RealEstat.id (Jakarta) - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Bank BTN) siap menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2022 yang saat ini dikelola Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).
Komitmen tersebut ditetapkan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Pengalihan pengelolaan dana FLPP yang telah ditandatangani oleh Bank BTN bersama 45 Bank penyalur FLPP lainnya, Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta BP Tapera di Jakarta, Jumat (24/12/2021) lalu.
“Hari ini adalah tonggak sejarah baru dan akan menjadi momen yang baik, dengan pengalihan dana FLPP dari PPDPP ke BP Tapera, kami siap untuk segera menyalurkannya kepada masyarakat khususnya MBR. Menjadi harapan semua semoga proses penyaluran FLPP akan menjadi lebih baik, efisien, efektif dan sekaligus dapat mendukung Program Pemerintah dalam rangka menurunkan angka backlog perumahan di Tanah Air,” kata Haru Koesmahargyo, Direktur Utama Bank BTN, usai acara penandatanganan PKS Tripartit tersebut.
Baca Juga: 2022, BP Tapera Fasilitasi Pembiayaan 309.000 Rumah Subsidi, Ini Rinciannya
Seperti diketahui, sesuai amanat amanat Undang-Undang Nomor 9 tahun 2020 tentang APBN 2021, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2020 dan PP Nomor 63 Tahun 2019 tentang Investasi Pemerintah, BP Tapera akan bertindak sebagai Operator Investasi Pemerintah (OIP) dalam menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada tahun 2022. Di mana tahun ini, BP Tapera menargetkan penyaluran KPR Sejahtera FLPP sebesar Rp22 triliun atau setara dengan 200 ribu unit rumah.
"Bank BTN siap menjadi mitra BP Tapera dalam mempercepat penyaluran KPR Sejahtera FLPP di tahun 2022. kami telah menyiapkan digital mortgage ecosystem yang akan mendukung sektor properti, mendukung baik sisi supply maupun demand di sektor ini, sehingga kebutuhan masyarakat akan perumahan dapat di penuhi dan para stakeholder sektor properti dapat terakomodasi dalam menjalankan perannya di sisi supply,” kata Haru Koesmahargyo.
Adapun setelah perpindahan pengelolaan dana FLPP kepada Tapera dipastikan menggunakan prinsip “plug n play” dimana proses pengajuan dan operasional pencairan menggunakan proses yang sudah ada. Jadi, calon debitur yang ingin mendapatkan KPR Sejahtera FLPP dapat mengisi data melalui aplikasi SiKasep kemudian BP Tapera yang akan melakukan verifikasi data dari calon debitur tersebut.
Baca Juga: BP Tapera Resmi Salurkan KPR Subsidi FLPP
Proses verifikasi ini di antaranya menyesuaikan data calon debitur dengan persyaratan penerima FLPP yang diatur peraturan perundangan yang berlaku. Jika sesuai, maka Bank akan melakukan pemrosesan untuk melihat kelengkapan berkas administrasif, kemampuan bayar, kesesuaian agunan dan lain sebagainya.
Haru optimistis, sinergi Bank BTN dengan BP Tapera akan semakin kuat karena kedua pihak sudah bekerjasama dalam program Pembiayaan Perumahan Tapera (Program Tapera). Program Tapera tersedia khususnya bagi PNS atau Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ingin memiliki rumah pertama.
“Kerja sama strategis ini kami harapkan dapat berjalan dengan lancar dan dapat menyukseskan Program Sejuta Rumah yang dicanangkan Pemerintah serta membantu masyarakat khususnya masyarakat berpenghasilan rendah mendapatkan rumah impiannya,” kata Haru.
Baca Juga: Ambil Alih Pembiayaan Rumah MBR, BP Tapera Jangan Lakukan 7 Hal Ini!
Pada kesempatan yang sama, Direktur Consumer and Commercial Lending Bank BTN, Hirwandi Gafar mengklaim, kinerja Bank BTN dalam menyalurkan FLPP pada tahun 2021 terbilang sukses. Terbukti Bank BTN telah menyalurkan KPR Sejahtera FLPP sebanyak 117.699 unit dengan nilai Kredit Rp17,15 triliun. Angka tersebut merupakan perolehan dari BTN konvensional sebanyak 96.487 unit dengan nilai Rp14,11 triliun dan Unit Usaha Syariah sebanyak 21.212 unit dengan nilai Rp3,03 triliun.
“Dengan pencapaian tersebut kami telah berkontribusi setidaknya 65% dari angka pencapaian penyaluran KPR Sejahtera FLPP nasional pada tahun 2021 yang mencapai lebih dari 178 ribu unit,” kata Hirwandi.
Untuk tahun 2022, Hirwandi menjelaskan, dengan performa pencapaian tahun 2021 dan proyeksi pemulihan ekonomi yang terus membaik, maka Bank BTN mengajukan permintaan kuota FLPP sebanyak kurang lebih 200.000 unit.
Baca Juga: Ditutup, Penyaluran Dana FLPP Tahun 2021 Cetak Rekor Tertinggi
“Angka ini lebih tinggi dari tahun lalu, karena tahun 2022, Insya Allah Bank BTN semakin siap karena sudah banyak improvement dari business process yang telah dijalankan perseroan, misalnya sentralisasi lending process, commercial banking center, selain itu aplikasi KPR online kami semakin mantap yaitu BTN Properti, inovasi produk serta program KPR kami juga semakin menarik,” kata Hirwandi.
Selain strategi tersebut, Bank BTN juga gencar berkolaborasi dengan developer untuk menciptakan sinergi pemasaran dengan mempertemukan supply dan demand melalui media marketing bersama ke berbagai instansi serta melakukan pemasaran kepada instansi yang memiliki potensi penyaluran pembiayaan perumahan.
“Kami membuka kerjasama dengan seluruh stakeholder properti untuk memperluas dan memudahkan akses masyarakat dalam mendapatkan pembiayaan perumahan,” tutup Hirwandi.