Tips Membeli Rumah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Tahun 2023

Memasuki tahun 2023 yang diprediksi penuh ketidakpastian ekonomi, ada beberapa tips bermanfaat bagi para caolon konsumen yang ingin membeli rumah.

Transaksi jual beli rumah (ilustrasi diolah dari Pixabay)
Transaksi jual beli rumah (ilustrasi diolah dari Pixabay)

RealEstat.id (Jakarta) - Isu mengenai ketidakpastian ekonomi global terus berembus di 2023 ini, yang sudah barang tentu berimbas pada sektor perumahan. Untuk itu, masyarakat perlu mengetahui tips membeli rumah di tengah ketidakpastian situasi ekonomi di 2023.

Business Corporate Sales Divisi Penjualan BNI DigiGriya, Zaza Paramita menjelaskan beberapa tips yang bermanfaat bagi para property seeker yang ingin membeli rumah di 2023.

Menurutnya, hal pertama yang harus diperhatikan adalah memilih produk rumah dari developer ternama yang sudah memiliki reputasi baik.

Baca Juga: Investasi Properti di Masa Pensiun Adalah Ide yang Bagus, Ini Alasannya!

"Selain itu, pilih juga bank yang bisa memberikan fasilitas KPR (kredit pemilikan rumah) sesuai dengan profil kita masing-masing,” terang Zaza Paramita dalam webinar “Finansial 2023: Beli Rumah jadi Investasi yang Menjanjikan Loh!” yang dihelat Pinhome dan BNI DigiGriya.

Di samping itu, imbuhnya, konsumen juga harus mencari rumah di lokasi yang strategis, sehinga bisa memberikan akses mudah jika ingin berpergian.

Terkait jenis properti hunian yang cocok dijadikan investasi di tahun 2023, Zaza mengatakan, sebetulnya untuk hunian primary dan secondary memiliki benefit masing-masing.

Baca Juga: Tips Lengkap Membeli Rumah Baru dan Rumah Second

Benefitnya membeli properti primary, konsumen akan mendapatkan bangunan yang serba baru dengan kualitas prima dan bentuknya mengikuti tren yang ada saat ini. Selain itu, mereka juga memiliki banyak pilihan properti yang bisa menjadi opsi bagi masyarakat.

"Namun di setiap hal-hal yang positif pasti ada juga downside-nya, pada umumnya untuk properti primary adalah properti yang mengharuskan inden. Lingkungannya juga biasanya masih dalam penataan,” terang Zaza.

Sementara itu, Digital Sales Tim Divisi Penjualan BNI DigiGriya, Dio Nugraha mengatakan, pada umumnya, rumah secondary memiliki keuntungannya sendiri. Misalkan, propertinya sudah siap huni, selain itu lingkungannya sudah ada, jadi pada umumnya sudah ada public transport serta fasilitas lainnya.

Baca Juga: 5 Tips Membeli Rumah di Pameran Properti Bagi Generasi Milenial

"Tapi downside-nya, biasanya perlu perbaikan ekstra saat membeli rumah secondary. Selain itu, cara bayar rumah secondary tidak sefleksibel properti primary, di mana memerlukan DP minimal 20% dan DP-nya tidak bisa dicicil seperti rumah primary,” tutur Dio.

Pada kesempatan yang sama, Head of Business and Development Pinhome, Albert Karwelo memberikan pandangannya mengenai optimisme investasi properti di tahun 2023.

“Bagi kalangan yang sudah memiliki persiapan lebih awal khususnya dana, kabar resesi yang marak diperbincangkan belakangan ini dapat menjadi golden opportunity untuk mendapatkan properti dengan harga dan bunga yang relatif lebih murah. Never miss out an opportunity like a good recession,” kata Albert.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Ilustrasi dindin rumah rembes karena air hujan. (Sumber: Shutterstock/Burdun Iliya)
Ilustrasi dindin rumah rembes karena air hujan. (Sumber: Shutterstock/Burdun Iliya)
Regulator Gas (Foto: Destec)
Regulator Gas (Foto: Destec)