RealEstat.id (Jakarta) - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. optimistis bakal mencapai target kinerja bisnis perseroan hingga akhir 2021. Optimisme ini ditunjang berbagai transformasi yang dilakukan Bank BTN untuk memanfaatkan potensi besar di sektor perumahan, stimulus dari pemerintah, hingga momentum pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, manajemen perseroan terus berupaya menjaga performa transformasi di masa pandemi untuk mempertahankan kinerja yang positif dan berkelanjutan. Setiap langkah transformasi yang dilakukan, tambah Nixon, juga sejalan dengan tujuan utama perseroan menyediakan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Meriahkan Hapernas 2021, BTN Gelar Akad KPR Massal
“Kami optimistis kinerja Bank BTN pada tahun ini akan tercapai dan tumbuh berkelanjutan. Bagi kami, sustainable merupakan prioritas terutama dalam menghadapi berbagai ketidakpastian di masa mendatang,” jelas Nixon LP Napitupulu dalam Public Expose Bank BTN secara virtual di Jakarta, Kamis (9/9/2021).
Dalam rencana bisnis perseroan, emiten bersandi saham BBTN ini membidik pertumbuhan aset, kredit, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada kisaran masing-masing sebesar 2% - 4%, 6% - 8%, dan 5% - 7% pada akhir 2021 nanti.
Pertumbuhan tersebut ditargetkan bakal diiringi modal dan pencadangan yang kuat. Perseroan menargetkan pada akhir 2021, rasio permodalan (capital adequacy ratio/CAR) akan berada di level sebesar 16%-18% dan rasio pencadangan (coverage ratio) mencapai di atas 120%.
Baca Juga: Resmi Dibuka, Pameran Virtual KPR BTN Merdeka Tawarkan Hunian Mulai Rp150 Juta
Nixon memaparkan untuk mempertahankan performa positif tersebut, bank pemimpin pasar Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia ini telah menginisiasi beragam transformasi, seperti memperkuat akses kredit ke segmen dengan potensi pertumbuhan besar. Di antaranya, segmen dengan permintaan tinggi, seperti masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), generasi milenial, kaum urban, dan rantai bisnis di industri tersebut.
Bank BTN, lanjut Nixon, juga terus meningkatkan penghimpunan dana murah. Perseroan juga memfokuskan cabang dan outlet sebagai point of sales and services sehingga proses kredit dilakukan di tingkat regional.
“Langkah ini telah kami lakukan sebelum pandemi dan hingga kini strategi tersebut sukses membawa Bank BTN mampu mengarungi badai pandemi,” kata Nixon.
Baca Juga: BTN Dapat Tambahan Kuota 23.362 Unit KPR Subsidi FLPP
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, meski di tengah pandemi Covid-19, Perseroan mampu membukukan kenaikan laba bersih, kredit, DPK, aset, dan rasio LDR serta NPL yang terjaga.
Hingga semester I 2021, Bank BTN berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp920 miliar, atau naik 19,9% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp768 miliar. Kenaikan laba bersih terutama didorong oleh kenaikan penyaluran kredit dan net interest margin (NIM) serta efisiensi yang dilakukan perseroan.
Pada akhir Juni 2021, Bank BTN membukukan kenaikan penyaluran kredit sebesar 5,59% (yoy) menjadi Rp380,5 triliun dari Rp314,6 triliun di periode yang sama tahun lalu. DPK pun melonjak 31,8% (yoy) dari Rp226,3 triliun per Juni 2021 menjadi Rp298,3 triliun pada periode yang sama tahun ini.
Baca Juga: Bank BTN Ajak 'First Home Buyer' Tidak Tunda Beli Rumah
Rasio non-performing loan (NPL) gross juga berhasil diturunkan pada semester I 2021 ke level 4,10% dari 4,7% di semester I 2020. Sementara loan to deposit ratio (LDR) berhasil ditekan menjadi 89,1% pada akhir Juni 2021 dari 111,3% di periode yang sama tahun lalu.
Dengan capaian yang positif tersebut, aset Bank BTN berhasil tumbuh 21% (yoy) menjadi sebesar Rp380,5 triliun di semester I 2021 dari sebelumnya Rp314,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu.