Rumah Tak Layak Huni di Kampung Inggris, Kediri Segera Direnovasi

Program BSPS diharapkan dapat mengubah hunian masyarakat di Kampung Inggris, Kediri agar kawasan Eduwisata tersebut lebih layak huni dan sehat.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid (ketiga dari kiri) saat pertemuan dengan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (kedua dari kiri) di kantor Kementerian PUPR.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid (ketiga dari kiri) saat pertemuan dengan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (kedua dari kiri) di kantor Kementerian PUPR.

RealEstat.id (Jakarta) - Merangkul Pemerintah Kabupaten Kediri, Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) akan merenovasi rumah tidak layak huni (RTLH) di Kampung Inggris, Kediri.

"Adanya hunian yang layak huni diharapkan dapat mendorong daerah tersebut menjadi lebih tertata sekaligus mendorong generasi muda yang ingin belajar berbahasa Inggris yang baik dan benar di kawasan eduwisata tersebut," tutur Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid dengan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Bank Syariah Indonesia Kucurkan Rp69,4 Miliar Dana BSPS di Aceh

Menurut Khalawi Abdul Hamid, saat ini masih banyak pemerintah daerah yang mengalami masalah banyaknya RTLH di daerah. Untuk itu, pihaknya siap membantu Pemda mengentaskan RTLH.

"Kami siap membantu Pemda termasuk Pemkab Kediri yang ingin mengentaskan masalah rumah tidak layak huni di daerah Kampung Inggris," ujar Khalawi.

Salah satu bantuan perumahan yang dapat dimanfaatkan pemerintah daerah untuk mengurangi jumlah RTLH adalah Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau Bedah Rumah. Rumah yang tidak layak huni nantinya akan mendapatkan dana stimulan dari pemerintah sebesar Rp20 juta yang dapat digunakan oleh masyarakat penerima bantuan untuk pembelian bahan material bangunan dan upah tukang.

Baca Juga: Dicat Mural Warna-warni, Rumah BSPS di Gorontalo Viral dan Jadi Objek Wisata

“Dalam Program BSPS ini kami juga melibatkan masyarakat secara berkelompok membangun rumah tidak layak huni dengan dana stimulan. Untuk dana yang kami salurkan adalah Rp 20 juta untuk pembelian bahan bangunan Rp17,5 juta dan sisanya Rp2,5 juta untuk upah tukang,” terangnya.

Sementara itu, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana menyatakan, setiap Kepala Daerah pasti membutuhkan bantuan serta program dari pemerintah pusat. Salah satu program yang paling krusial dan bisa dirasakan langusng manfaatnya oleh masyarakat adalah Program BSPS.

“Kebetulan Program BSPS yang punya hajat adalah Kementerian PUPR dalam hal ini Ditjen Perumahan. Maka saya melakukan audiensi ke Dirjen Perumahan dan menyampaikan bahwa tahun ini Kabupaten Kediri membutuhkan Program BSPS sebanyak 1.400 sekian rumah. Alhamdulillah tadi sudah disetujui oleh Pak Dirjen maka saya pulang hari ini atau besok ke Kediri untuk menyampaikan kabar gembira ini kepada masyarakat di Kabupaten Kediri,” papar Hanindhito Himawan Pramana.

Baca Juga: Program Bedah Rumah Diklaim Bantu Pemulihan Ekonomi Nasional

Menurutnya, Program BSPS sangat dibutuhkan untuk merubah hunian masyarakat di Kampung Inggris agar lebih layak huni dan sehat. Hal itu dikarenakan sekarang Kampung Inggris menjadi kawasan Eduwisata dimana orang datang ke situ untuk belajar dan berwisata sehingga penataan kawasan dan perumahan masyarakat bisa lebih baik lagi.

“Tapi persoalan di Kampung Inggris per hari ini adalah tata kelolanya sudah tidak tertata dengan baik. Pompa air sudah sangat berdekatan dengan septic tank. Dan pada saat saya tes air di sana, saya kasih kaporit reaksinya langsung berubah menjadi warna hitam. Selain bantuan perumahan melalui bedah rumah masyarakat, saya juga akan berkomunikasi dengan Dirjen Sumber Daya Air (SDA) agar kualitas air masyarakat bisa diperbaiki dan lebih layak konsumsi,” kata Hanindhito berharap.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)
Puncak HUT KPR BTN ke-48 di Mall Kota Kasablanka, Ahad, 15 Desember 2024. (Foto: Kementerian PKP)
Puncak HUT KPR BTN ke-48 di Mall Kota Kasablanka, Ahad, 15 Desember 2024. (Foto: Kementerian PKP)
Perumahan MBR. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Perumahan MBR. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
MBR Sektor Informal (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
MBR Sektor Informal (Foto: Dok. Kementerian PUPR)