RealEstat.id (Jakarta) - Pengembang properti PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berkomitmen dalam menerapkan prinsip environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnisnya, terlebih dalam pembangunan perkotaan yang mengejawantahkan konsep sustainability township untuk keberlangsungan hidup para penghuni.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk, John Riady mengatakan, salah satu wujud nyata dalam penerapan prinsip ESG ini adalah pengelolaan air di wilayah proyek yang dikembangkan oleh Perseroan, seperti di Lippo Karawaci, Tangerang.
Sejak awal dibangun pada tahun 1991, imbuhnya, Lippo Karawaci telah memberikan perhatian khusus kepada isu banjir, isu penyediaan air bersih, dan pengelolaan lingkungan dalam penanganan air limbah sebagai potensi polutan terhadap sumber air.
Baca Juga: 2022, Lippo Karawaci Siapkan Produk Properti dengan Harga Terjangkau
Perseroan menciptakan masterplan Kota Lippo Karawaci yang mencakup penanganan ketiga isu tersebut dengan membangun danau buatan, jaringan pipa dan instalasi pengelolaan air limbah serta mendirikan Water Treatment Plant (WTP).
“Kami menerapkan prinsip ESG sejak awal perencanaan kawasan township. Target utama adalah untuk dapat menyediakan kualitas air yang lebih baik bagi warga penghuni. Isu pencemaran air menjadi perhatian kami, sehingga kami memutuskan untuk membangun pusat pengolahan air limbah dengan pemanfaatan ulang air bekas pakai (grey water) yang memisahkan saluran air hujan dengan fungsi saluran pipa air limbah,” tutur John Riady.
Di Kota Lippo Karawaci, terang John, Perseroan membangun delapan danau buatan yang berfungsi sebagai water reservoir tempat menampung air saat intensitas air hujan tinggi, seperti di musim hujan saat ini.
Baca Juga: John Riady: Lippo Karawaci Tuangkan Prinsip ESG Melalui Rumah Ramah Lingkungan
"Kami membangun jaringan pipa air bawah tanah dan pengolahan air limbah dengan sistem aerobile treatment untuk mengurai bahan polutan menggunakan bakteri dan oksigen, sehingga air dapat digunakan kembali (reuse), misalnya untuk menyiram tanaman,” ungkap John.
John juga menegaskan bahwa dengan sistem pengelolaan air yang baik, akan menjadikan lingkungan yang baik bagi planet dan masyarakat, dua dari empat prinsip utama ESG, sekaligus membuat Perseroan menghasilkan profit.
"Saat ini LPKR memiliki aset properti di 40 kota di Indonesia dengan 1.362 hektar landbank yang siap untuk dikembangkan dan akan berkontribusi dalam pencapaian target kinerja prapenjualan sebesar Rp5,2 triliun di tahun 2022," pungkas John Riady.