PMA Jadi Pendorong Utama Pertumbuhan Sektor Logistik dan Industri

Pada Kuartal III 2024, pasokan pergudangan logistik modern di Jabodetabek mencapai 46.000 m2, sementara permintaan bersih menyentuh angka 47.000 m2.

Pergudangan logistik modern (Foto: Freepik)
Pergudangan logistik modern (Foto: Freepik)

RealEstat.id (Jakarta) – Jelang akhir tahun 2024, perekonomian Indonesia diproyeksikan tumbuh 4,7% - 5,5% yang memperkuat daya tarik sebagai tujuan investasi yang menjanjikan di Asia Tenggara.

Farazia Basarah, Country Head and Head of Logistics & Industrial JLL Indonesia menjelaskan, stabilitas ekonomi Indonesia, ditambah dengan demografi usia muda, menghadirkan peluang yang menjanjikan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.

"Investor terutama tertarik pada segmen perumahan, industrial dan pusat data Indonesia," terangnya dalam pemaparan Jakarta Property Market Review Kuartal III 2024, Selasa (29/10/2024).

Baca Juga: Permintaan Gudang Logistik Modern di Jabodetabek Meningkat, Ini Penyebabnya

Selain itu, imbuhnya, Penanaman Modal Asing (PMA) ke Indonesia, yang didominasi oleh sektor manufaktur, melonjak 18,6% dari tahun sebelumnya dan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan sektor logistik dan industri.

"Indonesia memiliki pasar yang menawarkan peluang pertumbuhan berkelanjutan dan diversifikasi portfolio yang menarik, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di berbagai kota lainnya di Indonesia,” kata Farazia Basarah.

Penyedia Jasa Logistik Dominasi Sektor Pergudangan

Pada sembilan bulan pertama 2024, pasokan pergudangan logistik modern di Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi) mencapai 46.000 m2, sementara permintaan bersih menyentuh angka 47.000 m2.

Pada Kuartal III 2024, sektor pergudangan logistik modern di wilayah Jabodetabek menunjukkan kemampuan mempertahankan tingkat okupansi stabil di angka 90%.

Baca Juga: 5 Pelabuhan Terbesar di Indonesia yang Sibuk dengan Aktivitas Mudik dan Perdagangan

"Hal ini terutama disebabkan oleh permintaan yang kuat, khususnya di kawasan Timur Jakarta, seperti Bekasi, Cikarang, dan Karawang," kata Farazia Basarah.

Data JLL Indonesia menyebut, penyedia jasa logistik tetap menjadi penyewa dominan dalam sektor pergudangan modern di kawasan Jabodetabek.

Pada kuartal III 2024, satu proyek pergudangan di wilayah Cibitung telah rampung, sementara, empat proyek lagi diharapkan akan selesai pada akhir tahun 2024 di wilayah Bogor, Jakarta, dan Karawang.

Di sisi lain, terang Farazia, komposisi penyewa pergudangan menunjukkan diversifikasi yang signifikan, meliputi berbagai sektor.

Baca Juga: Pergudangan Modern Masih Jadi Sektor yang Paling Diminati Para Investor

"Sektor-sektor tersebut meliputi industri kendaraan listrik, produk turunan listrik, farmasi, alat kesehatan, ritel, peralatan rumah tangga, furnitur, dan industri bahan baku," ungkapnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, pengembang lokal dan internasional tetap terlibat di pasar, mengeksplorasi peluang bisnis melalui kolaborasi dan perluasan portofolio.

“Selain developer lokal, pelaku internasional tengah menjajaki peluang untuk ekspansi melalui kolaborasi strategis maupun ekspansi bisnis dalam bentuk fasilitas Built-to-Suit ataupun gudang penyimpanan berpendingin (cold storage),” tuturnya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Dalam laporan bertajuk Global Investor Outlook memprediksi pasar properti Asia Pasifik  berkembang dengan pesat. (Sumber: Colliers)
Dalam laporan bertajuk Global Investor Outlook memprediksi pasar properti Asia Pasifik berkembang dengan pesat. (Sumber: Colliers)
Ilustrasi masa depan real estat di Asia Pasifik. (Sumber: Asia Today)
Ilustrasi masa depan real estat di Asia Pasifik. (Sumber: Asia Today)
Alvin Andronicus, CMO Elevee Condominium (paling kiri) mengatakan, developer masih tetap harus bekerja keras untuk memasarkan proyeknya di 2025. (Foto: Istimewa)
Alvin Andronicus, CMO Elevee Condominium (paling kiri) mengatakan, developer masih tetap harus bekerja keras untuk memasarkan proyeknya di 2025. (Foto: Istimewa)
Kawasan perkantoran di CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)
Kawasan perkantoran di CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)