Puas, Warga Kota Jambi Minta Program BSPS Dilanjutkan

Kementerian PUPR menargetkan sebanyak 285 unit rumah tidak layak huni (RTLH) di Kota Jambi yang akan direnovasi melalui Program BSPS tahun ini.

Rumah penerima bantuan Program BSPS (Bedah Rumah) di Kota Jambi. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Rumah penerima bantuan Program BSPS (Bedah Rumah) di Kota Jambi. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)

RealEstat.id (Jambi) – Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang dilaksanakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) mendapat sambutan positif dari warga Kota Jambi.

Mereka berharap Program BSPS atau bedah rumah ini bisa dilanjutkan karena mampu membantu masyarakat memiliki hunian layak dengan dana stimulan dari pemerintah.

"Program BSPS merupakan stimulan dari pemerintah untuk mendorong semangat masyarakat memiliki rumah layak huni," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto di Jakarta, Rabu (27/9/2023).

Baca Juga: 1.300 Rumah MBR di Jambi Direnovasi Lewat Program BSPS

Dia menerangkan, pihaknya juga mengajak para pemangku kepentingan bidang perumahan untuk berkolaborasi dalam Program BSPS. Dengan demikian akan semakin banyak rumah tidak layak huni (RTLH) yang dapat ditangani dan ditingkatkan kualitasnya.

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sumatera IV, Tambat Yulis menerangkan, pihaknya menargetkan sebanyak 285 unit RTLH di Kota Jambi yang akan direnovasi melalui Program BSPS tahun ini.

"Kami juga menerjunkan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) guna mendampingi masyarakat dalam pembangunan rumahnya sesuai dengan syarat rumah sehat," tandasnya

Dana stimulan Program BSPS yang disalurkan, imbuh Tambat, adalah Rp20 juta per unit rumah. Masyarakat bisa menggunakannya untuk membeli bahan material Rp17,5 juta dan upah tukang Rp2,5 juta.

Baca Juga: Sasar 4.500 RTLH, Program Bedah Rumah di Jambi Sedot Anggaran Rp90 Miliar

Sementara itu, Lurah Sijenjang, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, Zulkarnain menyatakan, Program BSPS sangat membantu warganya yang kurang mampu untuk bisa memiliki rumah layak. Dari sekitar 150 unit RTLH di daerahnya, sekitar 70 unit sudah ditangani dan dibedah melalui Program BSPS.

"Kami sangat mendukung Program BSPS karena banyak RTLH di desa ini yang kini menjadi lebih layak huni. Pada awal tahun ada 35 unit yang dibedah lewat Program BSPS dan pertengahan tahun ada 35 unit lagi yang dibedah melalui Program BSPS lanjutan dengan kolaborasi dengan Pemda, Baznas dan Kementerian PUPR," katanya.

Hal senada juga disampaikan warga Desa Sijenjang, Somad (53 tahun). Menurut pria yang terkena dampak pengurangan pegawai dari salah satu perusahaan karet, dirinya sangat bersyukur bisa mendapat Program BSPS.

Baca Juga: Anggaran Program Bedah Rumah di Kabupaten Batang Hari Capai Rp11,02 Miliar

"Dulu saya terkena PHK dan rumah saya juga kurang layak dan terbuat dari kayu. Setelah mendapat Program BSPS dan menggunakan dana swadaya dari pesangon, kini rumah saya jadi lebih baik dan layak huni bersama keluarga," terangnya

Salah seorang penerima bantuan lainnya, Abdullah (54 tahun) yang bekerja sebagai petani. Penghasilannya yang tidak tetap membuat dirinya sangat senang dapat bantuan Program BSPS.

"Terimakasih kepada pemerintah yang telah menyalurkan Program BSPS ini. Kami harap Program BSPS ini terus dilanjutkan agar masyarakat di desa Sijenjang bisa tinggal di rumah layak," tandasnya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Kawasan kumuh (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Kawasan kumuh (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)