Synthesis Huis 'Pede' Sektor Properti Bakal Makin Mengilap Tahun Depan

Tingginya permintaan konsumen properti terjadi di segmentasi rumah tapak dengan harga berkisar Rp800 juta hingga di atas Rp2 miliar.

Aldo Daniel, Managing Director Synthesis Huis (kiri) dan Sulihin Widjaja, Sekjen DPP AREBI dalam acara Forum Diskusi Property Outlook dan Strategi Perencanaan 2023, Kamis, 1 Desember 2022. (Foto: istimewa)
Aldo Daniel, Managing Director Synthesis Huis (kiri) dan Sulihin Widjaja, Sekjen DPP AREBI dalam acara Forum Diskusi Property Outlook dan Strategi Perencanaan 2023, Kamis, 1 Desember 2022. (Foto: istimewa)

RealEstat.id (Jakarta) - Kendati banyak pihak mengatakan 2023 adalah tahun resesi global, namun para stakeholder sektor properti justru optimistis, tahun depan merupakan momentum kebangkitan.

Kondisi ini dipertegas dengan makin membaiknya perekonomian di Tanah Air dan menguatnya daya beli masyarakat terhadap properti. Ujung-ujungnya, hal ini memicu sejumlah pengembang meluncurkan produk-produk terbaru.

Hal ini diungkapkan Sulihin Widjaja, Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (DPP AREBI) alam acara Forum Diskusi yang mengupas "Property Outlook dan Strategi Perencanaan 2023" di Synthesis Huis, Kamis (1/12/20220.

Baca Juga: Bidik Pasar Milenial, Synthesis Huis Tawarkan Kemudahan dan Solusi Finansial

Menurut Sulihin Widjaja, tingginya permintaan konsumen properti terjadi di segmentasi rumah tapak. Bagi sebagian pelaku di sektor tersebut, bisnis properti kembali booming, serapannya pun bahkan naik 30% dari tahun sebelumnya.

Dominasi pasar properti primary dan secondary terjadi di wilayah Jabodetabek. Sedangkan permintaan harga tertinggi berkisar dari angka Rp800 juta hingga di atas Rp2 miliar.

Serapan rumah tapak paling banyak terjadi di wilayah Serpong, Bogor, Cibubur, dan Bekasi. Beda dengan tren hunian yang terjadi di Jakarta khususnya Jakarta Timur. Meski produknya tidak banyak dan terbatas, serapan yang terjadi tidak signifikan. Namun, harganya rumah yang ditawarkan berpotensi melesat, jika stok yang tersedia semakin menipis.

Baca Juga: Synthesis Huis: Ancaman Inflasi Kian Dekat, Investasi Properti yang Paling Tepat

Saat ini di Jakarta, hunian baru khususnya rumah tapak sudah semakin terbatas pilihannya, hadirnya Synthesis Huis sebagai kawasan hunian eksklusif tentu akan menjadi salah satu pilihan tepat untuk investasi.

"Hanya saja, untuk bisa dikenal calon konsumen diperlukan edukasi secara konsisten. Karakteristik konsumen di wilayah ini membutuhkan pendekatan karena penyebaran produk sangatlah beragam,” terang Sulihin.

Bagi setiap keluarga, rumah tapak merupakan pilihan utama dibanding hunian bertingkat, terlebih kondisi pasca pandemi. Mereka membutuhkan ruang terbuka dan lingkungan yang nyaman untuk tinggal. Terlebih dengan kondisi perekenomian yang semakin baik, rumah masih menjadi pilihan prioritas bagi mereka yang berada di wilayah Jabodetabek.

Baca Juga: Synthesis Huis Dukung Tumbuh Kembang Anak Lewat Hunian Sehat di Lingkungan Asri

“Kami yakin dengan kondisi ekonomi seperti saat ini, kenaikan investasi di 2023 masih berdampak positif dan relatif baik. Hanya saja menjelang pemilu pertumbuhannya tidak signifikan seperti tahun-tahun sebelumnya, kenaikannya diprediksi 10-15%. Sedangkan tren luas hunian yang masih diminati masyarakat yaitu dengan luas tanah maksimal 100 meterpersegi,” jelasnya.

Lebih lanjut Sulihin menyarankan, untuk mendongkrak penjualan di tahun 2023, strategi yang harus dilakukan developer beberapa diantaranya melakukan inovasi produk, menawarkan model bangunan serta pengolahan ruangan dan terpenting menentukan harga serta cermat menganalisa kebutuhan masyarakat. 

Baca Juga: Aldo Daniel: Kembangkan Synthesis Huis dengan Filosofi Chef

Pada kesempatan yang sama, Aldo Daniel, Managing Director PT Synthesis Karya Pratama pengembang Synthesis Huis mengatakan, 2022 menjadi momentum pihak pengembang membuktikan eksistensinya di industri properti.

Menurutnya selama tahun 2022, pihaknya telah melakukan berbagai upaya pengembangan sebagai langkah komitmen developer terhadap pencapaian progres pembangunan.

