Perusahaan Teknologi Konstruksi Indonesia Ini Raih Pendanaan Rp216 Miliar

Perusahaan teknologi konstruksi Gravel menghubungkan pelanggan dengan tukang serta membuka akses untuk mendapatkan kebutuhan terkait konstruksi lainnya.

Kiri ke kanan: Georgi Ferdwindra Putra, Co-Founder dan Co Chief Executive Officer bersama Fredy Yanto, Co-Founder dan Co-Chief Executive Officer Gravel. (Foto: Gravel)
Kiri ke kanan: Georgi Ferdwindra Putra, Co-Founder dan Co Chief Executive Officer bersama Fredy Yanto, Co-Founder dan Co-Chief Executive Officer Gravel. (Foto: Gravel)

RealEstat.id (Jakarta) - Gravel, perusahaan teknologi konstruksi di Indonesia mendapatkan pendanaan sebesar USD14 juta atau Rp216 miliar.

Suntikan dana segar tersebut diperoleh dari sejumlah investor, seperti New Enterprise Associates (NEA); Weili Dai, Co-Founder Marvell Technology Group.

Selain itu, pendanaan Gravel juga berasal dari Lip-Bu Tan, Executive Chairman Cadence Design System dan Chairman Walden International; SMDV; East Ventures; serta beberapa investor lainnya.

Berdasarkan keterangan resmi Co-Founder dan Chairman Gravel, Nicholas Sutardja mengatakan bila pendanaan ini memperkuat posisi perusahaannya untuk memperluas eksistensi di sektor teknologi konstruksi global.

Baca Juga: Gravel Hadirkan 14 Jenis Tukang untuk Segala Kebutuhan Proyek Konstruksi

“Strategi dan misi kami tidak semata merevolusi industri, tetapi juga meningkatkan kehidupan pekerja konstruksi di seluruh Indonesia." kata Nicholas.

Pertumbuhan Bisnis yang Signifikan

Gravel, perusahaan teknologi konstruksi di Indonesia.
Teknologi Gravel tak hanya menghubungkan pelanggan dengan tukang berkualitas, namun juga membuka akses untuk mendapatkan peralatan konstruksi, bahan bangunan, dan tim yang ahli, membuat pembangunan, renovasi, perbaikan hunian, perkantoran dan ruang komersial semakin efisien. (Foto: Gravel)

Perjalanan perusahaan teknologi konstruksi di Indonesia, Gravel dimulai pada 2019 sebagai aplikasi yang menghubungkan pelanggan dengan tukang bangunan terampil.

Dalam kurun waktu 2020 hingga 2022, Gravel mampu mengantongi pertumbuhan signifikan sebesar 45x.

Perusahaan teknologi konstruksi ini juga didukung oleh komunitas tukang bangunan sebanyak 1,7 juta orang serta berkolaborasi dengan arsitek, kontraktor, dan pemasok material.

Adapun portofolio Gravel mencakup proyek besar seperti LRT Jabodebek, Jakarta International Stadium, RS Pelni, Theater IMAX Keong Mas, dan proyek pembangunan lainnya.

Baca Juga: Gravel Borongan Tawarkan Solusi Bangun dan Renovasi Rumah Bagi Milenial

Seiring waktu, Gravel memperluas layanannya dengan menyediakan jasa konstruksi yang terintegrasi.

Teknologi Gravel tak hanya menghubungkan pelanggan dengan tukang berkualitas, tetapi juga membuka akses untuk mendapatkan peralatan konstruksi, bahan bangunan, dan tim yang ahli.

"Kami hadir dengan empat fitur transformatif melalui aplikasi Gravel yang mampu menjawab tuntutan industri akan layanan konstruksi holistik," terang Nicholas Sutardja.

Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Konsep Rumah Mezanin, Solusi Desain di Lahan Terbatas

Dia menambahkan, aplikasi tersebut memiliki fitur layanan yakni Gravel Harian; Gravel Borongan; Gravel Maintenance; dan Gravel Material untuk belanja bahan bangunan.

Dukungan Teknologi Terkini

Agar dapat melayani kebutuhan konsumen, perusahaan teknologi konstruksi Gravel didukung oleh pengembangan teknologi terkini.

"Kekuatan leadership dan inovasi Gravel, mampu memperluas cakupan layanan kami dalam proses konstruksi secara holistik," kata Co-Founder dan Co-Chief Executive Officer Gravel, Georgi Ferdwindra Putra.

Dalam mendorong kemajuan teknologi di sektor konstruksi, mereka mengoptimalkan smart matching technology atau Personalized Job Feed.

Baca Juga: Pilih Tukang Harian atau Tukang Borongan? Simak Untung-Ruginya di Sini!

Dengan teknologi ini, pengguna Gravel dapat memastikan mendapatkan tukang berkualitas tinggi hanya dalam satu setengah menit.

"Ke depannya, Gravel akan meluncurkan model prediktif yang dirancang untuk memantau perkembangan proyek secara efisien," pungkas dia.

Berita Terkait

(Dari kiri ke kanan) Henry Riady, CEO of Lippo Malls Indonesia dan Masanori Takeda, Director, Executive Officer & Vice President Nitori Holdings Co., Ltd, dengan bangga mengumumkan pembukaan toko keduanya di Lippo Mall Puri, Jakarta. (Sumber: Nitori Group)
(Dari kiri ke kanan) Henry Riady, CEO of Lippo Malls Indonesia dan Masanori Takeda, Director, Executive Officer & Vice President Nitori Holdings Co., Ltd, dengan bangga mengumumkan pembukaan toko keduanya di Lippo Mall Puri, Jakarta. (Sumber: Nitori Group)
The Tuatapere Hump Ridge Track menjadi salah satu tempat wisata dengan pemandangan terindah di Selandia Baru. (Foto: Liz Carlson)
The Tuatapere Hump Ridge Track menjadi salah satu tempat wisata dengan pemandangan terindah di Selandia Baru. (Foto: Liz Carlson)