Rusun Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Bali, Rampung Akhir 2021

Menelan anggaran Rp16,81 miliar, Rusun Mahasiswa STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja, menerapkan konsep kearifan lokal dengan gaya arsitektur Bali.

Desain Rusun Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) di Buleleng, Bali (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Desain Rusun Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) di Buleleng, Bali (Foto: Dok. Kementerian PUPR)

RealEstat.id (Buleleng) - Tahun ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) akan membangun rumah susun (Rusun) untuk mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kuturan Singaraja di Kabupaten Buleleng, Bali. Rusun satu tower yang menelan anggaran sebesar Rp16,81 miliar ini dibangun dengan fasilitas pendukung kegiatan sehari-hari.

"Pembangunan Rusun mahasiswa merupakan salah satu upaya Kementerian PUPR untuk melatih generasi muda untuk belajar tinggal di hunian vertikal. Pembangunan Rusun kami laksanakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Pulau Bali," ungkap Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid di Jakarta, Kamis (10/6/2021).

Baca Juga: Bank BTN Gelar Puncak Akad KPR Massal di Bali

Menurut Khalawi, pembangunan Rusun harus bisa dirasakan manfaatnya oleh semua kalangan. Jika sebelumnya pemerintah sudah membantu para santri yang menuntut ilmu di Pondok Pesantren serta para calon pendeta di Seminari, maka kali ini mahasiswa yang sedang belajar di Sekolah Tinggi Agama Hindu bisa merasakan hasil pembangunan yang dilaksanakan pemerintah.

"Hasil pembangunan harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan berkeadilan di seluruh wilayah Indonesia," kata Khalawi Abdul Hamid.

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Bali Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Jawa IV, I Wayan Suardana menerangkan, pembangunan Rusun mahasiswa STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja tersebut dilaksanakan di Banyuning, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.

Baca Juga: Program BSPS di Tabanan Sasar 400 Rumah di 17 Desa

Dalam proses pembangunan Rusun Mahasiswa STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja, imbuh I Wayan Suardana, pihaknya menerapkan konsep kearifan lokal dengan gaya arsitektur Bali.  Hal tersebut sesuai persyaratan dari Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 tahun 2005 tentang Standar Penyelenggaraan Kepariwisataan Budaya Bali.

"Rusun mahasiswa STAH Negeri Bali ini akan dibangun tiga lantai. Selain itu, juga akan dibuat basement untuk lahan parkir sebagai upaya penghematan penggunaan lahan. Jumlah hunian sebanyak 43 unit dengan tipe 24 Saat ini proses pembangunan Rusun tengah berlangsung dan kami juga juga meminta kontraktor pelaksana untuk membangun barak pekerja dan gudang bangunan serta pagar pengaman proyek," terangnya.

Lebih lanjut, I Wayan Suardana menerangkan, Kontraktor pelaksana pembangunan Rusun ini adalah PT. Pandan Jaya Indonesia - PT Anggaza Widya Ridha Mulia (KSO) dan Manajemen Konstruksi PT. Angelia Oerip Mandiri (KSO) PT. Konindo Panorama Konsultan.

Baca Juga: Renovasi 3.000 Rumah, Program BSPS di Bali Anggarkan Rp52,5 Miliar

Untuk pembangunan Rusun mahasiswa STAH Negeri Bali tersebut, imbuhnya, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sekitar Rp16,81 miliar. Nantinya Rusun tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas seperti tempat tidur, lemari pakaian, serta meja dan kursi belajar.

"Kami sedang melaksanakan persiapan pemasangan tiang pancang untuk pondasi bangunan. Kami rencanakan akhir tahun ini Rusun ini bisa selesai dibangun agar bisa segera dimanfaatkan oleh para mahasiswa," harapnya.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Kawasan kumuh (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Kawasan kumuh (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)