RealEstat.id (Jakarta) - Sektor industri Indonesia berpeluang tumbuh kendati di tengah perang dagang global dan perlambatan ekonomi dunia.
Seperti diketahui bersama, Amerika Serikat belum lama ini mengumumkan kenaikan tarif impor terhadap produk dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Bahkan, Presiden AS Donald Trump menetapkan tarif impor Amerika Serikat ke Indonesia sebesar 47%.
Head of Industrial & Logistics Services Colliers Indonesia, Rivan Munansa mengatakan bahwa perang dagang tidak secara langsung memengaruhi sektor properti di kawasan industri dan pergudangan.
Baca Juga: Penyerapan Lahan Industri Diprediksi Bertumbuh: Riset Colliers
Konsultan real estat global tersebut melihat peluang yang cukup besar bagi Indonesia, khususnya di pasar industri.
Peluang untuk Sektor Industri di Indonesia
Menurut Rivan Munansa keanggotaan Indonesia dalam BRICS memberikan akses ke pasar negara-negara anggota seperti Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan.
Keanggotaan ini memungkinkan Indonesia untuk memperkuat hubungan dagang dengan negara-negara tersebut, untuk menghasilkan perjanjian yang lebih menguntungkan.
Dengan memanfaatkan pengaruh geopolitik yang diperoleh dari keanggotaan BRICS, imbuh Rivan, Indonesia dapat menarik lebih banyak investasi asing pada sektor industri.
Baca Juga: Catat! Kawasan Industri di Pelabuhan Patimban Bakal Setara dengan Bekasi dan Karawang
Arus investasi ini dapat mendorong pengembangan industri-industri baru, memperluas kawasan industri yang sudah ada, dan menciptakan lapangan kerja.
Investasi pada sektor industri tersebut juga dapat dialokasikan untuk infrastruktur, teknologi, inovasi, dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Diharapkan, dapat membuka peluang baru bagi area kawasan industri seperti di Batang, Brebes, Tegal, Kendal, Semarang, dan Surabaya.
"Ini menawarkan peluang yang signifikan bagi perusahaan asing yang ingin memperluas atau merelokasi pabrik mereka di Indonesia," ujar Rivan.
Baca Juga: Sektor Industri di Jabodetabek dan Sekitarnya Cetak Rekor Tertinggi Dalam Lima Tahun Terakhir
Selain itu, wilayah industri seperti di Bekasi, Karawang, Cikarang, dan Tangerang yang masih memiliki lahan tersedia dapat mempertimbangkan untuk melakukan perluasan.
"Dengan memanfaatkan lokasi strategis, dan iklim investasi yang kondusif, perusahaan asing dapat memperluas kehadiran mereka dan mengurangi dampak tarif impor tinggi Amerika Serikat," pungkas Rivan.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News