“Awal tahun 2022, kami Kembali meluncurkan tipe terbaru “Mattlig” dan menghadirkan rumah contoh yang saat ini merupakan unit yang paling laku. Untuk tahapan proyek, kami sudah mempersiapkan lahan untuk pembuatan infrastruktur, dan retaining wall. Kami tengah fokus menyelesaikan unit rumah cluster pertama di tahap 1 yang sudah memasuki proses topping off sesuai target, rencananya di serahterimakan pada pertengahan tahun 2023,” ucapnya.

Baca Juga: Synthesis Huis Hadirkan 'Tengah People and Place', Destinasi Wisata Kuliner di Jakarta Timur

“Di tahun ini pula, kami telah melakukan Grand Opening destinasi kuliner yaitu ‘TENGAH’ pada 28 Oktober lalu, menghadirkan beragam tenant-tenant ternama dan kekinian, berbalut suasana ekstra nyaman. Kehadirannya di Synthesis Huis tentunya kini menjadi new hang out yang dapat memenuhi kebutuhan akan destinasi kuliner di wilayah Cijantung,” ungkap Aldo.

Hadirnya ‘TENGAH’ juga disambut baik oleh masyarakat  sekitar yang sudah ramai mengunjungi. Bahkan akhir tahun 2022, pihak developer rencananya kembali mempersiapkan pembangunan ‘TENGAH’ tahap 2 dan akan lebih diramaikan oleh tenant-tenant kuliner kekinian. “Strategi ini merupakan langkah cermat yang kami lakukan untuk mendatangkan calon konsumen. Mereka bisa mengenal lebih dekat dan mempermudah meningkatkan penjualan,” jelas Aldo.

Lebih lanjut Aldo mengatakan, selain fokus pada pengerjaan konstruksi rumah untuk memenuhi serah terima unit tepat waktu. Strategi lain yang telah dilakukan Synthesis Huis diantaranya melakukan program penetrasi pasar untuk komunikasi yang lebih efektif dan efisien, melakukan aktivitas marketing yang lebih massif, lebih mengedepankan pemasaran secara digital (medsos) untuk meningkatkan penjualan properti secara efektif.

Baca Juga: Maksimalkan Potensi Jakarta Timur, Synthesis Huis Hadir Sebagai Proyek Hunian Ikonik

Planning selanjutnya, selain memperluas ‘TENGAH’ sebagai destinasi kuliner. Tahun 2023, Synthesis Huis juga akan mengembangkan beragam inovasi yang menyesuaikan kebutuhan pasar, inovasi produk terbarunya menghadirkan rumah dua lantai dengan tiga kamar tidur,” papar Aldo.

“Tipe rumah ini dapat dijadikan sebagai tempat tinggal yang ideal di Jakarta. Kehadirannya dapat pula menjadi pilihan investasi yang tepat. Ada beberapa tipe rumah yang akan kami tawarkan, tentunya dengan harga yang reasonable untuk sebuah rumah di Jakarta. Rumah adalah kebutuhan. Setiap saat ada orang yang menikah dan mereka pasti membutuhkan rumah untuk keluarganya. Jadi kami tetap optimistis pasar residensial akan menjadi pilihan utama untuk tempat tinggal,” jelasnya.

“Target kami di 2023, kami optimistis progres pembangunan sesuai target untuk mewujudkan komitmen kami kepada konsumen. Kami berharap Synthesis Huis mengalami peningkatan penjualan dengan berkolaborasi menggandeng sejumlah termasuk perbankan dan agent property. Kami juga akan selalu aktif melakukan promo termasuk subsidi bunga,” pungkas Aldo.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Interior rumah di Klaster Louise, Summarecon Serpong (Foto: Istimewa)
Interior rumah di Klaster Louise, Summarecon Serpong (Foto: Istimewa)
Forest Dining & Media Room di Kondominium Nava Grove, Singapura (Foto: Istimewa)
Forest Dining & Media Room di Kondominium Nava Grove, Singapura (Foto: Istimewa)
Rumah contoh di Klaster Havena Lakes di Summarecon Tangerang (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)
Rumah contoh di Klaster Havena Lakes di Summarecon Tangerang (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)
Dari kiri ke kanan: Dian Asmahani (Chief of Corporate Sales & Marketing Group Sinar Mas Land) bersama dengan Monik William (Deputy Group CEO Township Development Sinar Mas Land), Jerry Thomas (Owner Cofilab) dan Felicia Chitra (Head of Program Rafa Dance) secara simbolis meresmikan Grand Opening The Hub di kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa, 12 November 2024.
Dari kiri ke kanan: Dian Asmahani (Chief of Corporate Sales & Marketing Group Sinar Mas Land) bersama dengan Monik William (Deputy Group CEO Township Development Sinar Mas Land), Jerry Thomas (Owner Cofilab) dan Felicia Chitra (Head of Program Rafa Dance) secara simbolis meresmikan Grand Opening The Hub di kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa, 12 November 2024.