RealEstat.id (Jakarta) - Sepanjang kuartal II 2022, pasar ritel Jakarta tidak mendapatkan tambahan suplai baru. Secara tahunan (YoY), pasokan kumulatif ruang ritel meningkat sebesar 1,4%, menjadi 4.667.900 m2. Demikian hasil riset pasar ritel di Jakarta bertajuk "Market Beat' yang dirilis Cushman & Wakefield Indonesia.
Selama tahun 2022, dua pusat ritel sedang dalam tahap renovasi, yaitu Gajah Mada Plaza dan Plaza Semanggi. Gajah Mada Plaza diperkirakan akan masuk kembali ke pasar pada tahun 2023 dengan total pasokan 29.800 m2, sedangkan renovasi Plaza Semanggi diharapkan dapat rampung pada tahun 2025.
Baca Juga: WIR Group Dukung Pemulihan Sektor Ritel Lewat Pengembangan Metaverse
Penyelesaian proyek terdekat diharapkan datang dari MTC Tanah Abang, Retail Podium di Thamrin Nine Tower, dan Lippo Mall East Side di Holland Village yang akan menambah pasokan sebesar 86.200 m2.
"Dengan pasokan baru tersebut, total pasokan di pasar ritel Jakarta akan menjadi 4.741.000 m2 pada akhir tahun 2022," papar Arief Rahardjo, Director Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia.
Baca Juga: 2022, Kebangkitan Pasar Properti Ritel di Jabodetabek?
Lalu lintas pengunjung terus meningkat seiring dengan pelonggaran pembatasan aktivitas dan selama perayaan Idul Fitri. Tingkat penyerapan selama kuartal ulasan tercatat sebesar 100.250 m2 dan tingkat hunian rata-rata pasar meningkat sebesar 0,4% secara kuartalan (QoQ), sehingga rata-rata hunian pasar menjadi 77,6% pada akhir Juni.
IKEA membuka toko pertamanya di Mal Taman Anggrek selama kuartal ulasan, menempati ruang sekitar 10.000 m2. Sementara itu, Electronic City membuka tiga gerai tambahan, masing-masing di Mal Taman Anggrek, Gandaria City, dan PIK Avenue. Cinnabon, toko roti kayu manis yang berbasis di AS, akhirnya mendarat di tanah air dengan membuka gerai pertama mereka di Grand Indonesia.
Baca Juga: Pusat Ritel Jakarta Jadi Incaran Brand F&B Internasional
Cushman & Wakefield Indonesia mencatat, rata-rata tarif sewa dasar relatif tidak berubah sejak kuartal terakhir, yakni sebesar Rp808.500 per meter persegi per bulan atau naik 0,1% (YoY). Sementara service charge juga masih stagnan di angka Rp190.400 per meter persegi per bulan.
"Dengan peningkatan lalu lintas pengunjung yang terus berlanjut dan meningkatnya jumlah peritel yang melakukan ekspansi bisnis, insentif dari pemilik mal karena pandemi telah sepenuhnya dicabut dan tarif sewa diperkirakan akan tetap stabil sepanjang sisa tahun 2022. Tingkat ruang kosong secara keseluruhan diperkirakan akan menurun dan tren tingkat penyerapan positif akan terus berlanjut di kuartal-kuartal mendatang," terang Arief Rahardjo.