsolidasi BSDE dengan porsi 77,22%.

Hermawan menjelaskan, BSDE memiliki beberapa segmen utama dalam pendapatan yakni Segmen Penjualan Tanah, Bangunan dan Strata Title, Segmen Sewa, Segmen Hotel, Segmen Arena Rekreasi; Segmen Pengelolaan Gedung dan Segmen lain-lain.

Baca Juga: Akasa Pure Living Mulai Lakukan Serah Terima Unit di Tower Kamaya

Segmen sewa merupakan segmen pendapatan dengan kontribusi pendapatan terbesar kedua dengan pencapaian Rp925,48 miliar. Segmen ini tumbuh 29,28% dibandingkan pencapaian tahun lalu senilai Rp715,86 miliar.

Sedangkan segmen pendapatan terbesar ketiga dikontribusikan oleh Segmen Pengelolaan Gedung yang mencatatkan pendapatan sebesar Rp347,95 miliar, tumbuh 23,24% yoy. Sedangkan tahun lalu tercatat sebesar Rp282,34 miliar.

Hermawan menambahkan, selain berhasil membukukan pertumbuhan penjualan yang positif. BSDE juga menjaga pertumbuhan beban biaya. Hal ini dilakukan untuk menjaga margin guna pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.

Baca Juga: Harga Rp50 Miliar! BSD City Rilis Layton, Cluster Premium di NavaPark

Sepanjang 2022, pertumbuhan Beban Pokok Penjualan berhasil dijaga di kisaran 16.97% yang sebesar Rp3,41 triliun, dibandingkan beban tahun lalu sebesar Rp2,91 triliun. 

Pertumbuhan Beban Pokok Penjualan yang lebih rendah ketimbang pertumbuhan Pendapatan Usaha membuat Laba Kotor tumbuh 44,01% menjadi Rp6,83 triliun yoy. Sedang tahun 2021 lalu tercatat sebesar Rp4,74 triliun.

Kinerja positif dari kegiatan usaha juga terlihat pada kinerja Laba Usaha yang tumbuh 54,88% yoy. BSDE pada akhir tahun 2022 membukukan Laba Usaha sebesar Rp3,71 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,39 triliun.

Baca Juga: Stakeholder Optimistis Properti Indonesia Tumbuh Positif di 2023, Apa Indikasinya?

Laba Sebelum Pajak pun tercatat tumbuh meyakinkan 72,05% menjadi Rp2,66 triliun. Adapun tahun lalu tercatat sebesar Rp1,55 triliun.

Perolehan positif tersebut berlanjut kepada kinerja bottom line, BSDE pada akhir tahun 2022 berhasil membukukan Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp2,43 triliun, tumbuh signifikan 80,42% dibandingkan pencapaian tahun 2021 sebesar Rp1,35 triliun.

Aset BSDE Kian Solid

Positifnya kinerja operasional tersebut juga berdampak pada fundamental BSDE. Posisi Kas dan Setara Kas tumbuh 25,33% menjadi Rp9,73 triliun, dibandingkan tahun lalu sebesar Rp7,77 triliun.

Hermawan menambahkan, Total Aset sepanjang 2022 tumbuh 5,74% menjadi Rp64,99 triliun, dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya Rp61,47 triliun. Terlebih sepanjang 2022 pertumbuhan Total Liabilitas terjaga di kisaran 5,39%.

Hal tersebut akan memperkuat rasio keuangan BSDE dan memberikan ruang yang cukup untuk mencari sumber pendanaan eksternal apabila dibutuhkan.

Baca Juga: Naik 14%, BSDE Sukses Bukukan Prapenjualan Rp8,8 Triliun di 2022

BSDE berdasarkan laporan keuangan tahun 2022 memiliki land bank seluas 3.854 ha. Land bank terbesar berlokasi di BSD City. Total land bank BSD City tercatat sebesar 2.194 ha terbesar jika dibandingkan proyek-proyek lain yang dimiliki BSDE.

Sedangkan Persediaan Real Estat yang siap dijual maupun dikonstruksi dan dikembangkan tercatat sebesar Rp12,61 triliun.

Posisi fundamental yang solid, besarnya persediaan land bank dan real estat memberikan keyakinan kepada manajemen BSDE untuk terus memberikan nilai tambah kepada pemangku kepentingan terutama pemegang saham.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Paparan Kinerja Bank BTN  Kuartal I 2024, Kamis, 25 April 2024. (Foto: Dok. Realestat.id)
Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal I 2024, Kamis, 25 April 2024. (Foto: Dok. Realestat.id)
Kegiatan Fuse Care di Bogor (Foto: Istimewa)
Kegiatan Fuse Care di Bogor (Foto: Istimewa)